Mewujudkan Bakti pada Orangtua

Jurnalis : Lindawati Tjiawi (Tzu Chi Medan), Fotografer : Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)

doc tzu chi

Perasaan bahagia dan haru dirasakan orangtua murid anak-anak kelas Jingsi saat perayaan Hari Ibu yang digelar di Depo Mandala Tzu Chi Medan.

Ibu merupakan sosok yang paling akrab bagi anak-anak. Tak heran, anak lebih nyaman menyampaikah keluh kesah kepada ibu. Untuk membalas jasa-jasa ibu, anak-anak kelas Jingsi merayakan Hari Ibu di Depo Mandala Tzu Chi yang berada di Jl Pukat VII Gang Indah No.17 Medan. 

Seperti biasa, acara diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan penayangan video ceramah Master Cheng Yen. Relawan Sucin sebagai MC dibantu oleh Saphira sebagai MC kecil. Berdua mereka memadu jalannya perayaan Hari Ibu  dengan khidmat. Saphira adalah murid kelas Jingsi yang baru kali ini berperan sebagai MC. Dia melakukan tugasnya dengan lancar karena memiliki tekad ingin belajar segala sesuatu yang positif.

“Saya berani menerima peran MC kecil karena ini adalah tantangan buat saya,” tuturnya. Selain sebagai MC kecil, Saphira juga ikut dalam tim isyarat tangan di acara ini.

Setiap acara yang diselenggarakan oleh Tzu Chi tidak akan ketinggalan  pertunjukan isyarat tangan. Kali ini murid-murid memperagakan isyarat tangan dengan judul lagu Mama. Indahnya peragaan isyarat tangan oleh murid-murid membuat orangtua sangat menikmati acara ini.

Murid-murid kelas Jingsi memperagakan isyarat tangan lagu Mama dengan indah.

Dalam kegiatan ini, ditayangan pula video lagu Shi Jian Qu Na Er Le yang intinya menceritakan bahwa waktu telah berlalu, seseorang belum merasakan masa muda yang indah kini sudah tua, melahirkan dan membesarkan anak seumur hidup dalam pikiran yang penuh dengan tangisan dan tawa anak. Orangtua banyak yang terharu dan tidak kuasa menahan air mata.               

Pada puncak acara, ada persembahan teh untuk ibu dan membasuh kaki ibu. Dalam sesi ini berbagai perasaan timbul dalam hati orangtua murid. Rasa bahagia dan haru bercampur jadi satu. Sumisni, salah satu ibu dari murid sangat terharu dan  tanpa sadar air mata mengalir di pipinya.

“Saya sangat senang karena anak saya bisa mengungkapkan perasaannya terhadap saya sebagai orangtua. Dengan sepenuh hati dia mengucapkan terima kasih kepada saya. Saya terharu sekali,” kata Sumisni.

Demikian juga dengan Linda Sumarli, yang begitu terharu saat anaknya, Brittany menyuguhkan teh untuknya. Air matanya berderai tak terbendung. Di lain pihak, Ratina, ibu dari Clarissa Marsha Cheng tersenyum bahagia saat menerima persembahan teh dari putri  tercintanya.

“Untuk pertama kali saya ikut dalam acara hari ibu yang diadakan oleh Tzu Chi. Saya merasa kegiatan ini sangat bagus untuk mengingatkan anak-anak akan jasa orangtua mereka dan sebagai pernyataan kasih sayang anak kepada orangtua,” tukasnya.                                                           

Relawan Sumisni sangat terharu saat anaknya mengungkapkan rasa terima kasih setelah menyuguhkan teh.


Orangtua dan murid sama-sama mengangkat tangan sebagai jawaban atas pertanyaan untuk games Sehati.

Para murid juga memberikan kartu ucapan hari ibu yang mereka tulis sendiri. Untuk menambah kekompakan ibu dan anak, diselipkan pula sebuah games. Games kali ini bernama “Sehati”  tujuannya untuk mengetahui seberapa dekat orangtua dengan anaknya. Dalam permainan ini orangtua dan anak duduk saling membelakangi. Mereka diberi pertanyaan dan jawabannya dengan menunjuk tangan kanan atau kiri. Jika keduanya menunjuk tangan yang sama akan mendapat poin.

Keluarga Ludi Angsana mendapat poin penuh. Ini menunjukkan begitu dekatnya Leny Sumarli dan Ludi Angsana dengan kedua putri mereka Jillian dan Jolene.

Sementara itu pada sesi sharing murid, Brittany mengungkapkan betapa sayangnya dia pada mama tercinta dan sangat senang dapat mengikuti perayaan Hari Ibu bersama mamanya dan berharap sang mama tidak sedih lagi karena ada Brittany yang menyayanginya.

“Mama suka sedih karena adikku baru saja meninggal. aku tidak ingin mama sedih lagi,” katanya sambil menahan isak tangis. Sesi sharing ini sangat membantu murid-murid untuk berani mengungkapkan perasaannya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan isyarat tangan lagu Satu Keluarga yang mengajak semua hadirin untuk ikut memperagakan isyarat tangan lagu tersebut. Kita semua ada satu keluarga, saling syukur, saling percaya, begitulah isi lagunya.

Acara diakhiri dengan penghormatan pada Buddha dan Master Cheng Yen. Usai acara, hadirin diberi snack saat keluar dari kelas. Rosna sebagai  koordinator acara hari Ibu ini bersyukur kegiatan berlangsung dengan sangat baik.

“Saya merasa perayaan hari Ibu sangat bermanfaat karena selain dapat mendekatkan orangtua dengan anaknya, juga dapat mewujudkan bakti anak pada orangtua. Selain itu juga agar anak-anak mengetahui  bagaimana susahnya orangtua membesarkan anaknya,” pungkasnya.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -