Meresapi Sutra Makna Tanpa Batas

Jurnalis : Triana Putri (He Qi Utara 2), Fotografer : Erlina Wang (He Qi Utara 2)


Bedah Buku Wu Liang Yi Jing perdana relawan Tzu Chi He Qi Utara 2 Komunitas Pluit Ai Xin di Ruang Kaligrafi, Gedung Gan En, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara dimoderatori oleh Lie Na.

Pada Minggu, 22 Juli 2018 untuk pertama kalinya kegiatan bedah buku dilaksanakan oleh relawan Tzu Chi He Qi Utara 2 Komunitas Pluit Ai Xin di Ruang Kaligrafi, Gedung Gan En, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini bertujuan supaya para relawan dapat mendalami mahzab Tzu Chi dan dapat merealisasikan intisari dari Sutra Makna Tanpa Batas dalam kehidupan sehari-hari, mewujudkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin ke dalam tindakan nyata. Diskusi mengenai Sutra Makna Tanpa Batas yang dimoderatori oleh Lie Na dan Teksan Lius ini pun dihadiri oleh 34 relawan.

Sutra Makna Tanpa Batas sendiri adalah sebuah Sutra yang sangat sederhana, tetapi juga sangat mendalam. Sutra Makna Tanpa Batas ini terdiri dari 3 Bab yaitu Bab Sifat Luhur, Bab Pembabaran Dharma, dan Bab Sepuluh Pahala.

Bab Sifat Luhur


Teksan (kanan) salah satu relawan Tzu Chi yang juga sebagai moderator dan pembicara menjelaskan mengenai Sutra Makna Tanpa Batas.

Martha, salah satu relawan Tzu Chi menjelaskan bahwa ada Bab Sifat Luhur ini menceritakan bagaimana meyakinkan kita manusia awam sebenarnya didalam diri kita mempunyai benih ke-Buddha-an dan juga membahas mengenai keluhuran Dharma yang merupakan ajaran Buddha yang telah masuk ke dalam hati dan menjadi teladan nyata bagi manusia. “Sebagai contoh dari bab ini  adalah senyuman yang kita berikan kepada orang lain sehingga orang lain pun merasa bahagia,” jelas Martha.

Bab Pembabaran Dharma


Sebanyak 34 relawan Tzu Chi sangat bersungguh hati mendengarkan sharing dari Martha.

Sedangkan tujuan Buddha membabarkan Dharma adalah membangkitkan kebijaksanaan semua makhluk. Namun, semuanya tetap berpulang pada praktek nyata kita yang disesuaikan dengan kemampuan kita. “Semua Buddha akan membabarkan Wu Liang Yi Jing (Sutra Makna Tanpa Batas) karena setiap orang punya hakikat Ke-Buddha-an, setiap orang bisa menjadi seorang Buddha, semua orang adalah Buddha masa depan,” jelas Teksan.

Bab Sepuluh Pahala


Para relawan masing-masing berbagi pengetahuan dalam kegiatan bedah buku tersebut.

Bab Sepuluh Pahala menjelaskan hubungan antar sesama menusia. Yang bertujuan untuk mendorong pikiran semua makhluk menjalankan Dharma sehingga ada peningkatan kualitas moral.  Buddha juga telah menggunakan kebijaksanaan-Nya untuk membangkitkan kebijaksanaan kita. Syarat untuk menjadi Bodhisatwa dunia adalah harus menaati sila. Dengan melatih sila barulah hati kita akan teguh sehingga tidak akan mudah terpengaruh oleh hawa nafsu keinginan, kekayaan, dan ketenaran.

Dharma adalah sebuah keindahan di awalnya, indah di pertengahannya dan indah pada akhirnya. Master Cheng Yen pun selalu mengingatkan kita “Demi Ajaran Buddha, Demi Semua Makhluk.”

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Janganlah Kondisi Luar Mempengaruhi Batin Kita

Janganlah Kondisi Luar Mempengaruhi Batin Kita

02 Desember 2019

Minggu, 24 November 2019, 25 relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 2 melakukan kegiatan bedah buku. Bedah buku kali ini membahas tentang bagaimana sikap kita ketika menerima pujian dan hinaan.

Memperingati 30 Tahun Jing Si Yu

Memperingati 30 Tahun Jing Si Yu

18 Februari 2020

Masih dalam semangat Imlek, 62 relawan Tzu Chi Medan berkumpul untuk mengadakan kegiatan bedah buku. Kegiatan bedah buku kali ini dibuat berbeda karena karena sekaligus membuat gathering imlek serta memperingati 30 tahun Jing Si Yu (Kata Perenungan) di Taiwan.khusus peserta maupun relawan yang mengikuti bedah buku hari ini.

Malam keakraban Bedah Buku

Malam keakraban Bedah Buku

09 Januari 2013
Hidup harus senantiasa bersyukur agar dapat menghargai berkah, memanfaatkan berkah dan menciptakan berkah. Bersyukurlah dengan masa-masa sulit, karena di masa itulah kamu tumbuh. Bersyukurlah atas keterbatasanmu karena memberikanmu pelajaran yang paling berharga.
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -