My Dream di Medan: Pertunjukan yang Menginspirasi

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lily Hermanto (Tzu Chi Medan)

Tarian Bodhisatwa Seribu Tangan, yang menyiratkan makna “Asalkan di dalam hati ada cinta kasih, asalkan hati penuh kebaikan, kita akan mampu mengulurkan tangan ribuan kali untuk membantu sesama, dan akan ada seribu tangan yang membantu kita".

My Dream adalah sebuah kelompok tari yang beranggotakan para penari berkebutuhan khusus (difabel) yang tergabung dalam China Disabled people’s Performing Art Troupe ( CDPPAT). Keterbatasan fisik tidak menyurutkan semangat mereka di dalam menampilkan seni tari dan musik kelas dunia. Dua tahun yang lalu, My Dream pernah menampilkan pertunjukan yang spektakuler di Medan, dan kali ini 40 seniman difabel kembali mengetuk hati warga Medan untuk melihat pertunjukkan mereka sambil berdonasi, karena sambil menonton, kita telah mendukung para difabel untuk maju berkarya.

Tahun ini DAAI TV Indonesia (Jakarta dan Medan) di ulang tahunnya yang ke-12 mempersembahkan pertunjukkan My Dream dengan   terlebih dahulu menampilkan kebolehan mereka di Jakarta, kemudian di Surabaya dan terakhir di Medan, pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2019 di Selecta Ballroom, Jl. Listrik No. 2, Medan. Walaupun mereka memiliki keterbatasan, namun pada dasarnya mereka sangat mandiri. Namun karena Kedatangan mereka dengan peralatan lengkap, tentu membutuhkan koordinasi yang telaten dari para relawan Tzu Chi  dan staf DAAI TV Medan, baik transpor, akomodasi hotel, dan keperluan lainnya. Karena itu para relawan Tzu Chi Medan bekerja sama dengan staf DAAI TV jauh-jauh hari telah mempersiapkan tim, baik di komunitas relawan maupun tim dari DAAI TV sendiri.

 

Tarian dari My Dream untuk mereka yang mengalami kekurangan fisik, baik kekurangan fisik sejak lahir maupun karena menjadi korban perang ataupun bencana.

Sebuah pertunjukan spektakuler tentunya membutuhkan tim panitia yang solid dan bisa bekerja sama, untuk itu tim relawan membagikan beberapa bagian penting yang ditangani masing-masing koordinator  dan keseluruhan panitia dikoordinir Shu Tjeng, selaku koordinator utama. Para panitia dan tim DAAI TV mengadakan beberapa kali pertemuan untuk membahas dan menyempurnakan tugas masing-masing panitia di dalam menyambut pertunjukan My Dream di Kota Medan.

Rabu, 31 Juli 2019, sebanyak 22 orang relawan dan 5 staf DAAI TV telah menanti di Bandara Kualanamu Medan lengkap dengan transportasi yang siap mengangkut barang-barang kebutuhan yang akan dipakai My Dream di dalam mendukung pertunjukannya.  Barisan relawan berdiri dengan rapi menyambut tim My Dream yang berjumlah 40 orang beserta 3 orang staf DAAI TV Jakarta dan satu orang relawan Komite Tzu Chi Jakarta. Tim My Dream terdiri dari 20 orang penyandang tunarungu dan 10 orang tunanetra, serta 10 orang yang merupakan tim official My Dream.

DAAI TV selalu ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk masyarakat, dan kali ini DAAI TV kembali mempersembahkan sebuah pertunjukan yang sangat berguna bagi masyarakat, dimana pertunjukan My Dream memberikan inspirasi yang baik, yaitu inspirasi tentang perjuangan hidup. Tim My Dream memiliki keberanian dan tekad untuk mewujudkan impian mereka dengan menembus keterbatasan dan meraih kesempurnaan.

 

Tarian balet tentang sekelompok angsa yang menjadi pembuka pentas My Dream.

Sebelum menggelar konser amalnya di Selecta Ballroom pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2019, My Dream terlebih dahulu berbagi inspirasi melalui Coaching Clinic pada Kamis, 1 Agustus 2019 di Gedung Tzu Chi Kompleks Jati Junction Medan lantai 5 dengan sejumlah siswa difabel dari beberapa Sekolah Luar Biasa di kota Medan, dan tanggal 2 Agustus 2019 mereka mengadakan gradi resik di Selecta Ballroom. Kemudian, sesudah makan malam My Dream mengisi acara tea gathering dengan para pengusaha dan donatur. Hadir juga pada malam itu konsul general Tiongkok Qiu Weiwei. Jadwal padat My Dream sudah disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyia-nyiakan waktu yang mereka berikan untuk warga Medan.

My Dream Kembali Memukau Warga Medan
Suara genta dan genderang mengawali acara DAAI Night Satu Harmoni dalam ulang tahun DAAI TV Medan yang ke-12. Mungkin masih melekat di hati dan pikiran para penonton tentang pertunjukkan My Dream dua tahun lalu sehingga untuk pertunjukan di hari pertama ini ruangan terisi hampir semua kursi, dimana kursi yang terisi adalah sebanyak 1.191 penonton dan 160 orang relawan Tzu Chi Medan. Jadi total pengunjung adalah sebanyak 1.351 orang. Tepuk tangan dan decak kagum dari penonton mengiringi setiap penampilan My Dream. Pertunjukan hari ini juga dihadiri Gubernur Sumatera Utara Bapak Haji Edy Rahmayadi dan sejumlah tokoh agama seperti Buya Marbun (pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar),  Pdt. Ferdinandus salah seorang  tokoh agama Kristen dan DR. Haji  Amhar Nasution.MA.

 

Cenderamata yang diberikan kepada para PSA sebagai ucapan terima kasih atas dukungannya kepada DAAI TV.

Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi mengatakan, “My Dream sungguh luar biasa, dengan kondisi fisik yang ada kekurangan, tetapi bisa membuat dan memukau banyak orang.  Ini juga menjadi inspirasi dan motivasi untuk berbuat lebih baik bagi orang-orang yang sempurna.“ Gubernur juga memberikan pesan kepada DAAI TV di har jadinya, “Terima kasih DAAI TV, semoga bisa memberikan pencerahan bagi kita semua, memberikan arahan, amanah untuk kita-kita semua, semoga Tuhan bisa melindungi kita semua.”

Sungguh luar biasa performance My Dream, walau dengan keterbatasan mereka namun mereka bisa menghibur begitu banyak orang. Salah satu penonton bernama Harry Sujitno mengatakan, "Tuhan Maha Adil, manusia diciptakan ada kelebihan dan kekurangannya, seperti My dream yang walaupun difabel tapi diberikan talenta luar biasa oleh Tuhan. Mereka juga mau berlatih keras sehingga hari ini mereka bisa menjadi superstar.” Harry juga menjadikan hal ini sebagai cermin bagi dirinya. “Setelah saya melihat performance My dream, saya merasa malu pada diri sendiri, karena Tuhan sudah memberikan kehidupan yang begitu sempurna, namun kita merasa masih kurang dan kita kadang tidak menggunakan  pemberian Tuhan itu untuk diri sendiri apalagi untuk orang lain. Jadi melihat semangat dari My Dream, saya merasa kagum kepada mereka.”

 

Pemberian Award kepada lima narasumber DAAI TV Medan.

Ustadz Amhar Nasution yang selalu hadir dalam acara dan kegiatan Tzu Chi, serta sangat mengenal DAAI TV mengatakan, “Dengan ulang tahun DAAI TV yang ke-12 maka sempurnalah DAAI TV sebagai stasiun televisi yang inspiratif, sekaligus sebagai stasiun televisi yang jauh dari tayangan-tayangan gosip, jauh dari tayangan-tayangan kriminal, DAAI TV tetap membangun budaya cinta kasih dan kita tokoh agama merasa bahagia dan ingin teruskan budaya persatuan dan kesatuan untuk membangun dunia yang lebih baik.” Menurut Ustadz Amhar cinta kasih adalah dasar kehidupan dari DAAI TV, dan nilai-nilai yang dipersembahkan My Dream juga sangat bagus dan berkesan.

Dalam acara DAAI Night hari pertama ini, DAAI TV Medan memberikan Award untuk narasumber Inspiratif DIA (DAAI Inspiration Award) kepada 5 nara sumber, di mana salah satu narasumbernya adalah Kisah Si KEPUL (Kelompok anak-anak muda yang buat aplikasi sampah online)

My Dream Memukau Penonton di Hari Kedua
Setelah sukses dalam pertunjukan di hari pertama, 3 Agustus 2019, di  hari kedua ini,  lebih banyak lagi para donatur dan warga Medan yang hadir dalam acara DAAI Night dalam pertunjukan My Dream. Donatur dan warga Medan yang  selalu mendukung DAAI TV dan memadati acara My Dream sebanyak 1.265 orang  penonton dan 160  orang relawan, jadi total sebanyak 1.425 orang  penonton.


Para penonton bersama-sama menyanyikan lagu We Are The World sambil menyalakan senter di telepon genggam masing-masing.

Dalam acara ini juga dibagikan cendera mata yang bertuliskan tulisan My Dream, yang terbuat  dari bahan daur ulang kepada 26 orang PSA (Public Service Announcement) pendukung corporate sponsor dan acara My Dream. Seperti kemarin, hari ini My Dream juga memukau para penonton. Tepuk tangan mengakhiri setiap pertunjukan. Acara hari ini juga dihadiri para pemuka agama, diantaranya:  Ketua MUI Medan Muhammad Hatta  dan pemuka agama Islam Amiruddin M.Si.

Acara demi acara berlalu dan penonton tetap tidak beranjak dari duduknya. Pertunjukan My Dream sangat luar biasa karena para penonton kagum atas tarian dan nyanyian serta cara bermain musik mereka. Seperti pertunjukkan Qian Shou Kwan In atau Bodhisatwa Seribu Tangan, didalamnya tersirat makna “Asalkan di dalam hati ada cinta kasih, asalkan hati penuh kebaikan, kita akan mampu mengulurkan tangan ribuan kali untuk membantu sesama, dan akan ada seribu tangan yang membantu kita".

Direktur Utama DAAI TV Medan, Mujianto sangat gembira melihat apresiasi dari para penonton. “Melihat sambutan para penonton,  saya merasa sangat bahagia karena My Dream bisa menginspirasi para penonton. Apalagi ketika mengumandangkan lagu We Are The Word yang diikuti semua penonton dengan menghidupkan senter di masing-masing telepon genggam, ini membuktikan semangat para penonton mengapresiasi keuletan dan kegigihan My Dream,” kata Mujianto.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

My Dream di Medan: Pertunjukan yang Menginspirasi

My Dream di Medan: Pertunjukan yang Menginspirasi

06 Agustus 2019

Semangat dari para penari berkebutuhan khusus (difabel) memberikan inspirasi kepada para penonton. Selama dua hari, 3-4 Agustus 2019, My Dream menampilkan pertunjukan yang nyaris sempurna di Selecta Ballroom, Medan.

My Dream di Surabaya: Teladan dan Inspirasi yang Berharga

My Dream di Surabaya: Teladan dan Inspirasi yang Berharga

15 Agustus 2019

Kedatangan My Dream untuk yang kedua kalinya di Kota Surabaya di penghujung Juli 2019 lalu masih menyisahkan cerita manis. Panasnya kota Surabaya siang itu tidak melelehkan semangat para relawan untuk menyambut kedatangan tim My Dream dari Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019 ini. Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya beserta beberapa relawan lainnya pun menanti kedatangan tim My Dream di bandara internasional Juanda.

My Dream di Surabaya: Menaklukkan Berbagai Kesulitan

My Dream di Surabaya: Menaklukkan Berbagai Kesulitan

01 Agustus 2019

Menjelang akhir bulan Juli 2019, masyarakat Surabaya disajikan pertunjukan My Dream yang sukses membuat seluruh penonton terkagum-kagum. Dalam pertunjukan yang digelar di Convention Hall Grand City Surabaya, Jawa Timur ini menampilkan banyak pertunjukan, mulai dari tarian, musik tradisional, bahkan mereka juga menampilkan lagu-lagu asal Indonesia.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -