Merekam Jejak Sejarah Dengan Budaya Humanis Tzu Chi

Jurnalis : Felicite Angela Maria (He Qi Pusat), Fotografer : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)

Suasana peserta kelas pelatihan Zhen Shan Mei di relawan komunitas He Qi Pusat Minggu, 27 Agustus 2023.

“Dengan menjalankan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi di dalam setiap praktek misi, seperti Bersyukur (感恩), menghormati (尊重), dan cinta kasih (爱), otomatis juga menumbuhkan nilai-nilai filosofi kebenaran, kebajikan, dan keindahan (真善美) di dalam diri.” kata perenungan Master Cheng Yen

Pada hari Minggu, 27 Agustus 2023, sebanyak 20 peserta dan 10 relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat mengikuti Pelatihan Relawan Budaya Humanis yang biasa disebut dengan relawan Zhen Shan Mei (真善美) di Jakarta Pusat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan relawan dalam mendokumentasikan jejak kegiatan misi Tzu Chi dalam bentuk foto, video, dan tulisan. Dengan demikian, relawan dapat menyebarkan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi yang mencakup bersyukur, menghormati, dan cinta kasih, serta kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Hadi Pranoto, membagikan pengalaman dan tips dalam menulis artikel untuk media Tzu Chi.

Salah satu pembicara dalam pelatihan ini adalah Hadi Pranoto, Wakil Koordinator relawan Zhen Shan Mei Indonesia yang juga seorang jurnalis yang juga relawan Tzu Chi. Beliau membagikan pengalaman dan tips dalam menulis artikel untuk media Tzu Chi, yang harus sesuai dengan etika, visi, misi, dan filosofi Tzu Chi. Beliau juga menekankan pentingnya persiapan diri relawan sebelum melakukan peliputan, baik secara fisik maupun mental.

Hadi Pranoto mengatakan bahwa tulisan untuk media Tzu Chi harus bisa menginspirasi orang lain dan melatih diri sendiri. Tulisan itu juga mampu menceritakan jejak cinta kasih Tzu Chi yang terlihat dalam berbagai kegiatan misi. Lebih lanjut, Hadi juga memberikan contoh-contoh cara menulis jejak cinta kasih Tzu Chi dengan baik dan benar.

Shixiong Shijie harus siap secara fisik dan mental, mencari informasi sebelum meliput kegiatan, membuat catatan dan wawancara saat meliput kegiatan, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan etika, visi, misi, dan filosofi Tzu Chi. Shixiong Shijie juga harus banyak membaca literatur yang mendukung penulisan,” papar Hadi.

Selain Hadi Pranoto, ada pula Stephen Ang, koordinator relawan Zhen Shan Mei Indonesia yang sudah berkecimpung di bidang ini sejak 2010 lalu.

Selain Hadi Pranoto, ada pula Stephen Ang, koordinator relawan Zhen Shan Mei Indonesia yang sudah berkecimpung di bidang ini sejak 2010 lalu mengatakan bahwa budaya humanis Zhen Shan Mei adalah dasar filosofi setiap relawan yang menjalankan misi kegiatan. Relawan harus bisa menunjukkan nilai-nilai itu dalam penampilan, tutur kata, sikap, dan perbuatan.

Menjadi relawan Tzu Chi bukan hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga melatih diri menjadi insan Tzu Chi yang bijaksana, baik, dan benar. Dengan begitu, relawan bisa menginspirasi orang lain dan mewariskan budaya humanis Zhen Shan Mei kepada generasi penerus. Dengan demikian, dunia akan bebas dari bencana, hati manusia semakin tersucikan, dan kehidupan manusia menjadi semakin harmonis.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Menginspirasi dengan Kabar Baik

Menginspirasi dengan Kabar Baik

25 Agustus 2014

Pelatihan Relawan Zhen Shan Mei (Dokumentasi) yang ke-5 (lima) di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Pendaftaran telah dibuka sejak pukul 1 siang. Tercatat 63 relawan Zhen Shan Mei menghadiri pelatihan ini.

Memperkenalkan Seni Dokumentasi Jejak Cinta Kasih

Memperkenalkan Seni Dokumentasi Jejak Cinta Kasih

06 November 2023

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan perekrutan dan pelatihan tim dokumentasi yang berfokus pada teknik pembuatan artikel dan fotografi.

Diskusi Bersama Hexin Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia

Diskusi Bersama Hexin Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia

10 Juli 2023

Tzu Chi Medan mendapat kunjungan Hexin Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia pada Sabtu 1 Juli 2023. Kegiatan ini pun diisi dengan sharing tentang budaya humanis di semua Misi Tzu Chi khususnya di bagian Zhen Shan Mei.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -