Meringankan Beban Penderitaan dengan Penuh Kasih

Jurnalis : M. GalvanGalvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M.Galvan, Rangga (Tzu Chi Bandung)
 

foto
Salah satu relawan, Imey Sj membantu melayani pasein dengan memasangkan sepatu sesaat setalah operasi dilakukan

Penglihatan merupakan indera terpenting yang dimiliki oleh makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Memiliki penglihatan yang baik adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Melalui mata kita bisa menangkap obyek dan mendeskripsikannya sesuai apa yang dilihat. Namun apa jadinya bila mata tersebut mengalami gangguan dalam penglihatan. Misalnya saja katarak dimana kerusakan mata menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun, akibatnya mata menjadi keruh serta cahaya tidak dapat menembusnya. Dampak tersebut, perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati.

Bagi masayarakat yang kurang mampu mengidap penyakit katarak sangatlah mebebankan untuk menjalani kehidupan sehari-harinya terutama dalam mengais rejeki. Biaya yang mahal untuk melakukan tindakan operasi menjadi kendala besar bagi kaum marginal. Jangankan untuk melakukan operasi untuk biaya sehari-hari pun sulit didapatkan. Sehingga penyakit katarak yang dideritanya semakin memburuk. Melihat kondisi tersebut dengan apa yang dialami oleh masyarkat yang kurang mampu, maka ada tanggal 17 November 2013, Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial operasi Katarak dan Pterygium secara gratis yang dilaksanakan di Priangan Medical Center (PMC), Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara Yayasan Buddha Tzu Chi kantor perwakilan Bandung dan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP).

Adapun jumlah pasien yang mengikuti bakti sosial sebanyak 5 pasien Pterygium dan 8 pasien Katarak. Pasien-pasien tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat yang telah lolos menjalani screening yang dilaksanakan pada 13 November 2013. Tujuan baksos operasi katarak gratis ini adalah dapat meringankan beban para pasien yang masih kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Diharapkan setelah mendapatkan penanganan ini, para pasien dapat menciptakan harapan baru baik dari segi perekonomian serta kualitas hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Baksos operasi katarak ini menjadi suatu kegiatan rutin kerjasama Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung dengan Yayasan Dana sosial Priangan yang menyediakan sarana tempat operasi dan dokter disini. Jadi rutinitas ini kita lakukan setiap saat, hari ini ada 13 pasien yang telah berhasil ditangani. Harapan saya tentunya lebih dikenal oleh masyarkat luas sehingga kegiatan seperti ini bisa membantu orang yang membutuhkan bantuan operasi katarak,” ujar Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung.

foto  foto

Keterangan :

  • TIM medis Priangan Medical Center dan Para relawan Tzu Chi bekerjasama serta mendampingi pasein pada saat screening katarak pada tanggal 13 November 2013. Di Priangan Medical Center, Bandung (kiri).
  • Dengan penuh kehati-hatian tim dokter dari Priangan Medical Center, melakukan pengoprasian kepada setiap pasien yang menderita katarak (kanan).

Indahnya Berbagi
Bagi pasien yang dinyatakan lolos dalam screening katarak, hal tersebut menjadi kabar baik bagi para pasien. Karena penantian selama mengidap katarak akhirnya mendapatkan tindakan operasi dan membuka lembaran baru untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasa bahagia pun dirasakan oleh relawan Tzu Chi yang telah diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung bersama para pasien. Selama menjalani pengobatan para relawan Tzu Chi senantiasa mendampingi para pasien. Misalnya saja mendampingi pasien menuju ruang operasi dan memberikan dukungan moril bagi pasien. Tidak hanya itu, para relawan pun selalu menunggu proses operasi pasien hingga tuntas lalu diantarkannya pada ruang pemulihan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 13 pasien yang berhasil lolos pada screening katarak menunggu panggilan untuk dilakukan tindakan operasi katarak. Walaupun perasaan cemas dan takut menghinggapi para pasien yang hendak dioperasi, namun itu semua dapat diatasi dengan semangat para pasien untuk mendapatkan kesembuhan (kiri).
  • Relawan Tzu Chi Bandung membantu menuntun Bandi (49) salah satu pasein yang ikut dalam baksos operasi katarak di Priangan Medical Center (PMC), baginya operasi gratis ini sangat membantu bagi kehidupan yang Ia jalani (kanan).

Menurut salah satu satu pasien katarak yaitu Bandi (49) adanya baksos ini benar-benar membantu serta meringankan beban hidupnya. Karena biaya operasi yang mahal dinilainya cukup memberatkan untuk melakukan operasi. Maka dari itu dengan adanya baksos operasi katarak gratis ini sangatlah bermanfaat bagi warga yang tidak mampu. "Dulu pekerjaan saya sebagai kuli angkut sering manggul yang berat. Tidak tahu kenapa mata kiri saya sakit lalu lama kelamaan menjadi rabun. Penglihatan pun jadi nggak jelas. Saya sudah dua kali ke Cicendo (RS. Mata) tapi nggak sembuh-sembuh. Akhirnya waktu baksos Tzu Chi saya daftar untuk ikut operasi katarak. Setelah ikut operasi dan dirawat satu hari di sini, besoknya diperiksa lagi sama dokter. Alhamdulillah...meni ngageubray (terasa terang/melihat-red) sudah tiga bulan saya nggak melihat tapi setelah dioperasi katarak ini saya bersyukur bisa melihat lagi," ujar Bandi tersenyum bahagia.

Keadaan ekonomi adalah kendala utama bagi mereka sehingga masalah kesehatan terbengkalai, dan dalam himpitan masalah tersebut Tzu Chi pun hadir menebarkan cinta kasih universal pada sesama. Disamping itu, bakti sosial ini adalah sikap nyata dari Tzu Chi sebagai wujud dalam menjalankan misi kesehatan. Dalam misi tersebut terkandung tekad bahwa Tzu Chi bertekad untuk melenyapkan penderitaan.
  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Gigi di Wihara Dhanagun

Baksos Kesehatan Gigi di Wihara Dhanagun

16 Desember 2014 Lebih kurang 70 relawan dari Tzu Chi maupun PGB Peduli bersama-sama melayani para warga. “Kita membantu masyarakat sekitar Wihara Dhanagun. Kita ingin menolong sesama yang ingin ke dokter gigi saja tidak ada biaya,” ujar Sumitro, relawan Tzu Chi Bogor.
Hari Bahagia di Hari Santri

Hari Bahagia di Hari Santri

22 Oktober 2019

Tanggal 22 Oktober menjadi hari yang bersejarah bagi para santri, dimana hari itu merupakan Hari Santri yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 2015. Di Hari Santri Nasional 2019 ini pula, para santri mendapatkan berkah dengan diresmikannya Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Suara Kasih: Membantu di Tengah Bencana

Suara Kasih: Membantu di Tengah Bencana

04 November 2011
Saudara sekalian, Janganlah membuat populasi bertambah lagi. Jika populasi terus bertambah, sumber daya alam akan semakin terkuras, ditambah lagi dengan gaya hidup masa kini yang sangat konsumtif. Lihatlah, untuk naik ke lantai atas saja, orang memilih menggunakan lift.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -