Muda-Mudi yang Penuh Cinta Kasih

Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 

fotoLinda, anggota Tzu Ching Bandung dengan penuh perhatian memapah seorang lansia yang hendak berobat ke dokter umum. Kepedulian kepada sesama sangat baik untuk ditanamkan sejak usia dini.

 

Muda, aktif, dan berjiwa sosial tinggi, itulah yang tergambar dari muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang mengikuti kegiatan bakti sosial pengobatan umum dan gigi yang dilaksanakan Tzu Chi Bandung pada Minggu, 8 November 2009 di Gedung Olahraga Brimob, Polda Jabar, Desa Sayang, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang. Bersama dengan para relawan lainnya, anggota Tzu Ching yang berjumlah 11 orang tersebut terlihat begitu sukacita menjalankan tugasnya. Ada yang bertugas di bagian pendaftaran, dan ada pula yang membantu mengantarkan pasien ke ruang pemeriksaan dan pengambilan obat. Semua dijalani dengan kerelawanan dan cinta kasih.

 

Baksos kesehatan yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu di Desa Sayang, Cikeruh, dan Galih Mekar ini diadakan Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Satbrimob Polda Jabar dalam menyambut HUT Brigade Mobil (Brimob) ke-64. Kegiatan sosial ini dimulai pukul 08.00-13.00 dengan melibatkan 17 dokter umum dan 7 dokter gigi dari Tzu Chi dan Brimob.

Meringankan Derita Pasien
Jarak tempat berobat yang lumayan jauh, ditambah biaya yang harus dikeluarkan, seringkali membuat seorang yang sakit membatalkan niatnya untuk berobat ke dokter. Karena masalah tersebut, seringkali banyak orang yang sakitnya semakin parah dan tidak tertangani. Baksos kesehatan yang diadakan Tzu Chi memang bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang tidak mampu. Yang istimewa, ketika berobat, pasien juga mendapat mendampingan dari relawan Tzu Chi.

foto  foto

Ket: - Muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) mengikuti baksos pelayanan kesehatan umum dan gigi dengan penuh             semangat dan cinta kasih. (kiri)
        - Relawan Tzu Chi dengan teliti menerangkan penggunaan obat kepada pasien. (kanan)

Sunarman (68), telah menderita sakit asam urat dan reumatik sejak 11 bulan yang lalu. Selama itu, ia kerap merasa kesemutan dan tubuhnya sering terasa lemas. Kepada relawan Tzu Chi, Sunarman menyampaikan rasa gembiranya bisa berobat di Baksos Kesehatan Tzu Chi, “(Bapak) seneng bisa berobat ke sini. Kalau ke rumah sakit jauh, harus ke Sumedang.”

Tidak hanya Sunarman yang merasa bahagia, Uki Rukiyah (50), warga Desa Sayang RT 3/ RW 2 pun merasa bersyukur karena Lipoma (tumor jaringan lemak yang berada di antara kulit dan permukaan otot) di dahi atasnya berhasil diangkat oleh tim medis Tzu Chi. Kepada dokter yang menangani, Uki Rukiyah mengeluh kepalanya sering pusing. Oleh dokter, Rukiyah disarankan untuk melakukan pembedahan.

Awalnya ketika Uki berbaring di ranjang untuk melakukan pembedahan, raut wajahnya terlihat begitu takut dan gugup. Matanya ia pejamkan dengan begitu rapat dan kedua tangannya mengepal dengan erat.

Tenaga medis yang melakukan pembedahan meyakinkan agar Uki tidak perlu khawatir. Mereka pun memberi saran kepada Uki untuk lebih santai. Dengan terampil dan hati-hati, dr Andi dan drg Yani membedah lipoma di dahi Uki. Tak terasa, sebelum Uki mengeluhkan sakit, pembedahan telah selesai dilakukan. Dengan tidak percaya, Uki turun dari ranjangnya dan mengusap perban di dahinya. “Benar sudah selesai?” tanya perempuan itu tak percaya. Ia begitu lega ketika dokter mengiyakan.

 

foto  foto

Ket: - Baik relawan maupun dokter melayani pasien yang berobat dengan penuh ketulusan dan menganggap             sebagai keluarga sendiri. (kiri)
        - Sunarman (68), yang telah menderita sakit asam urat dan rematik sejak 11 bulan yang lalu sangat gembira             dapat berobat di baksos kesehatan yang diadakan oleh Tzu Chi, karena selain diperiksa dan diberi obat, ia             pun merasakan perhatian yang sangat tulus. (kanan)

Pelayanan Pengobatan yang Baik
Dengan hati-hati, Linda, salah seorang anggota Tzu Ching Bandung, memapah seorang lansia yang hendak berobat ke dokter umum. Sambil memapah, terdengar beberapa kali ia berujar pada pasien yang didampinginya itu, “Hati-hati, jalannya pelan-pelan saja. Pegang tangan saya ya, biar nggak jatuh.”

Hari itu, ia telah berulang kali mendampingi pasien berobat ke dokter. “Senang rasanya bisa ikut kegiatan sosial seperti ini. Pasien yang tadi saya dampingi ke dokter banyak yang sudah tua, jadi harus pelan-pelan jika membantu mereka berjalan. Banyak yang bilang terima kasih dan menggenggam tangan saya dengan erat, membuat saya terharu,” kata relawan muda ini.

 

foto  foto

Ket: - Uki Rukiyah (50), warga Desa Sayang Rt 3/ Rw 2 pun merasa bersyukur karena Lipoma di dahi atasnya             berhasil diangkat oleh tenaga medis Tzu Chi. (kiri)
        - Dr Andry Juliansen yang baru pertama kali terlibat dalam baksos ini sangat kagum dengan Tzu Chi karena             pelaksanaan baksos pengobatan ini terlihat begitu terorganisir dan persiapannya telah matang sehingga             pasien dapat berobat dengan baik. (kanan)

Dalam baksos kesehatan itu, sebanyak 739 pasien pengobatan umum, 84  pasien gigi, dan 170 pasien anak mendapat pelayanan pengobatan dengan baik. Selain mendapat pemeriksaan dan saran dari dokter, pasien yang datang berobat pun diberi obat tanpa dipungut biaya. Andry Juliansen dan Firda Dewi Yani, dokter yang terlibat dalam baksos ini berkomentar, pelaksanaan baksos pengobatan yang baru pertama kali mereka ikuti ini terlihat begitu terorganisir dan persiapannya telah matang. Umumnya, pasien yang datang berobat mengeluhkan sakit sendi dan tekanan darah tinggi. Kedua tenaga medis Tzu Chi  ini berharap agar masyarakat dapat lebih memperhatikan kesehatannya dengan teratur memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

 

 
 

Artikel Terkait

Pesan Kekinian dan Harapan Masa Depan

Pesan Kekinian dan Harapan Masa Depan

04 Oktober 2017
“Mengajarkan hal baik sejak dini seperti mengisi bejana kosong dengan air jernih yang akan memberi bekal kehidupan yang baik bagi mereka di masa depan”. Pernyataan ini sesuai dengan ajaran Master Cheng Yen bahwa “Dengan perbuatan baik, akan menjernihkan batin manusia”.
Puncak Sebuah Bantuan

Puncak Sebuah Bantuan

16 Desember 2009
“Betapa gembiranya kami karena sudah pada puncaknya. Terima kasih kepada Master Cheng Yen yang telah melindungi dan membagi cintanya kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan ras dan suku,” ujar Nazariah, salah satu warga Perumahan Cinta Kasih.
Saatnya untuk Kembali Donor Darah

Saatnya untuk Kembali Donor Darah

25 Mei 2021

Menggalang Donor Darah New Normal sesuai protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan ke seluruh tempat ruangan dan peralatan yang dipakai bertempat di Ehipassiko School BSD, Tangsel.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -