Merasakan Makna Satu Keluarga dalam Buka Puasa

Jurnalis : Andi O (He Qi Barat 1), Fotografer : Andi O (He Qi Barat 1)


Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menggelar acara buka puasa bersama yang diikuti oleh guru, staf, relawan, petugas kebersihan, dan petugas keamanan pada tanggal 7 Juni 2018.

Indonesia merupakan sebuah Negara dengan masyarakatnya yang majemuk, yang terdiri dari berbagai macam budaya, tradisi, suku, warna kulit, dan agama. Namun tetap dapat hidup saling bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong-royong. Maka dari itu, Master Cheng Yen pernah mengatakan, “Jika ingin melihat toleransi, bisa melihat kemajemukan di Indonesia.”

Kehangatan toleransi dari kemajemukan dapat dirasakan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat. Sejak sekolah tersebut didirikan, setiap orang dapat merasakan aliran cinta kasih, toleransi, dan saling perhatian kepada sesama. Seperti yang dilakukan seluruh guru, staf, dan relawan pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dalam kegiatan buka puasa bersama yang digelar pada tanggal 7 Juni 2018.


Unit SMP Cinta Kasih Tzu Chi turut menampilkan penampilan drama musikal yang sangat menghibur.

Kegiatan buka puasa bersama yang dimulai sejak pukul 15.30 WIB ini tidak hanya diikuti oleh guru, staf, relawan pendidikan namun juga mengajak para penjaga keamanan, karyawan kantin sekolah yang selama ini juga berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran.  Acara diawali dengan doa bersama dilanjutkan penampilan dari masing-masing unit sekolah. Acara yang ditampilkan oleh masing-masing unit ini telah mencairkan suasana menjadi sangat hangat dan akrab, sehingga setiap orang dapat merasakan makna satu keluarga. Tak sedikit dari peserta yang hadir pun terharu.

Petugas keamanan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pun turut memeriahkan acara. Mereka telah membuat para peserta terpukau atas aksi mereka. Para petugas kebersihan menampilkan lagu dengan berduet. Sementara itu relawan pemerhati pendidikan turut menampilkan sebuah isyarat tangan Gan En de Xin yang hendak menceritakan rasa syukur yang dalam para pemerhati pendidikan kepada seluruh guru yang telah bersumbangsih selama ini.


Novita Rahayu terpilih menjadi guru terbaik SMK Cinta Kasih Tzu Chi pada tahun ajaran 2017/2018 ini. Ia pun menerima penghargaan.


Goh Poh Peng Shi Gu memeluk Devina yang mengakhiri masa baktinya di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pada tahun ini.

Usai menampilkan isyarat tangan, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Freddy Ong menahan para relawan pemerhati pendidikan agar tetap berada di atas panggung. Lantas Freddy memberikan kenang-kenangan kepada para relawan sebagai ungkapan terima kasih atas sumbangsih dan dedikasi mereka selama ini. “Berharap para guru-guru dapat turut bersyukur dengan kehadiran (relawan) pemerhati pendidikan yang rela meluangkan waktunya untuk ikut bersumbangsih tanpa pamrih dan terus memajukan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi selama ini,” ujar Freddy.

Devina, guru bahasa Mandarin TK Cinta Kasih Tzu Chi turut merasakan kebahagiaan dalam acara ini, namun juga merasakan sedih karena harus berpisah dengan rekan guru-guru yang lain karena pindah ke negara Filipina. Baginya kegiatan buka puasa bersama memberikan kesan positif. “Melalui buka puasa bersama kali ini sangat penting, karena kita semua dapat berkumpul bersama dari satu unit dengan unit lainnya. Kita semua dapat saling berkenalan dan merasakan apa itu yi jia ren (satu keluarga),” ungkapnya.


Bukhori memberikan ceramah singkat di depan para peserta bukapuasa bersama sembari menunggu adzan berkumandang.

Sementara itu, salah seorang petugas kebersihan, Jono yang telah bergabung sejak sekolah ini berdiri memberikan kesan mendalamnya. “Dalam acara buka puasa bersama kali ini semakin membuka hati dari tahun-tahun sebelumnya, di mana kita semua dapat semakin terbuka satu sama lainnya dan semakin membangkitkan perasaan welas asih, seperti menyayangi sesama, berbagi, dan menariknya lingkupan buka puasa bersama tahun ini pun semakin luas yaitu mulai melibatkan para satpam, sehingga kita semua semakin merasakan satu keluarga,” ujar Jono.

Nelly Kosasih, relawan pemerhati pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga merasakan keterharuan atas kegiatan bersama ini. “Saya merasakan suasana yang penuh keakraban, kebersamaan, dan saya sangat terharu karena ada beberapa guru yang akan meninggalkan Sekolah Tzu Chi karena mereka ada yang belajar lagi, ada yang pensiun, dan yang lain-lain,” ungkapnya.


Sebanyak ratusan para guru, karyawan, relawan, petugas kebersihan, dan petugas keamanan berbuka puasa bersama.

Dalam kegiatan buka puasa bersama ini terdapat tujuh guru yang telah mengakhiri masa baktinya di sekolah ini. Relawan pemerhati pendidikan Tzu Chi, Goh Poh Peng pun memberikan satu per satu kenang-kenangan untuk mereka sebagai ungkapan terima kasihnya. Goh Poh Peng dan Freddy pun berharap jalinan jodoh baik yang sudah terjalin selama ini tidak terputus begitu saja dan bisa saling bersilaturahmi. Acara pun diakhiri dengan ceramah singkat dari Bukhori, salah satu guru agama Islam Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi sembari menunggu adzan berkumandang.

Editor: Yuliati

Goh Poh Peng Shi Gu memeluk Devina yang mengakhiri masa baktinya di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pada tahun ini.


Artikel Terkait

Cinta Kasih dalam Kebersamaan

Cinta Kasih dalam Kebersamaan

24 Mei 2019

Dalam menyambut bulan suci Ramadan ini, relawan He Qi Utara 1 mengadakan buka puasa bersama dengan para siswa kelas budi pekerti di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke.

Berbuka Puasa Bersama dan Menghibur Anak-anak di Panti Asuhan

Berbuka Puasa Bersama dan Menghibur Anak-anak di Panti Asuhan

06 Juni 2018
Acara berbuka puasa bersama (bukber) menjadi salah satu ajang berbagi dan berkumpul bersama. Seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi Surabaya pada hari Minggu yang bertepatan dengan Hari Waisak (29/05/2018). Relawan berbagi kebahagiaan dengan Panti Asuhan Yatim Piatu Al- Mu’min, Lakarsantri, Kota Surabaya. 

"Saya Menganggap Orang yang Baik Adalah Saudara Saya..."

24 Juli 2014 Selaras dengan kata perenungan Master Cheng Yen, “Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi atau dilayani”. Minggu 20 Juli 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan buka bersama dengan Gan En Hu (Penerima bantuan Tzu Chi) yang beragama Muslim.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -