Muda-mudi Cinta Lingkungan
Jurnalis : Thio Verna (He Qi Utara), Fotografer : Thio Verna (He Qi Utara) Minggu pagi, 15 Mei 2011, relawan Tzu Chi mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan di Wihara Dharma Sukkha (VPDS) yang terletak di Jalan Pluit Permai I No. 26, Jakarta Utara. |
| ||
Sejak pukul 9 pagi relawan sudah mulai berdatangan. Mereka memanfaatkan sebaik mungkin dengan melakukan latihan gerakan isyarat tangan (shou yu) yang akan ditampilkan setelah acara sosialisasi selesai. Lokasi wihara yang tidak jauh dari Jing Si Books and Café Pluit ini membuat para relawan yang berjumlah 14 orang ini menerapkan langsung apa yang akan mereka jelaskan dalam sosialisasi pelestarian lingkungan ini, yakni dengan berjalan kaki menuju tempat acara. Dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor, maka secara langsung para relawan sudah mengurangi tingkat pencemaran udara. Para relawan berjalan sesuai dengan ciri khas budaya humanis Tzu Chi, yaitu berbaris dengan rapi dan beriringan menuju Wihara Pluit Dharma Sukkha. Sesampainya di sana, relawan segera menuju lantai 4 tempat para muda-mudi wihara ini melaksanakan kebaktian setiap minggunya. Tidak selang beberapa lama, ruangan pun mulai dipadati oleh para muda-mudi dan acara pun dimulai dengan melakukan puja bakti kepada Sang Buddha diikuti oleh para relawan Tzu Chi.
Keterangan :
“Kita sebagai umat Buddha yang baik seringkali menerapkan “metta” (cinta kasih) kepada setiap makhluk, keluarga atau orang di sekeliling kita). Kini saatnya kita mulai belajar mempraktikkan sifat “metta” kepada lingkungan alam di sekitar kita,” ujar Garvin yang bertugas menjadi MC di kebaktian remaja VPDS sambil mengundang pembicara dari Tzu Chi, Karim Shixiong. Di sela-sela acara, Garvin juga menyempatkan diri untuk bercerita. Remaja kelahiran Jakarta 13 November 1991 ini sejak SMP 3 sudah mengenal Tzu Chi tanpa sengaja setelah membaca sebuah artikel yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen yang menyebutkan ada 2 hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, yaitu berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat kebajikan. “Dari sanalah jalinan jodoh mulai terjalin. Seringkali saya menyempatkan diri untuk mengumpulkan dan mengantar barang daur ulang ke Posko Daur Ulang Tzu Chi di Muara Karang,” ujar Garvin. Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Karim Shixiong mengajak dan mengimbau para muda-mudi untuk dapat menghargai alam. Semua dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari kita seperti menerapkan konsep 5R pelestarian lingkungan, yaitu Re-think (memikirkan kembali), Reduce (mengurangi), Re-use (menggunakan kembali), Repair (memperbaiki), dan Recycle (mendaur ulang).
Keterangan :
Turut Bersumbangsih untuk Alam Pada lingkungan rumah tangga dapat mengurangi pemakaian kantong plastik dan masih banyak lagi. ”Bayangkan 1 ton kantong plastik dibuat dari 11 barel minyak mentah, berapa banyak perut bumi yang harus digali untuk mendapatkannya, dan dari 50 kg kertas lama sama dengan 20 tahun pohon yang telah tumbuh lalu ditebang,” ujar Karim Shixiong. Tidak lupa pula para muda-mudi diberikan kesempatan untuk melihat dan merasakan hasil nyata dari proses daur ulang selama ini. “Karena yakin, maka kita bertindak, karena berbuat maka kita melakukan perubahan, dan dengan perubahan, maka kita membawa harapan.” | |||