Misi belum Selesai

Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara), Fotografer : Teksan Luis (He Qi Utara)

Hong Ju Jen Shijie (dua dari kiri), bertekad untuk melatih diri lebih baik lagi demi banyak orang

Membangun ikrar itu mudah, namun sulit untuk mempertahankannya. Jika hanya membicarakan tekad tanpa melakukan pembinaan diri, tidak akan mampu memahami kebenaran sejati dan tidak mampu menerapkan ajaran Dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Minggu, 6 September 2015 sebanyak 111 relawan dari komunitas He Qi Utara mengikuti Training Abu Putih ke-4 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Acara diawali dengan penghormatan kepada Sang Guru (Master Cheng Yen), melantunkan Mars Tzu Chi dan membaca 10 Sila Tzu Chi. Menaati Sila ini sangat penting, seperti dituturkan oleh Anie Shijie. Sila dilaksanakan untuk melindungi kebebasan semua makhluk. Menaati Sila dapat menghindari kesalahan dan menghentikan kebiasaan buruk. Sila adalah pelindung bagi batin. Dengan menjaga sila akan menjadi berkah bagi diri sendiri dan jika tidak menjaga sila akan menjadi karma buruk.

Selanjutnya Shelly Shijie mengatakan bahwa langkah untuk menjadi relawan adalah dengan melatih diri, mengikis, memperbaiki, membuang pikiran dan pandangan yang tidak baik. Kemudian Haryo Suparmun, relawan lainnya juga sharing mengenai kekhawatiran Master Cheng Yen. Dalam sharing-nya Haryo menyebutkan bahwa Master Cheng Yen tidak takut kita tidak belajar, beliau hanya khawatir kebijaksanaan tidak berkembang. Dengan menjadi orang bijaksana baru bisa berbahagia.

Anie Shijie menjelaskan mengenai pentingnya menaati 10 Sila Tzu Chi

Salah seorang relawan Abu Putih yang bernama Hong Ju Jen, sewaktu melihat video yang ditayangkan oleh Haryo mengusap air matanya. Video ini berkisah tentang seorang anak perempuan kecil yang hidup di pinggir sungai dan seorang pemuda yang hidup di perkotaan. Ketika pagi tiba, mereka sama-sama melakukan aktivitas yang sama di tempatnya masing-masing. Sama-sama bangun pagi dan siap-siap berangkat keluar rumah. Anak kecil membawa botol minum kosong kemudian mengisinya dengan air sungai di tengah perjalanan menuju ke sekolah, sedangkan si pemuda membawa botol minum berisi air bersih. Saat anak kecil itu meletakkan botol minumnya di lantai, si pemuda datang dan menukarkan botol minuman tersebut. Si pemuda memerhatikan dari luar jendela, saat anak kecil itu kembali dan meminum air dari botol minum pemuda tersebut. Terpancar kebahagiaan di wajah pemuda itu dan wajah heran dari anak kecil tersebut. Mungkin di dalam pikiran anak kecil tersebut, kenapa botol minumnya berubah dan siapa pula yang telah berbaik hati menukarkannya? Di slide berikutnya terlihat anak kecil dan pemuda itu tertawa bahagia dan bergandengan tangan. Selesai menonton video ini, Hong Ju Jen merasa terharu, ia berpikir alangkah baiknya bila semua orang bisa berbuat bajik. Ia pun bertekad ingin berbuat lebih banyak lagi kebajikan untuk semua makhluk dan melatih diri menjadi lebih baik.

Tzu Chi merupakan organisasi pelatihan diri berdasarkan cinta kasih, membina hati yang jernih dan murni, kata Hok Lay, relawan komite Tzu Chi melalui sharingnya mengenai pelatihan diri. Dalam training ini Puspawati Shijie juga menyampaikan bahwa misi Tzu Chi adalah untuk menebarkan cinta kasih yang lintas negara, tanpa membedakan agama, ras dan suku. Master Cheng Yen berkata jika di dunia ini masih ada satu orang yang menderita maka misi Tzu Chi belumlah bisa dihentikan.

Relawan dengan sepenuh hati mengisi kuesioner pada saat break

Pada sesi sharing peserta di akhir acara, Cindy Lie, relawan Tzu Chi, bertutur bahwa baginya Tzu Chi adalah tempat pelatihan yang sempurna, tanpa membedakan ras, agama dan tidak memandang siapa pun itu. “Saya menemukan tempat yang tepat dan tidak mau ketinggalan perahu Tzu Chi berlayar menuju pantai bahagia. Saya sangat bersyukur mengenal Tzu Chi yang telah membuat hidup saya menjadi lebih terarah”, tuturnya dengan penuh kebahagiaan. Semoga benih-benih Bodhisatwa dapat tumbuh dan terus berkembang lebih banyak lagi.


Artikel Terkait

Memaknai Keindahan Budaya Humanis Tzu Chi

Memaknai Keindahan Budaya Humanis Tzu Chi

19 September 2016

Sekitar 130 relawan abu putih memenuhi Aula Gedung C Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pagi itu, Minggu, 18 September 2016. Dengan antusias mereka mengikuti training relawan abu putih ke-4 yang bertajuk “Keindahan Budaya Humanis” yang digelar oleh Komunitas relawan Tzu Chi He Qi Barat.

Kisah Motivasi di Training Abu Putih

Kisah Motivasi di Training Abu Putih

08 September 2015

Minggu, 6 September 2015, bertempat di Aula Jing Si Lantai 2, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Training Abu Putih ke-4 diselenggarakan. Sebanyak 110 peserta memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan budaya humanis Tzu Chi.

Training Abu Putih ke-3 di Komunitas He Qi Utara 2

Training Abu Putih ke-3 di Komunitas He Qi Utara 2

06 Juli 2022

Pelatihan Abu Putih dilakukan oleh komunitas He Qi Utara 2 pada Minggu, 26 juni 2022. Dari total empat kali jadwal pelatihan, kegiatan kali ini merupakan pelatihan abu putih ketiga yang dilakukan secara offline di ruang Fu Hui Ting lantai 2 Tzu Chi Center PIK.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -