Merevolusi Mental Sesuai Dharma

Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana Astuti, Lo Wahyuni

Seluruh pengunjung dan relawan berfoto bersama sambil menggenggam celengan bambu dan tersenyum ceria

Rabu, 16 Juli 2014, Tzu Chi mendapat kunjungan dari siswa-siswi Sekolah Dhammasavana. Sebanyak 70 siswa dan 2 orang guru yang hadir merupakan siswa-siswi kelas sepuluh dan tengah menjalankan proses Masa Orientasi Siswa (MOS). Pukul 09.00 WIB acara dimulai dengan sambutan dari Handa Kartawidjaja, pengurus Yayasan Dhammasavana. Dalam sambutannya Handa Kartawidjaja memberikan semangat serta pesan pada seluruh siswa untuk selalu berbuat kebajikan, berpikir positif, dan terus berusaha untuk menggapai impian. Tahun ini merupakan kali pertama kegiatan MOS diadakan dengan mengunjungi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Relawan memberikan arahan pada siswa untuk mengisi nama dan menunjukkan nomor barcode yang tertera di celengan bambu

Kedatangan siswa-siswi Sekolah Dhammasavana bertujuan untuk mengenal lebih dalam Tzu Chi sebagai Yayasan Buddha yang telah mengajarkan kebajikan pada siapa pun, serta menebar cinta kasih terhadap sesama. Selain itu dengan kunjungan ini setiap siswa diharapkan mampu mendalami misi dan visi agama Buddha serta menerapkan kebaikan yang telah diajarkan. “Harapan baik selalu timbul di dalam hati untuk semua siswa Dammasavana. Kunjungan ini merupakan kali pertama melakukan kegiatan MOS di Tzu Chi, dengan begitu kegiatan ini memiliki manfaat yang berguna untuk membangun pribadi siswa agar lebih baik lagi dan merevolusi mental sesuai Dharma,” ujar Handa Kartawidjaja.

Relawan memberikan pengarahan di Exhibition Hall, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara

Menyimak Hal Baik
Awal acara, Karim Shixiong memberikan penjelasan mengenai Tzu Chi kepada seluruh peserta. Siswa-siswi Sekolah Dhammasavana menyimak dengan senang, tertib, serius, sambil sesekali terlihat senyum mengembang dari wajah mereka. Banyak hal baru dan menarik yang didapat ketika mendengarkan ulasan yang diberikan. Setelah Karim Shixiong memberikan pengarahan, acara dilanjutkan dengan menonton video yang mengisahkan perjalanan serta peranan Tzu Chi dalam menjalankan misi-misinya sesuai dengan Dharma. Suasana menjadi hangat ketika relawan membagikan celengan bambu. Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) dirasa dapat membantu seluruh siswa untuk memulai berbuat kebajikan untuk sesama dimulai dari hal kecil.

Relawan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa Sekolah Dhammasavana terkait Depo Pelestarian Lingkungan dan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

Setelah celengan bambu dibagikan, relawan menghampiri tiap siswa untuk membantu mengisi kartu relawan informasi dan juga mengisi identitas yang tesedia pada celengan bambu sesuai dengan barcode. “Sekolah Dhammasavana memiliki ide bagus untuk melakukan kegiatan Mos di Tzu Chi. Ide segar ini kaya manfaat, apalagi siswa-siswa yang datang terlihat happy, antusias serta aktif,” ungkap Voni Shijie Ketua Hu Ai Pluit. Voni berharap agar setiap siswa dapat menerapkan misi Tzu Chi di kehidupan sehari-hari serta berbuat bijak pada sesama. Relawan pun mengambil peranan sebagai “tour guide” dengan mengajak keliling semua siswa untuk mengenal lebih jauh Tzu Chi. Sikap antusiasme mereka terlihat jelas dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada saat di depo pelestarian lingkungan, Aula Jing Si, dan Jing Si Books & Café. Tiap sudut bangunan Tzu Chi memiliki makna tersendiri di dalam pikiran siswa. “Datang ke Tzu Chi mendapatkan pengetahuan baru, dapat mempelajari agama Buddha dengan komplit. Pokoknya senang datang ke sini,” cerita Volin siswa Sekolah Dhammasavana. Setelah kunjungan ini usai ada harapan yang didambakan baik dari pihak Sekolah Dhammasavana maupun Tzu Chi sendiri untuk seluruh siswa agar mengaplikasikan ajaran mengenai kebajikan ini.

Artikel Terkait

Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

26 Agustus 2016

Minggu, 21 Agustus 2016, Kelas Budi Pekerti dibuka kembali oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam. Pada tahun ajaran yang baru ini, jumlah murid terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang (siswa kelas budi pekerti TK dan SD) dan Tzu Shao ( siswa kelas budi pekerti SMP).

Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

15 September 2014 "One thing to do, three words for you, I love you, Mom and Dad. Family is the best, remember family, always love your family”. Begitulah ungkapan yang dibacakan oleh salah seorang Ayah dengan terharu. Ungkapan ini ditulis oleh anaknya dalam sebuah album foto yang diberikan sebagai kejutan memperingati Hari Ayah
Membina Diri Sejak Usia Dini

Membina Diri Sejak Usia Dini

13 Agustus 2014 Minggu 13 Juli 2014, untuk pertama kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang membuka kelas budi pekerti untuk anak usia 8-12 tahun. Kelas budi pekerti ini merupakan salah satu misi pendidikan Tzu Chi.
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -