Merawat Frans, Merawat Harapan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah, Videografer: Clarissa R.

Frans Diego (38) dulunya merupakan pemuda yang cemerlang. Ia mahir di bidang komputer, bahkan telah bekerja sebelum lulus kuliah. Di hari wisudanya sebagai sarjana Ilmu Komputer di Universitas Gunadarma Depok, Jawa Barat, rekan-rekan kerjanya pun berdatangan. Julia Marisi bangga dengan putranya dan yakin akan masa depan Frans yang juga cemerlang.

Namun rupanya nasib berkata lain. Tak begitu lama, sejak hari bahagia itu, Frans tiba-tiba sakit. Frans menderita Myasthenia gravis. Penyakit yang tergolong autoimun ini menyebabkan otot tubuhnya melemah. Frans tak bisa beraktivitas lagi.


Relawan Tzu Chi mengunjungi Oma Julia, ibu dari Frans, seorang pemuda yang sudah 13 tahun bergantung dengan alat bantu pernapasan.

Frans dan keluarganya saat itu hidup berkecukupan. Rumah besar dengan tiga asisten rumah tangga. Tak lupa mobil serta perhiasan mewah, mereka punya. Keluarga ini pun masih sanggup membiayai pengobatan Frans di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Namun tak lama pula, ayah Frans meninggal dunia. Hidup Frans dan keluarganya berubah 180 derajat. Harta benda satu persatu dijual untuk biaya pengobatan Frans yang saat itu belum ada layanan jaminan sosial kesehatan dari pemerintah (BPJS). Bahkan rumah mereka yang megah pun terpaksa dijual. Julia dan ketujuh putranya kemudian mengontrak di rumah sederhana yang tak jauh dari rumah mereka sebelumnya, di bilangan Ciracas, Jakarta Timur.

Keadaan ekonomi keluarga Julia terpuruk. Apalagi anak-anaknya tak ada yang mapan. Julia, perempuan yang tegar ini pun nyaris putus asa. Di tengah kebingungan itu, dokter yang merawat Frans memberitahunya tentang Tzu Chi. Di RSCM, Tzu Chi sudah sangat dikenal baik, karena begitu banyak pasien yang dibantu dan didampingi pengobatannya.


Oma Julia saat menyuapi makan Frans.

Julia pun mengajukan permohonan bantuan biaya pengobatan Frans ke Tzu Chi. Setelah proses survei oleh tim relawan dari komunitas He Qi Pusat yang dikoordinir Mindarti Susilo, permohonan tersebut disetujui, tepatnya pada November 2016. Frans dibantu biaya obat dan pembelian tabung oksigen di mana sebulannya menghabiskan 20 hingga 25 tabung. Tzu Chi juga membantu biaya hidup keluarga ini. 

“Terima kasih kami yang sebanyak-banyaknya atas bantuannya. Hanya Tuhan yang bisa balas,” kata Oma Julia. 

Tak hanya bantuan berupa biaya pengobatan Frans dan biaya hidup, relawan Tzu Chi He Qi Pusat seperti Mindarti dan Betty juga terus menyemangati Oma Julia dan Frans agar tetap sabar.

“Setiap hari saya kirimkan kata-kata, penghiburan buat dia, juga Kata Perenungan Master Cheng Yen. Kadang malam-malam dia suka menelepon, ‘Bu saya sesak napas, doakan ya Bu’. Jadi memang sudah dekat sekali dengan saya,” kata Mindarti. 


Sudah 13 tahun, Frans hanya bisa berada di tempat tidurnya dengan selang oksigen yang membungkus wajahnya. 

Kini sudah 13 tahun lamanya Frans hanya bisa terbaring dan duduk di kasur dengan alat bantu serta tabung oksigen untuk menunjang hidupnya. Sudah puluhan kali Frans bolak-balik ke rumah sakit, tapi kondisi kesehatannya tak kunjung membaik. Julia Marisi, merawat Frans dari mulai bangun tidur, makan, buang air, semuanya.

“Makanya kubilang, ‘kalau memang umur, bagusan Frans duluan deh daripada Mama, kalau Frans duluan masih bisa kurawat kamu. Kalau mama pergi duluan, kamu kasihan amat. Nggak kuat Mama memikirkan itu. Ya Frans?’. Iya Ma, terima kasih, Ma, kata Frans,” cerita Oma Julia. 

 

Menguatkan, Meringankan
Siang itu, Selasa 21 Juli 2020, Mindarti dan Betty, relawan Tzu Chi, menyempatkan berkunjung ke rumah kontrakan Oma Julia. Anak dan ibu ini begitu senang dengan kehadiran dua relawan ini.

 

“Senang.(Yang bikin senang apa sih Frans?) perhatiannya. Kami sering komunikasi, kadang minta didoakan,” jawab Frans dengan suara yang berat dan napas yang tersengal. 

“Belum lama ini saya bilang ke Frans, Frans, kamu tuh hebat sekali ya. Kenapa bu? ‘iya, Frans itu sudah tidur berapa tahun, tetapi masih tetap hebat kamu. Ibu yang baru dua minggu saja (sakit di kaki), rasanya sudah nggak betah Frans,’ ya Sabar ya bu, Frans bilang begitu,” kata Mindarti yang membuat Frans juga tersenyum.


Mindarti dan Betty, relawan Tzu Chi selalu membesarkan hati Oma Julia dan juga Frans. Saat ini Oma Julia telah berusia 78 tahun.

Segala beban di pundak Julia pun saat itu ditumpahkan ke Mindarti dan Betty.

“Ini menjadi suatu pelajaran bagi kita semua bahwa hidup ini karena karunia dari Tuhan. Jadi apapun yang terjadi kita pada dasarnya harus senantiasa bersyukur. Karena Tuhan senantiasa memelihara. Apapun yang terjadi tetap kuat dan tabah,” pesan Mindarti. Oma Julia pun mengangguk pelan.

“Makanya seperti yang dokter di Cipto (RSCM) katakan, ‘Semangat Frans! tiada yang mustahil, kalau masih ada napas, kita masih ada pengharapan, ada yang kita tunggu, mukjizat ada’,” kata Oma Julia dengan semangat.

Dalam kunjungan singkat ini, Mindarti dan Betty juga menyerahkan kuitansi donasi kepada Oma Julia. Meski dalam keadaan sulit, Oma Julia yang dibantu Tzu Chi ini tetap bersumbangsih dalam bentuk donasi melalui Tzu Chi.

Editor: Hadi Pranoto  


Artikel Terkait

Merawat Frans, Merawat Harapan

Merawat Frans, Merawat Harapan

23 Juli 2020

Frans Diego (38) dulunya merupakan pemuda yang cemerlang. Ia mahir di bidang komputer, bahkan telah bekerja sebelum lulus kuliah. Di hari wisudanya sebagai Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Gunadarma, rekan kerjanya pun berdatangan. Julia Marisi bangga dengan putranya dan yakin akan masa depan Frans yang cemerlang. Namun rupanya nasib berkata lain. 

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -