Ketua Harian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun Sukmawati menyampaikan pesan cinta kasih kepada para penerima bantuan, mengingatkan mereka untuk selalu bersyukur dalam menjalani hidup.
Minggu, 15 Desember 2024, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dipenuhi kehangatan dalam Gathering Peduli Kasih. Sebanyak 21 peserta, terdiri dari 10 penerima bantuan beserta keluarga mereka, hadir untuk merayakan momen Natal bersama.
Diego Maradona Nainggolan, seorang juru parkir berusia 36 tahun, dengan tulus merawat seorang anak telantar di Tanjung Balai Karimun yang seiman dan semarga dengannya. Merasa tidak tega, ia mengajak anak tersebut untuk tinggal bersamanya. Namun, saat anak tersebut menderita sakit benjolan, ia kesulitan secara ekonomi untuk membawanya berobat. Untuk itu, ia mengajukan permohonan bantuan kepada Tzu Chi agar anak yang dirawatnya dapat memperoleh pengobatan yang dibutuhkan.
Saat mengikuti kegiatan Natal bersama, Diego merasa terharu saat menyaksikan tayangan kilas balik Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Tayangan tersebut memperlihatkan bagaimana Tzu Chi telah membantu banyak masyarakat yang membutuhkan, memberikan harapan dan meringankan beban mereka.
Diego Maradona Nainggolan, seorang juru parkir berusia 36 tahun, merasa terharu saat menyaksikan tayangan kilas balik dari Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
“Saya terharu. Ternyata masih ada orang baik di Tzu Chi. Kalau tidak ada Tzu Chi, saya rasa banyak dari mereka yang sudah tidak tertolong lagi. Jujur saja, rakyat-rakyat kecil banyak yang tidak mampu untuk berobat, ibaratnya kekurangan dana, tetapi dibantu oleh Tzu Chi. Tzu Chi, tanpa mengharapkan pamrih, Tzu Chi dengan setulus ikhlas, mereka tidak memandang agama atau ras apapun,” ungkapnya.
Diego berkomitmen untuk mendukung misi kemanusiaan Tzu Chi dengan rutin mendonorkan darahnya, serta berkontribusi lebih banyak jika ada waktu luang. Selain itu, ia juga siap untuk membantu sebagai juru parkir saat ada kegiatan besar yang diselenggarakan oleh Tzu Chi.
Suasana semakin meriah dengan penampilan tarian khas Batak, Tor-Tor Sinanggar Tullo, yang dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas Budi Pekerti.
Suasana semakin meriah dengan penampilan tarian khas Batak, Tor-Tor Sinanggar Tullo, yang dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas budi pekerti. Gerakan tarian yang dinamis dan iringan musik tradisional menghidupkan suasana sekaligus memberikan hiburan yang sarat budaya. Tak hanya itu, beberapa penerima bantuan berbagi kisah perjuangan mereka. Dengan penuh haru, mereka menceritakan perjalanan dari awal menderita penyakit hingga akhirnya sembuh total berkat bantuan Tzu Chi.
Jonri Pasaribu berbagi kisah perjalanan pengobatan istrinya kepada para penerima bantuan lainnya untuk memberi semangat agar mereka tetap optimis dalam menjalani pengobatan. Tzu Chi memberikan dukungan yang tidak hanya bersifat materi, tetapi juga moral, sehingga mereka dapat menghadapi pengobatan dengan lebih penuh harapan. Bantuan ini memberikan kekuatan bagi Jonri dan istrinya untuk melewati masa-masa sulit. Melalui semangat kepedulian dan cinta kasih, Tzu Chi telah meringankan beban mereka dan membuka jalan menuju kesembuhan serta kehidupan yang lebih baik bagi seluruh penerima bantuan.
Jonri Pasaribu mengucapkan terima kasih kepada Buddha Tzu Chi atas dukungan yang diberikan, yang tidak hanya bersifat materi, tetapi juga moral. Dukungan ini memberikan harapan baru bagi mereka untuk menghadapi pengobatan.
"Terima kasih kepada Tzu Chi. Kami adalah pasien Tzu Chi yang sudah berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2021. Saya memberikan kesaksian ini secara langsung dan nyata. Kepada siapa pun yang bertanya, saya selalu menjawab bahwa kami dibantu oleh Tzu Chi,” kata Jonri. “Berkat Tzu Chi, kami bisa menjalani kemoterapi. Ibu Elmiah (istri) telah menjalani kemoterapi sebanyak 16 kali, yaitu delapan kali pada tahun 2023 dan delapan kali pada tahun 2024. Sekarang, penyakit kanker sudah tidak ada lagi. Ia terlihat rapi dan bersih. Semua ini tidak lepas dari berkat Tzu Chi yang selalu memberikan dukungan, baik secara moral maupun materi,” paparnya berbagi kisah.
Jonri mengungkapkan doa tulus agar Buddha Tzu Chi senantiasa diberkati oleh Tuhan, sehingga dapat terus memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Ia berharap, dengan berkat Tuhan, Buddha Tzu Chi dapat semakin banyak menolong orang-orang yang kurang mampu, memperluas jangkauan kebaikan, dan memberikan harapan serta dukungan kepada masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan.
“Mudah-mudahan Tuhan memberkati Tzu Chi dan memberikan yang terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat Karimun,” ungkap Jonri.
Kebersamaan dalam acara ini semakin erat ketika para relawan dan penerima bantuan bernyanyi bersama, ditemani iringan gitar yang dimainkan oleh salah satu penerima bantuan. Lagu-lagu yang dibawakan menambah kehangatan suasana, mempererat ikatan antara sesama peserta, dan menciptakan momen yang penuh keakraban.
Kebersamaan dalam acara ini kian erat ketika para relawan dan penerima bantuan bernyanyi bersama dengan iringan gitar yang dimainkan oleh salah satu penerima bantuan. Lagu-lagu yang dibawakan membuat suasana semakin hangat, menciptakan ikatan yang lebih kuat antara sesama peserta. Acara ditutup dengan pembagian 10 paket bingkisan Natal kepada para penerima bantuan. Bingkisan ini berisi kebutuhan pokok sebagai wujud cinta kasih Tzu Chi untuk membantu penerima bantuan merayakan Natal dengan sukacita.
Gathering Peduli Kasih ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga wadah untuk menebarkan semangat cinta kasih, syukur, dan kebersamaan. Tzu Chi berharap momen ini dapat menjadi inspirasi bagi semua yang hadir untuk terus berbagi kebaikan, menanamkan cinta kasih di hati, dan menciptakan harmoni di dunia.
Editor: Metta Wulandari