Warga mendatangi bekas rumahnya yang terbakar.
“Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Ketenangan warga Kampung Muhur beristirahat malam mendadak terusik ketika kebakaran menimpa 57 rumah dan 4 lamin (14 billik) pada Selasa (22/8/23) pukul 22.15 WITA. Lamin juga disebut rumah adat masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Biasanya berupa rumah panggung yang panjang dan bisa ditinggali beberapa keluarga karena ukuran rumahnya yang cukup besar. Rumah dan lamin yang kebanyakan terbuat dari kayu, membuat si jago merah dengan cepat menyebar. Warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Mendengar informasi adanya musibah kebakaran, relawan Tzu Chi di Kutai Barat segera berkoordinasi dan mengumpulkan donasi dari seluruh karyawan yang ada. Semua barang bantuan seperti pakaian pantas pakai, logistik dapur umum, peralatan dapur, dan dana bantuan dikumpulkan di
Long house Sungai Perak untuk didata terlebih dahulu.
Relawan bergotong royong menurunkan barang bantuan untuk warga Kampung Muhur.
Dalam proses ini relawan menyiapkan bantuan 75 paket sembako yang berisi beras 5 kg, mi instan 20 pcs, minyak goreng 1 L, gula pasir 1kg, kopi dan teh masing-masing 1 kotak. Sementara pakaian layak pakai terdiri, pria dewasa 17 kotak, pria anak 9 kotak, wanita dewasa 21 kotak, dan wanita anak 6 kotak. Selain itu, relawan juga memberikan bantuan untuk mendukung dapur umum berupa beras 120 kg, mi instan 30 kotak, minyak goreng 33 L, gula pasir 15 kg, teh 10 kotak, deterjen 3 kotak, sabun mandi 1 kotak, sikat gigi 1 kotak, diapers 1 kotak, makanan ringan 3 kotak, piring 1 lusin, terpal, dan juga uang tunai. Setelah didata, seluruh barang bantuan diangkut dalam 5 kendaraan yang dikelompokkan berdasarkan jenis bantuan, sehingga memudahkan untuk distribusinya.
Sehari setelah musibah, Rabu (23/8/23), relawan Tzu Chi di Kutai Barat segera bergerak menuju Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai Kabupaten Kutai Barat. Lokasinya sekitar 38 KM dari tempat tinggal relawan. Dipimpin Syamsul, 20 relawan membawa barang bantuan untuk meringankan beban warga terdampak.
Ambrustian (baju hitam), Kepala Kampung Muhur menyambut baik bantuan yang diberika relawan Tzu Chi Kutai Barat.
Kedatangan relawan disambut Ambrustian, Kepala Kampung Muhur. Sambil menjelaskan kondisi warganya, ia mengajak relawan melihat langsung penampungan sementara di SDN 001 Siluq Ngurai yang dilanjutkan meninjau dapur umum. “Atas musibah ini tentu kehilangan yang besar bagi kami. Harapannya dukung kami dalam doa agar kami bisa melalui ujian ini dan kami bisa bangkit. Terima kasih atas bantuan dari Tzu Chi, ini sudah membantu kami. Ini sangat bernilai dan akan kami gunakan untuk warga saya,” ujarnya.
Efesus Alen, Kepala SDN 001 Siluq Nguray menyampaikan jika SDN 001 untuk sementara dialihfungsikan menjadi posko bantuan korban kebakaran. “Seluruh ruang kelas sudah kami fungsikan untuk menyimpan bantuan sebelum distribusikan. Kami semua bekerjasama menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran,” jelasnya.
Seluruh bantuan yang terdiri dari 75 paket sembako, 54 dus pakaian layak pakai disalurkan secara estafet ke dalam gedung SD untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh korban. Sementara dukungan untuk logistik dapur umum langsung diserahkan ke petugas dapur umum.
Para Relawan Dharma Wanita melihat langsung kesibukan dapur umum di pengungsian.
Syamsul mewakili relawan berharap bantuan yang diberikan bisa ikut meringankan beban warga. “Semoga warga yang tinggal di pengungsian bisa tabah dan segera bangkit menata hidupnya lagi. Tidak ada yang mengharap terkena musibah, tetapi semoga apa yang kami berikan ini bisa ikut menentreamkan jiwa warga yang rumahnya terbakar,” ungkapnya.
Selesai menyerahkan bantuan, pukul 12.30 WITA seluruh relawan beranjak dari lokasi kebakaran. Meninggalkan kebahagiaan bagi warga Kampung Muhur dan juga menemani sukacita bagi relawan dalam perjalanan menuju tempat tinggal masing-masing.
Editor: Khusnul Khotimah