Merayakan Waisak Bersama Akong dan Ama
Jurnalis : Winny Wijaya (Tzu Shao Medan), Fotografer : Donny (Tzu Shao Medan), Clarence Chenvona (Tzu Shao Medan), Hendrik Khosman (Tzu Ching Medan)Anak-anak kelas budi
pekerti Tzu Shao Men dalam perjalanan menuju
panti jompo Taman Bodhi Asri dalam rangka perayaan Waisak.
Bulan Mei merupakan bulan yang istimewa, karena pada bulan ini Yayasan Buddha Tzu Chi merayakan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi sedunia. Pada Minggu 20 Mei 2018, anak-anak kelas budi pekerti Tzu Shao Men mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri Binjai Medan, Sumatera Utara dalam rangka perayaan Waisak.
“Kunjungan ini sekaligus memberikan kesempatan kepada para ama dan akong untuk melakukan Yi Fo,” jelas Sufinah, koordinator kegiatan ini.
Acara dimulai dengan persembahan pelita, air, dan bunga yang diikuti oleh 3 Pelita, 3 Air, dan 6 Bunga.
Tepat pukul 8 pagi, sebanyak 33 Tzu Shao, 7 Tzu Ching, 3 orang tua Tzu Shao, 9 relawan abu putih dan 4 relawan komite berkumpul di Jing Si Books & Café Medan, Kompleks Jati Junction Medan. Dari sini mereka semua berangkat bersama ke Panti Jompo Taman Bodhi Asri. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam menggunakan bus, rombongan pun tiba di panti yang dihuni oleh 83 orang lansia ini.
Para akong dan ama menunggu kedatangan murid-murid Tzu Shao di dalam aula Bodhi Asri. Beberapa ada juga yang masih dalam perjalanan menuju aula. Beberapa Tzu Shao dengan sigap membantu akong dan ama untuk duduk di tempat duduk yang tersedia.
Murid-murid Tzu Shao membantu para akong ama dalam melakukan Yi Fo atau prosesi pemandian Buddha Rupang.
Acara dimulai dengan persembahan pelita, air, dan bunga yang diikuti oleh 3 Pelita, 3 Air, dan 6 Bunga. Dan dilanjutkan dengan prosesi “Pembersihan Diri” melalui Yi Fo; yaitu prosesi pemandian Buddha Rupang yang bertujuan membersihkan hati, batin dan jiwa dan. Setelah itu diikuti oleh seluruh Tzu Shao serta akong dan ama.
Selanjutnya, anak anak Tzu Shao menghibur akong dan ama dengan merayakan ulang tahun akong ama dan murid murid Tzu Shao yang lahir di bulan April, Mei, dan Juni. Akong dan ama terlihat bahagia saat menyanyikan lagu Happy Birthday.
Murid-murid Tzu Shao merayakan ulang tahun akong ama.
Para murid Tzu Shao memperagakan isyarat tangan Feng Zheng.
Setelah merayakan ulang tahun akong ama, dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan yang telah dipersiapkan oleh akong ama di panti ini. Akong ama memperagakan isyarat tangan “Rang Ai Chuan Chu Qu” yang artinya biarkan cinta kasih tersebar luas. Murid Tzu Shao juga tidak mau kalah, murid Tzu Shao juga memperagakan isyarat tangan “Feng Zheng” yang artinya Layang-layang.
Setelah murid Tzu Shao memperagakan isyarat tangan, akong ama dibawa untuk makan bersama. Selagi makan, beberapa murid Tzu Shao membawa makanan dan membawa peralatan Yi Fo ke kamar akong ama yang tidak leluasa untuk duduk, berjalan, dan berdiri. Setelah akong ama selesai makan, murid Tzu Shao mulai membagikan bingkisan yg berisi handuk, sisir, dan keperluan lainnya.
Seluruh murid Tzu Shao dan relawan memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga.
Murid-murid Tzu Shao dan relawan foto bersama akong dan ama usai acara.
Waktu pun menunjukkan pukul 11, dan para Tzu Shao mulai berbaris mengelilingi akong dan ama untuk memperagakan isyarat tangan satu keluarga. Setelah itu, para Tzu Shao mulai berpamitan pada akong ama dan berfoto bersama. Setelah berfoto bersama, beberapa Tzu Shao terlihat mulai mengantarkan akong ama kembali ke kamar, ada juga yang mengantar bingkisan ke kamar akong dan ama yang belum menerima. Sebagian lainnya lalu mulai bersiap untuk menaiki bus. Anak-anak Tzu Shao pun pulang dengan perasaan bahagia.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Kunjungan Kasih Karena Ada Ikatan Batin
12 Oktober 2015Tidak bisa dipungkiri, para relawan Tzu Chi tidak hanya sibuk berkegiatan di Tzu Chi saja, tetapi mereka juga memiliki kesibukan dalam pekerjaan mereka masing-masing. Namun, di tengah kesibukannya itu, para relawan Tzu Chi masih senantiasa meluangkan waktunya untuk berbagi kasih dengan sesama.
Membangkitkan Asa Demi Keluarga
31 Mei 2017Belajar dari kesalahan masa lalu adalah hal yang dilakukan Freddinad saat ini setelah melewati masa sulit beberapa tahun silam. “Alhamdulilah untuk sekarang ada perkembangan setelah saya sembuh, bisa kerja lagi bisa bantu keluarga,” ujarnya. “Jadi pikiran saya dulu kalau sembuh jadi mayat hidup itu salah. Walaupun orang tidak berdaya juga pasti masih bisa berbuat sesuatu,” kata Freddi.