Para relawan Tzu Ching memperagakan isyarat tangan Mars Tzu Ching.
Tzu Ching yang biasa dikenal dengan sebutan relawan muda-mudi Tzu Chi merupakan wadah pelatihan diri bagi anak muda berusia 16- 25 tahun. Tzu Ching berkomitmen dengan hati welas asih mewariskan pelita yang bisa menerangi anak muda seluruh dunia.
Minggu 4 Februari 2024, merupakan hari yang ditunggu oleh 24 calon relawan Tzu Ching Medan yang akan dilantik. Pelantikan kali ini bertema We Are The Light, There is no Wandering to Shine yang berharap agar anak-anak muda yang akan dilantik ini bisa menjadi anak-anak muda yang tidak takut akan kegagalan dan menciptakan kehidupan yang indah ke depannya.
Josslyn Cennatha merasa sangat senang bisa dilantik menjadi anggota Tzu Ching.
Pelantikan 24 calon relawan Tzu Ching Medan ini dilantik langsung oleh Mariany selaku Pembina Tzu Ching Medan. Ia turut memberikan selamat dan berharap relawan muda ini bisa terus berjalan di jalan Bodhisatwa, bisa terus melatih diri dan jangan melupakan tekad awal saat bergabung ke barisan Tzu Ching.
Josslyn Cennatha (18) merupakan mahasiswa Universitas Prima Indonesia. Ia sangat senang akhirnya bisa dilantik menjadi anggota Tzu Ching. “Tekad saya ke depan mau membantu lebih banyak orang dan memahami ajaran Buddha melalui Master Cheng Yen dan bisa lebih bijak lagi saat menghadapi suatu masalah yang datang,” ujarnya.
Agnes Luvita Pardosi yang dulu merupakan anak asuh Tzu Chi kini dilantik menjadi anggota Tzu Ching.
Agnes Luvita Pardosi yang merupakan anak asuh Tzu Chi akhirnya memilih bergabung dalam barisan Tzu Ching karena ingin berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membantunya pada masa sekolah. Sekarang Agnes ingin bersumbangsih untuk membantu dan menyebarkan kebaikan kepada semua orang. “Saya ingin lebih aktif lagi dalam menyebarkan cinta kasih kepada masyarakat serta bisa mempengaruhi anak-anak muda lainnya untuk ikut menyebarkan kebajikan dan cinta kasih.” Ujar Agnes Luvita Pardosi.
Abdi Dharma, S.Kom, M.Kom. selaku pembimbing Tzu Ching Universitas Prima Indonesia berpesan agar para relawan yang dilantik ini bisa terus berbuat kebajikan serta mempengaruhi mahasiswa lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Ching. “Agar anak-anak muda lainnya bisa menemukan jati diri mereka serta bisa menyebarkan cinta kasih kepada sesama, di mana kita adalah makhluk sosial,” pesannya.
Foto bersama dengan pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Pembina Tzu Ching, Papa Mama Tzu Ching, alumni Tzu Ching dan anggota Tzu Ching Medan.
Mengutip sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa, “Kita harus melatih diri agar dapat bertahan dari cobaan di sekitar kita, ini berarti bukan hanya belajar agar tekad tidak tergoyahkan tapi juga belajar untuk mempertahankan ketenangan batin ketika sedang melakukan kegiatan.”
Editor: Khusnul Khotimah