Meringankan Beban di Pinangsia

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

doc tzu chi

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang bekerjasama dengan jajaran pemerintah, TNI, dan Polri memberikan paket bantuan kebakaran kepada warga korban musibah kebakaran di kawasan Jembatan Senti, RT 02/04, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

Kebakaran yang terjadi di kawasan Jembatan Senti, RT 02/04, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Kamis, 5 januari 2017 menghanguskan 100 rumah semi permanen. Kebakaran yang terjadi pada pukul 20.30 WIB ini membuat 182 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal. Dalam peristiwa ini,  api yang melalap rumah warga dapat dipadamkan dalam kurun waktu 3 jam oleh Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Jakarta Barat.

Menurut Lurah Pinangsia, Raden Ilham Agustian, peristiwa kebakaran ini diduga akibat hubungan arus pendek sambungan listrik di salah satu rumah kontrakan di RT 02/04, warga yang mengetahui hal ini langsung berusaha memadamkan api, tetapi angin yang kencang dan kondisi bangunan semi permanen membuat api berkobar semakin besar dan melalap bangunan di sekitarnya. “Kondisi masyarakat di RT 02/04 ini kebanyakan rumah semi permanen jika terjadi kebakaran maka akan cepat merambat,” ungkap Ilham. Ia juga menambahkan, padatnya pemukiman dan akses jalan yang sempit membuat warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.

doc tzu chi

Yopie Budiman, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang sekaligus koordinator pemberian paket bantuan kebakaran di RT 02/04, sedang berkoordinasi dengan Lurah Pinangsia, Raden Ilham Agustian.

doc tzu chi

Pembagian kupon paket bantuan kebakaran oleh relawan Tzu Chi kepada warga RT 02/04, kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

Dalam musibah kebakaran ini, Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Jakarta Barat segera mengerahkan 23 unit mobil pemadam menuju lokasi untuk memadamkan api yang berkobar.  Sekitar pukul 22.30, api dapat dijinakkan, pemadaman api pun terbantu dengan turunnya hujan di wilayah kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang mengetahui kejadian ini langsung berkoordinasi dengan TTD (Tim Tanggap Darurat) Tzu Chi untuk melakukan survei pada 6 Januari 2017. Tim yang tiba di lokasi kemudian berkoordinasi dengan RT setempat untuk mendata ulang jumalah korban akibat kebakaran tersebut.

Setelah mendapat data korban, Senin, 9 Januari 2017, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat mendatangi posko pengungsian korban kebakaran yang berlokasi di halaman Gereja Sion, Jakarta Barat. Kegiatan pertama dilakukan pada pukul 08.00 dengan membagikan kupon kepada para korban yang mendiami tenda-tenda pengungsian sementara. Yopie Budiman, sebagai koordinator pembagian bantuan ini mengungkapkan bahwa pemberian bantuan ini merupakan respon untuk para korban musibah kebakaran yang membutuhkan barang-barang yang tepat guna selama berada di pengungsian.

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi menunjukkan titik api berasal di lokasi kebakaran RT 02/04, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

doc tzu chi

Runah (45), menerima paket bantuan kebakaran dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di lokasi pengungsian sementara, halaman Gereja Sion, Jakarta Barat.

“Dari data yang terkumpul ada 182 KK (kepala Keluarga) yang harus dibagikan, tetapi karena sebagian ada yang sudah pindah dan pulang kampung, jadi hanya 165 paket bantuan kebakaran yang akan kita bagikan,” ungkap Yopie. Ia juga menambahkan, paket bantuan kebakaran ini berupa sandal, handuk, selimut, alat mandi, sarung, ember, baju, pampers, air mineral, dan terpal untuk membantu keberlangsungan hidup di lokasi pengungsian.

Bantuan Tepat Guna

Para korban musibah kebakaran di kawasan Jembatan Senti, RT 02/04, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat ini merasa terbantu dengan pemberian paket bantuan kebakaran dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Salah satunya adalah Runah (45), ia sudah tinggal selama 16 tahun di RT 02/04. Pada saat kebakaran terjadi Runah sedang tertidur, begitu mendengar ada teriakan kebakaran, ia segera menyelamatkan diri dengan membawa beberapa berkas-berkas penting tanpa sempat membawa baju dan harta benda lainnya.

doc tzu chi

Fitriyah (35), salah satu korban kebakaran di RT 02/04, kelurahan Pinangsia, Jakarta barat yang kehilangan tempat tinggal dan usahanya.

“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini saya sangat terbantu karena tidak sempat membawa apa-apa saat menyelamatkan diri,” ungkap ibu rumah tangga asal Kutoarjo ini. Ia juga mengungkapkan, kedepannya masih ingin tinggal di lokasi semula tetapi masih menunggu koordinasi dari pihak RT dan Kelurahan setempat.

Lain halnya dengan Fitriyah (35), ia merupakan korban musibah kebakaran yang memiliki usaha warteg di lokasi kebakaran. Seluruh usahanya ikut hangus dilalap api pada saat kejadian, ia pun hanya bisa menyelamatkan anak dan beberapa barang yang bisa cepat dipindahkan. “Saya sedih dengan kejadian ini, tetapi juga bersyukur kejadiannya bukan tengah malam karena pasti akan ada korban jiwa,” ungkap Fitriyah, terharu. Ia pun merasa sangat terbantu dengan adanya paket bantuan kebakaran dari Tzu Chi karena tidak banyak barang-barang yang bisa diselamatkan pascakebakaran. “Alhamdullilah, bersyukur dengan bantuan ini, barang-barangnya bisa dipakai juga buat ke depannya,” tutupnya.


Artikel Terkait

Meringankan Beban di Pinangsia

Meringankan Beban di Pinangsia

11 Januari 2017
Senin, 9 Januari 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan paket bantuan kebakaran kepada 182 kepala keluarga di RT 02/04 Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat yang terkena dampak musibah kebakaran pada Kamis, 5 Januari 2017.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -