Nasi Cinta Kasih untuk warga Duri Kosambi

Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : James Yip (He Qi Barat)

11 Februari 2015, relawan Tzu Chi bersama masyarakat umum membungkus makanan hangat untuk para korban banjir

Hujan yang mengguyur Kota Jakarta selama beberapa hari terakhir, terlihat membuat banjir di beberapa titik wilayah ibukota. Tak terkecuali di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebanyak 85% wilayah di  6 RW, Kelurahan Duri Kosambi terendam banjir. Tahun ini banjir hampir merata ke semua rumah warga dibandingkan tahun  sebelumnya. 

Tanpa menunggu lebih lama, para relawan Tzu Chi segera bergerak untuk melakukan survei lapangan pada 10 Februari 2015. Rasa kepedulian insan Tzu Chi yang begitu besar tak mematahkan semangat mereka untuk menembus genangan air yang masih tinggi. Beberapa wilayah masih tergenang banjir setinggi 50-60cm.  Bekas banjir sekitar 150cm masih terlihat jelas di dinding tembok tatkala kami lalui untuk melakukan survei.  Setelah survei dilakukan dan penentuan titik bantuan maka langkah selanjutnya adalah persiapan pembagian bantuan keesokan harinya.

Menembus Kegelapan, Menyiapkan Bahan Makanan

Pukul 24.00 WIB, tatkala semua orang masih terlelap tidur, Widyanti Tjasnadi, relawan Tzu Chi yang kala itu menjadi koordinator relawan masak di posko bantuan banjir, berkunjung ke pabrik tempe bersama anaknya untuk membeli tempe yang belum matang. Hal itu dilakukan mengingat pada saat banjir, tempe sebagai lauk untuk nasi bungkus bagi korban banjir tidak bisa sampai ke pasar karena akses jalan tergenang air yang cukup tinggi.  “Tempenya masih dua setengah  meter pas saya beli, belum dipotong sama penjualnya,” ungkapnya tergelak. Selepas membeli tempe, ia pun masih mencari bahan masakan lain untuk dimasak bersama relawan di posko.

Bahan masakan yang telah dibeli kemudian dibawa ke Posko bantuan banjir yang berlokasi di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Dengan peralatan yang seadanya di dapur depo tidak menjadi halangan buat Widyanti dan para  relawan  untuk menyiapkan makanan hangat sebanyak 1600 bungkus. Beberapa peralatan seperti kompor gas, tabung gas dan penggorengan di pinjam dari beberapa relawan yang tinggal di wilayah sekitar Kosambi.


Penyaluran bantuan air mineral langsung ke posko-posko pengungsian oleh relawan Tzu Chi

Tongkat estafet cinta kasih warga

11 Februari 2015, merupakan tahun ke-3 bagi dapur umum yang berada di depo Duri Kosambi dan relawan Kebon Jeruk (KJ) 2 dalam menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah sekitar Duri Kosambi, Jakarta Barat.  “Tahun ini kami memilih makanan kering untuk dibagikan seperti tahu dan tempe goreng serta  telur dadar. Mengingat waktu dari persiapan hingga ke lokasi bantuan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga kami harus memperhatikan juga nasi bungkus tersebut jangan sampai basah dan bocor”, ujar Joliana, koordinator pembagian bantuan.

Mengingat kapasitas memasak di dapur umum kurang memadai maka relawan juga  menerima sumbangan berupa nasi putih dan lauk kering dari warga. “Kita ingin membuat satu jalinan jodoh dengan warga sekitar Depo Duri Kosambi, banyak warga yang peduli. Bahkan dari pagi sudah banyak yang datang membawa nasi, lauk, dan sebagainya,” jelas Joliana.

A Fong yang sudah mengenal Tzu Chi sangat senang bisa ikut membantu. Demikian juga dengan Melan salah seorang pengurus Wihara Kesejahteraan di Kosambi, begitu mendengar Tzu Chi akan memberikan bantuan berupa nasi dan lauk pauk, dia bergegas memasak nasi di dapur wihara untuk disalurkan ke Tzu Chi. “Apa yang bisa kita bantu kita lakukan,” ucapnya.

Dalam penyampaian bantuan makanan hangat relawan Tzu Chi langsung memberikan ke penerima bantuan.

A Fong dan Melan sebagian dari warga yang datang untuk mengantarkan nasi dan lauk kering. Dari donasi tersebut, terkumpul sebanyak 675 porsi nasi dan lebih dari 250 porsi lauk kering. Banyak warga yang sebenarnya ingin ikut membantu memberikan bantuan apabila ada keadaan darurat melanda. Hanya saja mereka tidak tahu cara dan pendistribusiannya. “Dengan adanya kegiatan ini, mereka bisa ikut membantu melalui Tzu Chi. Nanti kita yang langsung bagikan. Mereka bisa berkontribusi, dengan membawa makanan ke sini, lalu bersama-sama membungkus nasi dan lauk pauk nya. Ini juga merupakan wadah untuk menjalin jodoh dengan para warga sekitar dan Tzu Chi sebagai perpanjangan tangan dari rasa peduli dan cinta kasih antar sesama,” jelas Joliana. 

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11.30, beberapa relawan bersiap untuk mendistribusikan nasi bungkus dan beberapa sembako untuk di salurkan ke lokasi bencana banjir. Terlihat air masih menggenangi sepanjang jalan wilayah Duri Kosambi. “Tahun-tahun sebelumnya wilayah kami hanya beberapa RT saja yang terkena banjir, tapi tahun ini hampir merata ke semua rumah warga”, ujar Arief Rahman, Ketua RW 8. Beliau mengatakan sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Tzu Chi yang telah memberikan bantuan nasi bungkus untuk warga dan sembako (beras, minyak goreng, mie instan dan air mineral) untuk dapur umum karena bantuan ini telah meringankan beban warga yang tidak dapat memasak karena seluruh peralatan terendam banjir.

Kegiatan hari ini dari persiapan pembagian bantuan mulai dari memasak, membungkus nasi hangat hingga pendistribusian ke lokasi  yang dimulai sejak pukul 07.00 berakhir menjelang pukul 17.00. Dengan didukung sebanyak 47 relawan yang bekerja dengan semangat dan bahu membahu. Pembagian bantuan dilakukan di RW 4, 5, 6, 7, 8, 14, Gondrong dan Penampungan warga di West One, Kelurahan Duri Kosambi. Total bantuan yang disalurkan sebanyak 1.650 bungkus nasi, 385 kg beras, 80 dus mi instan, 83 dus air mineral, dan 48 bungkus minyak goreng.

Memberi perhatian pada orang sama artinya dengan memberi perhatian pada diri sendiri. Menolong orang sama artinya dengan menolong diri sendiri. ~ Kata Perenungan Master Cheng Yen ~

Artikel Terkait

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -