Model Rambut untuk Opa Cecep

Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 

fotoKegiatan gunting rambut merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi dalam setiap kunjungan kasih ke panti wreda. Oma dan opa pun sering dimanjakan oleh relawan Tzu Chi yang memberikan kebebasan kepada para penghuni panti untuk model rambut yang mereka inginkan.

 

Dengan suara yang samar-samar dari dalam kamarnya, Opa Cecep memanggil-manggil relawan Tzu Chi minta supaya rambutnya dirapikan. Relawan yang tadinya hendak berpamitan pun mengurungkan niatnya dan berkunjung ke kamar Opa Cecep terlebih dahulu. Rupanya, karena sedang tidur opa tidak mengikuti acara  yang diadakan Tzu Chi di aula. Ketika ia bangun, dari balik jendela kamarnya opa melihat relawan Tzu Chi tengah bercengkerama bersama oma-opa yang lain. Namun karena Opa Cecep menderita stroke dan harus memakai kursi roda, maka ia memilih untuk menunggu relawan Tzu Chi hingga lewat ke depan kamarnya.

 

 

Eko, relawan Tzu Chi yang bertugas menggunting rambut dengan cepat memenuhi permintaan Opa Cecep. Eko lalu bertanya pada Opa Cecep, “Opa mau dicukur model apa? Apa mau dibotakin aja,” tanya Eko dengan sedikit bergurau.

Mendengar pertanyaan Eko, opa kelahiran enam puluh delapan tahun yang lalu itu menggelengkan kepalanya, “Gak mau. Jangan dibotakin, yang penting rapi aja,” jawab Opa Cecep dengan malu-malu.

foto  foto

Ket : - Kegiatan menyanyi bersama pada saat kunjungan kasih merupakan salah satu kegiatan yang dinantikan             oleh opa dan oma di Panti Wreda Senjarawi ini. Selain pertunjukkan isyarat tangan dari relawan Tzu Chi,             para penghuni Panti Wreda Senjarawi ini tidak mau ketinggalan untuk bernyanyi dan bergembira bersama             dengan menampilkan bakat-bakatnya seperti bermain gitar dan harmonika. (kiri)
         - Perhatian dan senyuman tulus yang diberikan relawan Tzu Chi kepada opa dan oma, membuat kunjungan             kasih ini sangat dinantikan oleh para penghuni panti wreda Senjarawi. (kanan)

Ketika relawan Tzu Chi bertanya kenapa opa tidak mau dibotakin, Opa Cecep menjawab dengan tertawa. Katanya, jika kepalanya botak, nanti banyak penghuni panti yang menggoda dirinya. Mendengar pengakuan Opa Cecep, relawan pun ikut tertawa.

Setelah rambutnya dirapikan, dengan perasaan bahagia Opa Cecep berkata, ”Sudah beres ya, terimakasih udah rapihin rambut saya.”

Hari itu, Kamis, 10 Desember 2009, 17 relawan Tzu Chi mengunjungi Panti Wreda Senjarawi yang terletak di Jalan Jeruk no.7, Bandung. Selain menghibur oma-opa yang tinggal di panti, relawan pun mengadakan berbagai kegiatan yang disukai oleh oma-opa, yakni bernyanyi bersama, gunting rambut dan jenggot, serta memijat. Relawan pun membagikan makanan dan perlengkapan mandi kepada para lansia tersebut.  

“Kalau ada Tzu Chi ke sini suasananya jadi ramai. Kami merasa terhibur. Sayang kali ini saya nggak ikut acara di aula, karena tadi sedang tidur. Pesan saya, sering-sering ya, Tzu Chi datang kesini. Lain kali saya mau ikut nyanyi ke depan.” Ujar Opa Cecep.

 
 

Artikel Terkait

Kebersamaan pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Bandung

Kebersamaan pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Bandung

08 Februari 2018
Suasana semakin meriah saat penampilan isyarat tangan siswa SDN Cikadu dan Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan dihadapan para tamu undangan. Tak ketinggalan oma dan opa Panti Senjarawi turut mempersembahkan isyarat tangan Satu Keluarga sehingga acara penuh dengan kehangatan dan keceriaan.
Wujud Kasih untuk Ade Salim

Wujud Kasih untuk Ade Salim

21 Oktober 2011 Awal jalinan jodoh Ade Salim dengan Tzu Chi terjadi ketika 2 bulan yang lalu ia jatuh sakit karena terserang stroke. Tetangganya pun mengajukan permohonan bantuan pengobatan untuk Ade Salim. Ketika Relawan melakukan survei ke rumah Ade Salim ia pun mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika-liku yang mengharukan.
Hari Bahagia di Hari Santri

Hari Bahagia di Hari Santri

22 Oktober 2019

Tanggal 22 Oktober menjadi hari yang bersejarah bagi para santri, dimana hari itu merupakan Hari Santri yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 2015. Di Hari Santri Nasional 2019 ini pula, para santri mendapatkan berkah dengan diresmikannya Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -