Mereka Selamat, Kita Sehat dan Semua Bahagia
Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
|
| ||
“Darah anda menyelamatkan jiwa” adalah tulisan yang sering kita lihat dan baca pada spanduk dan selebaran kegiatan donor darah. Kata-kata ini bukan sekadar basa basi tetapi adalah benar, dengan menjadi pendonor darah, darah anda mungkin telah menyelamatkan jiwa seseorang. Bukankah kita sering melihat dan mendengar betapa paniknya keluarga pasien yang memerlukan transfusi darah dalam mencari darah atau pendonor untuk menyelamatkan jiwa anggota keluarga mereka. Betapa bahagianya keluarga sang pasien jika akhirnya mereka berhasil mendapatkan darah dan anggota keluarga mereka yang sakit dapat terselamatkan. Setiap orang yang sehat dengan beberapa persyaratan dapat menjadi pendonor darah. Syarat tersebut antara lain: usia 17 – 60 tahun, berat badan minimum 45 kg, tidak demam, tekanan darah baik, denyut nadi teratur, hemoglobin normal, dan tidak sedang hamil atau menyusui. Orang yang melakukan donor darah selain bermanfaat bagi orang lain ternyata juga memiliki manfaat bagi tubuh pendonor. Manfaat tersebut antara lain: pendonor darah dengan sendirinya memeriksakkan kesehatan secara berkala (setiap 3 bulan sekali pada saat donor darah) yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu, tinggi dan berat badan, hemoglobin, serta beberapa macam penyakit seperti hepatitis dan HIV/AIDS. Menurut British Journal Heart, pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali dapat menurunkan resiko terkena serangan jantung dan stroke pada laki-laki sebesar 30%. Jadi sesungguhnyalah bahwa berdonor darah adalah sebuah gaya hidup yang sehat.
Keterangan :
Perwujudan Cinta Kasih Universal Berdonor darah sangat sesuai dengan Tzu Chi yang mendasarkan aktivitasnya pada prinsip cinta kasih universal. Para pendonor menyumbangkan darah mereka tanpa pamrih karena mereka tidak pernah tahu siapa yang akan memanfaatkan darah mereka. Dalam setiap kegiatan Tzu Chi, seperti kegiatan donor darah ini, nuansa cinta kasih universal melingkupi area donor darah selama kegiatan berlangsung. Mungkin inilah yang membedakan kegiatan donor darah Tzu Chi dengan yang dilaksanakan oleh organisasi lain. Hal senada diungkapkan oleh beberapa pendonor yang berhasil diwawancarai.
Keterangan :
Fendi, telah dua kali mendonorkan darah dan pertama kali berdonor pada kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi, menceritakan pengalamannya. Menurut Fendi, ada tiga hal yang berbeda saat mendonorkan darah di Tzu Chi dengan saat pertama kali mendonorkan darah di tempat lain. Pertama, pelayanan di Tzu Chi sangat baik, dari saat datang, pendaftaran hingga selesai mendonorkan darah. Kedua, Fendi tidak menyangka akan dijamu dengan makanan kecil berupa beraneka ragam kue dan teh manis dingin. Ketiga, yang menurut Fendi paling mengesankannya, adalah para relawan Tzu Chi. Para relawan Tzu Chi yang mengajaknya berbincang-bincang di meja bundar kecil sangat “bawel”. “Bawel” di sini menurut Fendi dalam arti yang positif, membuatnya betah dan nyaman. Fendi berjanji untuk donor berikutnya tetap akan berdonor pada kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi dan ada niat untuk ikut dalam kegiatan Tzu Chi. Rima Irawati, seorang relawan biru putih Tzu Chi yang turut mendonorkan darahnya menceritakan perasaannya seusai berdonor darah. ‘Senang dan bahagia’ itu ungkapan Rima dengan wajah yang berseri-seri saat ditanyakan perasaannya saat usai berdonor darah. Lebih lanjut Rima bercerita bahwa dirinya sudah lebih dari 4 tahun tidak donor darah, karena dalam beberapa kali kesempatan Rima tidak memenuhi syarat sebagai pendonor. Terakhir Rima mecoba donor darah di Tzu Chi komunitas Kelapa Gading, lagi-lagi niat Rima untuk mendonorkan darahnya terkendala oleh nilai Hb nya yang rendah. Seorang Shijie di Kelapa Gading memberikan saran kepada Rima bagaimana meningkatkan nilai Hb darahnya. Untuk donor darah kali ini, Rima sudah mempersiapkan dirinya sejak dua minggu yang lalu, yaitu setiap hari selama 1 minggu Rima meminum sejenis obat penambah darah sesuai yang disarankan oleh Shijie yang ditemuinya di Kelapa Gading. Hasilnya pada kegiatan donor darah kali ini, Rima sangat bahagia karena berhasil menyumbangkan darahnya. Sebagai relawan Tzu Chi, Rima juga senang dan bangga dapat berdonor darah dengan mengenakan seragam Tzu Chi. Jadi benarlah apa yang tertulis di mobil PMI, yang juga menjadi bagian dari judul artikel ini: “Mereka Selamat, Kita Sehat”. Dengan berdonor darah kita dapat menyelamatkan mereka yang membutuhkan tranfusi darah. Dengan berdonor darah, tubuh kita menjadi semakin sehat maka semuapun berbahagia. | |||
Artikel Terkait

Memanen Jahe Merah, Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
06 April 2020Di tengah wabah Covid-19, masyarakat berlomba-lomba membeli Jahe Merah yang membuat harganya menjadi sangat mahal. Namun para relawan Dharma Wanita di komunitas relawan Kalimantan Timur 1 justru sedang berbahagia karena dapat memanen Jahe Merah di pekarangan rumah mereka.

Kunjungan Kasih untuk Lansia Desa Muara Niliq
02 Agustus 2023Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas melakukan kunjungan kasih dan pemeriksaan kesehatan untuk para lansia dan penyandang disabilitas di Desa Muara Niliq pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
19 November 2015Pada Minggu siang, 1 November 2015, relawan Tzu Chi Batam mengadakan Gan En Hu Hui Jia (Gan En Hu Pulang ke Rumah) di posko daur ulang Tzu Chi Batam. Kegiatan hari itu juga diisi dengan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam Bidang Pemadaman Kebakaran (Damkar) kepada para gan en hu.