Niat dari Hati
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto * Relawan Tzu Chi mengucapkan rasa syukur atas partisipasi warga Pademangan Barat, Jakarta Utara yang telah rela menyisihkan sebagian penghasilannya untuk disumbangkan melalui celengan bambu Tzu Chi. | “Berdana bukanlah hak orang kaya saja, tetapi merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.” |
“Tahun berapa Tzu Chi didirikan?” tanya Suriadi kepada warga Pademangan Barat, Jakarta Utara. “Tahun 1967,” sahut salah seorang warga. Suriadi pun merajuk, “Ya salah, berarti kemarin waktu sosialisasi, kenalannya nggak benar-benar dong?” Jawaban pun kembali muncul bersahut-sahutan, namun belum ada yang benar. “Sudah hampir benar,” jawab Suriadi ketika warga menyebut tahun yang sudah mendekati jawaban. Tiba-tiba, dari ujung kiri belakang, seorang ibu menyahut dengan lantang, “Tahun 1966.” Wajah Suriadi dan para relawan Tzu Chi pun mendadak cerah. “Betul!” seru Suriadi setengah berteriak. Suvenir dari Tzu Chi pun berpindah tangan ke tangan Liliana, warga RT 15/12 No. 13 Pademangan Barat itu. Celengan Bambu, Wujud Sebuah Syukur Ket : - Suriadi, salah seorang relawan Tzu Chi saat berinteraksi dengan warga. Kedekatan ini menjadikan relawan Meski awalnya program Bebenah Kampung ini sempat didera isu tak sedap, warga tetap yakin bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi membantu mereka tanpa pamrih, tanpa embel-embel apapun, termasuk penyebaran agama. “Awalnya memang ada tetangga yang ngomong kayak gitu, buktinya sampai sekarang saya masih di agama saya (Islam –red). Kalaupun rumah saya dibedah, saya nggak akan pindah agama,” kata Lili mengenang saat-saat rumahnya akan diperbaiki Tzu Chi. Lucunya, sang tetangga tersebut akhirnya juga mendapat bantuan. “Sekarang dia merasakan sendiri, kalau Tzu Chi itu memang nggak mandang agama, dan tulus membantu,” tambah ibu 3 anak ini bersemangat. Pademangan Barat “Berahmat” Ket : - Agar semakin memahami budaya humanis Tzu Chi, relawan memperagakan bahasa isyarat tangan Selain menggalakkan program celengan bambu, Ustad Agus Yatim juga sedang menjalankan program “Rumah Kompos” di wilayah Pademangan Barat yang didukung oleh Tzu Chi. Jadi, dengan rumah yang lebih layak, lingkungan yang lebih sejuk dan sehat, diharapkan kehidupan warga menjadi lebih baik. Terlebih Rumah Kompos ini dapat memberi tambahan penghasilan bagi warga. Harapan yang sama juga disampaikan Lurah Pademangan Barat Purnomo, “Semoga cita-cita kita menjadikan wilayah Pademangan “Berahmat” akan menjadi kenyataan.” Berahmat sendiri memiliki arti: “Bersih, Tertib, Ramah, Hijau, Madani, dan Religius”. “Jika di tempat ini banyak energi kebaikan, maka energi kejahatan akan jauh dari tempat itu,” kata Ustad Agus menyakinkan warga. | |
Artikel Terkait
Bantuan untuk Pembuatan Peti Jenazah Korban Covid-19
18 Juni 2021Membantu masyarakat yang keluarganya meninggal akibat Covid-19, Tzu Chi Padang memberikan 60 lembar triplek untuk pembuatan peti kepada Perkumpulan Sosial Katolik dan Pemakaman (PSKP) Santo Yusuf.
Melindungi Generasi Sehat dengan Vaksin Polio
06 Agustus 2024Relawan Tzu Chi Sinar Mas komunitas Xie Li Bangka Belitung membantu kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Pondok Angkasa Puri Desa Kembiri, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung.
Meringankan Beban Warga Korban Kebakaran
03 Juli 2020Pasca kebakaran yang melanda di jalan Pedongkelan belakang, Cengkareng Timur pada 29 Juni 2020, dua hari kemudian (1 Juli 2020), relawan Tzu Chi membagikan bantuan paket kebakaran untuk 27 warga yang tertimpa musibah.