Meringankan Beban Korban Kebakaran di Kosambi

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A, dok. He Qi Barat
doc tzu chi
Suherman, salah seorang relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi menyerahkan bantuan kepada keluarga korban selamat musibah kebakaran gudang dan pabrik kembang api di RSIA Bun, Kosambi, Tangerang, Banten.

Pada Jumat, 27 Oktober 2017, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi mengunjungi RSIA Bun di Kosambi, Tangerang dan RSUD Tangerang untuk memberikan pendampingan serta bantuan kepada keluarga dan korban yang dirawat setelah sebelumnya pada Kamis (26/10), sebuah gudang dan pabrik kembang api di wilayah Kosambi, Tangerang mengalami musibah kebakaran disertai ledakan. Peristiwa ini menyebabkan 48 pekerja meninggal dunia dan 50 orang lainnya mengalami luka bakar.

Malam hari setelah peristiwa tersebut, TTD Tzu Chi segera melakukan koordinasi untuk memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga. Setelah menghimpun data-data tentang keberadaan korban, TTD Tzu Chi yang diwakili oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat beserta relawan Tzu Chi Tangerang yang total keseluruhan berjumlah 30 orang segera menuju Kosambi, Tangerang pada keesokan harinya.

Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi melakukan koordinasi di Kantor Sekretariat He Qi Barat sebelum menuju Kosambi, Tangerang, Banten.

Sebelum menuju lokasi, rapat koordinasi dilakukan di Kantor He Qi Barat di Cengkareng, Jakarta Barat. TTD Tzu Chi pun dibagi menjadi 3 kelompok. Berdasarkan data yang telah terhimpun, kelompok pertama menuju lokasi kejadian, kelompok kedua menuju RSIA Bun, Kosambi, dan kelompok ketiga menuju RSUD Tangerang tempat dimana para korban selamat dirawat secara intensif. “Kita merespon peristiwa kebakaran gudang dan pabrik kembang api di Tangerang. Di sini, kita menggalang cinta kasih kepada para korban dan keluarga. Utamanya yaitu pendampingan, motivasi, serta pemberian bantuan pemerhati berupa uang,” ungkap Suherman, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan kali ini.

Kelompok pertama yang sampai di lokasi kejadian segera berkoordinasi dengan satuan tugas dari Polri dan TNI yang mengamankan tempat kejadian perkara. Di lokasi, para relawan dari Tzu Chi Tangerang segera bergabung dengan TTD Tzu Chi. Setelah melihat lokasi dan dampak kerusakan akibat peristiwa tersebut, TTD Tzu Chi segera menuju RSIA Bun untuk bergabung dengan TTD Tzu Chi yang sudah berada di sana.

Beberapa relawan TTD Tzu Chi mengunjungi lokasi musibah kebakaran gudang dan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang. 

Setibanya di RSIA Bun, TTD Tzu Chi segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Setelah menerima data pasien korban kebakaran yang dirawat, TTD Tzu Chi kemudian mengatur pendampingan dan pemberian bantuan kepada 15 keluarga yang mendampingi korban yang dirawat di RSIA Bun. Selain itu, TTD Tzu Chi yang berada di RSUD Tangerang juga memberikan pendampingan kepada 7 keluarga korban yang berada di sana. Beberapa pasien yang ada di kedua rumah sakit tersebut juga sudah ada yang diperbolehkan pulang sebelumnya karena kondisinya dinilai tidak terlalu parah.

Salah satu penerima bantuan sekaligus keluarga korban dari peristiwa tersebut adalah Junaedi (33). Ia merupakan warga Salembaran Jaya, Tangerang. Dalam peristiwa tersebut, istrinya menjadi korban. “Awalnya tidak ada firasat apa-apa, tiba-tiba diberitahu oleh tetangga bahwa tempat kerja istri saya kebakaran,” ungkap Junaedi. Sebelumnya, Uwang (36) istri dari Junaedi ini adalah ibu rumah tangga biasa, kemudian memutuskan untuk bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Baru bekerja di pabrik tersebut selama 1 minggu, kemudian musibah menimpa dirinya.

Suherman, koordinator kegiatan pemberian bantuan menenangkan keluarga korban selamat musibah kebakaran.

Relawan Tzu Chi juga memberikan snack dan air mineral kepada keluarga korban yang menunggu di luar rumah sakit.

“Menurut dokter, kondisi istri saya 40 persen luka bakar, jadi harus dirawat intensif,” kata Junaedi. Ia pun merasa bersyukur atas pendampingan dan pemberian bantuan yang dilakukan oleh Tim Tanggap Darurat Tzu Chi. “Sangat membantu kita, karena jarak dari rumah ke sini (RSIA Bun) jauh kalau bolak- balik. Jadi bantuan ini sangat membantu saya, karena motor saya juga ikut terbakar saat dibawa istri saya bekerja,” ungkap pria yang kesehariannya bekerja di bagian catering tersebut.

Menuju Kramat Jati

Setelah memberikan bantuan serta pendampingan di RSIA Bun dan RSUD tangerang, TTD Tzu Chi pun bergerak menuju Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto di Kramat jati, jakarta Timur. Dalam kunjungan ini, TTD Tzu Chi ingin bertemu dengan 48 para keluarga korban yang meninggal dunia untuk memberikan pendampingan serta bantuan.

Penyerahan bantuan kepada keluarga korban di RSUD Tangerang, Banten.

Setelah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, TTD Tzu Chi disarankan untuk tidak memberikan bantuan secara langsung kepada keluarga korban. Hal tersebut diutarakan oleh perwakilan dari Polri kepada TTD Tzu Chi karena proses identifikasi korban meninggal dunia belum selesai. Hal tersebut bertujuan mengantisipasi kemungkinan pemberian bantuan salah sasaran, karena banyak masyarakat yang melapor kehilangan anggota keluarga pascaperistiwa tersebut melebihi jumlah data korban yang ada. “Datanya masih simpang siur antara korban dan keluarga, jadi belum bisa memberikan bantuan langsung. Sedangkan data identifikasi paling sebentar 1 minggu, bisa juga lebih lama releasenya,” kata Suherman menjelaskan kondisi rapat bersama perwakilan Polri.

Rapat koordinasi antara TTD Tzu Chi dengan pihak Polri di Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Untuk pemberian bantuan TTD Tzu Chi pun diminta menunggu koordinasi dari pihak Polri. Setelah menunggu hingga pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, TTD Tzu Chi memutuskan untuk kembali sambil menunggu informasi dan koordinasi dari pihak Polri. “Jika sudah ada data dari kepolisian kita bisa melakukan guan huai (pemberian perhatian) ke rumah keluarga korban meninggal nantinya. Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk memberikan bantuan langsung kepada keluarga para korban meninggal saat ini,” tutup Suherman mengakhiri kegiatan TTD Tzu Chi di Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.


Artikel Terkait

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -