Mind Mapping dan Dunia Imajinasi 3in1

Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari, Joni Saharani (He Qi Utara)
 
 

fotoIvana Chang, Pemimpin Redaksi Majalah Dunia Tzu Chi yang memulai kelas 3 in 1 dengan pertanyaan, "Siapa yang bercita-cita menjadi penulis?". Sebagian besar peserta pun mengangkat tangannya.

Sesuatu yang bernilai akan kehilangan nilainya bersama waktu bila tidak dicatat.
(Ivana Chang, Jurnalis Media Cetak Tzu Chi)

Tim 3 in 1 terdiri dari para fotografer, videographer dan penulis. Bertempat di Jingsi Books & Café Pluit, Jakarta Utara, 3 in 1 dengan intensif memiliki kelas pelatihan setiap hari Jumat malam. Pembicara yang mengisi kelas 3 in 1 tersebut selalu bervariasi, dari Website Tzu Chi, Majalah dan Buletin Tzu Chi, sampai Da Ai TV. Dengan tema yang digilir mulai dari teknik fotografi, teknik videografi, dan teknik penulisan, ruangan pertemuan di Jing Si Books & Café tersebut tak pernah sepi setiap Jumatnya.

Jiwa dalam Tulisan
Berawal dari minimnya jumlah relawan dokumentasi, maka dibuatlah suatu program pembelajaran menulis dengan menarik yang interaktif, dimana para peserta kelas 3 in 1 dapat bertanya langsung pada pembicara 3 in 1 pusat (Tim Media Cetak Tzu Chi) yang berperan penting dalam publikasi kegiatan Tzu Chi melalui majalah, buletin, maupun website.

Jumat, 2 Juli 2010, hadir di Jing Si Books & café Pluit, Ivana Chang, Pemimpin Redaksi Majalah Dunia Tzu Chi memberikan pembelajaran Mind Mapping. Berlatar belakang teknik elektro di salah satu universitas di Semarang, Ivana Chang mulai bergabung dengan Majalah Tzu Chi sejak tahun 2004. Dengan keinginan kuat dan hasrat menulis yang tinggi, Ivana Chang mengikuti pembelajaran teknik jurnalistik pada workshop yang diadakan beberapa institusi.

“Penulis yang sukses itu adalah penulis yang memiliki jiwa dalam tulisannya,” ungkap Ivana dalam awal pelatihan hari itu. “Mind Mapping merupakan peta pikiran atau otak. Fungsi mind mapping adalah untuk mengaktifkan syaraf otak kanan dan kiri agar terus berkembang,” lanjutnya.

foto  foto

Ket : - Keseriusan peserta pelatihan 3 in 1 dalam menyimak teknik Mind Mapping yang dibawakan. (kiri)
        - Pembinaan dari Ivana secara interaktif membuat para peserta mudah bertanya dan mendapat             jawaban.(kanan)

Metode Mind Mapping ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Untuk mendalami teknik Mind Mapping, yang diperlukan hanya selembar kertas putih kosong, pen berwarna atau spidol, otak, dan yang paling penting adalah imajinasi. Tanpa imajinasi, seorang penulis akan berhenti di tengah jalan.

Ivana kemudian memberikan cara pembuatan mind mapping yang efektif, “Selalu dimulai dari kata kunci di tengah. Lalu menjalar bercabang-cabang seperti akar, gunakan gambar, simbol, dan dimensi di seluruh mind map yang dibuat. Pilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecil . Tiap kata atau gambar harus sendiri dan mempunyai garis sendiri.”      

foto  foto

Ket : - Rudy Santoso dalam menjelaskan Mind Mapping-nya. "Ini sudah bagus, hanya memang perlu             ditambah garis-garis lengkung," komentar Ivana. (kiri)
         - Contoh mind mapping. “Mind Mapping merupakan peta pikiran atau otak. Fungsi mind mapping adalah             untuk mengaktifkan syaraf otak kanan dan kiri agar terus berkembang. (kanan)

Tulisan yang Berkualitas
Tiga puluh menit workshop dengan tema “Cita-Cita” yang diberikan, memberi banyak waktu bagi para individu untuk mengeksplorasi imajinasi masing-masing. Sampai pada saatnya sharing tentang mind map yang telah dibuat. Rudy Santoso, relawan 3 in 1 dari Hu Ai Jelambar  bercerita, “Insipirasi saya adalah ayah saya. Beliau adalah penulis cerpen dalam bahasa Mandarin di Medan. Karena terinspirasi dengan beliau, saya pun menulis dan akhirnya tulisan saya pernah masuk Koran “ANALISA” dan “HUA SHANG GAO”. Di dalam mind map saya, saya letakkan kata “Ayah” di tengah dan bercabang dengan variable ‘penulis, Da Ai TV dan Paman’, kemudian bercabang lagi dan seterusnya.”

Dengan teknik Mind Mapping, kemampuan menulis semakin terasah. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah para penulis juga harus sering membaca tulisan yang “berkualitas”, menulis satu paragraf setiap hari, menjadi pengamat dan pendengar, berdialog dengan diri sendiri tentang apapun, dan menjiwai tulisannya. “Tulisan menjadi berjiwa jika si penulis menjiwainya,” ungkap Ivana mengakhiri pelatihan 3 in 1 malam itu.

  
 
 

Artikel Terkait

Menularkan Semangat Berbagi dengan Celengan Bambu

Menularkan Semangat Berbagi dengan Celengan Bambu

13 Februari 2024

Relawan Xie Li Downstream Lampung melibatkan siswa sekolah, ibu-ibu PKK hingga Kepala Desa Rangai Tunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan dalam penuangan celengan bambu tuangramerame.

Memberi Warna Keceriaan Imlek untuk Akong dan Amah

Memberi Warna Keceriaan Imlek untuk Akong dan Amah

05 Maret 2014 para murid Kelas Budi Pekerti Tzu Shao yang dibagi berkelompok mulai berdatangan. Di aula panti, relawan mengisi acara dengan menyanyi dan menari bersama akong-amah.
Mengubah Sampah Menjadi Barang Bermanfaat

Mengubah Sampah Menjadi Barang Bermanfaat

20 Mei 2013 Sebanyak 36 relawan duduk membentuk lingkaran dengan gunungan sampah kering di depannya. Mereka dengan cepat mengambil serta memproses satu demi satu sampah: botol, kertas, plastik, kaleng dan lain-lain.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -