Meringankan Beban Korban Longsor di Cililin
Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan dan Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
|
| ||
Seperti pada tanggal 25 Maret 2013, bencana longsor yang terjadi di Kampung Nagrog RT 04 RW 07 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa longsor berlangsung pada pukul 05.30 WIB, dan kurang dari lima menit bencana tersebut telah meratakan 23 rumah warga, serta sekitar 11 rumah/KK terseret longsor di Kp. Cikoneng RT. 02/RW 15. Peristiwa ini telah menelan korban jiwa sebanyak 27 orang yang dinyatakan meninggal dunia, hingga sore hari (25/03/2013) tim evakuasi telah berhasil menemukan enam jenazah yang tertimbun dan dua orang yang selamat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hassan Sadikin Bandung, Jawa Barat. Sementara bagi 21 korban masih dilakukan pencarian oleh tim evakuasi, Bupati Bandung Barat yaitu H. Abubakar, telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, yaitu dari 25-31 Maret 2013. Pencarian hanya dapat dilakukan secara manual. Alat berat tidak dapat dikirimkan ke lokasi karena akses medan yang sulit. Kondisi jalan sempit dan menanjak sehingga sulit melalui jalan tersebut. Untuk pencarian korban dikerahkan sekitar 150 personil tim gabungan dari TRC BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, relawan dan masyarakat.
Keterangan :
Mengetahui peristiwa tersebut Tiim Tanggap Darurat Tzu Chi Bandung bergegas menuju lokasi longsor untuk memberikan bantuan berupa 30 dus mi instan, 10 dus air mineral, 20 kg telur, 20 pcs terpal, 50 pcs selimut, 50 pcs handuk, dan 2 dus pakaian layak pakai. Di samping itu, Tzu Chi Bandung pun memberikan uang santunan kepada para korban yang meninggal dunia akibat bencana longsor dan uang tersebut akan dipergunakan sebagai biaya pemakaman dan kain kafan.
Keterangan :
“Ini bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, mudah-mudahan bantuan ini menjadi manfaat bagi mereka yang selamat, dan untuk yang meninggal dunia mudah-mudahan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Ini adalah sebuah bencana, kita sebagai manusia sudah saatnya memperlakukan serta menghargai alam dengan sebaik-baiknya,” ucap Harun Lam, pada saat serah terima uang santunan bersama kepala desa setempat. Dengan adanya bencana seperti ini Tzu Chi senantiasa berada di antara mereka guna melengkapi kekurangan yang dimiliki oleh para korban. Selain itu, para insan Tzu Chi selalu tergerak hatinya bagi mereka yang sedang tertimpa musibah. Bantuan ini adalah wujud kasih para relawan Tzu Chi yang menganggap bahwa seluruh manusia di dunia ini adalah saudara. | |||
Artikel Terkait
Saling berbagi, Saling mengasihi
23 Agustus 2017Menggalang Bodhisatwa Pelestarian Lingkungan
28 Desember 2011Mama, Wo Ai Nin
16 Mei 2018Dalam menyambut peringatan Hari Ibu International yang jatuh pada minggu kedua bulan Mei, Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan mengadakan perayaan hari Ibu pada tanggal 06 Mei 2018 bertempat di Jati Junction no. 1P Lantai 5 Medan.