Niat Tulus Membantu Sesama

Jurnalis : Veronica Agatha, Fotografer : Veronica Agatha


Sebanyak 25 murid SMP St. Marie Joseph menuangkan isi celengan mereka yang telah diisi selama kurang lebih 4 bulan.

Cuaca cerah mengiringi kedatangan 6 relawanTzu Chi di Sekolah Menengah Pertama St. Marie Joseph, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dengan semangat di hati para relawan, mereka menaiki anak tangga demi anak tangga menuju aula lantai 5 sekolah ini, dengan membawa peralatan untuk penuangan celengan bambu. Ya. Hari ini, tanggal 13 juni 2014, Tzu Chi bersama dengan sekolah St. Marie Joseph mengadakan penuangan celengan bambu bagi siswa-siswi tingkat SMP. Pada tanggal 14 Februari 2014 lalu, sebanyak 169 buah celengan bambu telah dibagikan kepada siswa-siswi SMP St. Marie Joseph. Oleh karena itu siswa-siswi, orang tua murid dan juga beberapa guru  diminta hadir hari ini untuk melakukan penuangan celengan bambu.

Benih-benih cinta kasih
Dengan langkah malu-malu seorang siswi SMP St. Marie Joseph menghampiri meja relawan untuk men-scan barcode celengan bambu  miliknya. Disusul dengan seorang anak laki-laki yang juga hendak men-scan barcode celengan bambunya. Setiap siswa-siswi dan guru-guru yang membawa celengan bambu akan men-scan barcode celengan bambunya terlebih dahulu sebelum duduk di tempat masing-masing. Acara dimulai pukul 08.30 pagi seiring berjalannya waktu bangku-bangku mulai terisi. Wie Siong Shixiong membuka acara dengan menampilkan beberapa video-video mengenai Tzu Chi.

Relawan menyambut siswa-siswi, guru, dan orang tua murid yang hadir, dan kemudian men-scan barcode celengan bambu mereka.

Di penghujung acara relawan menuntun sebanyak 25 siswa dan siswi sekolah St. Marie Joseph untuk melakukan prosesi penuangan celengan bambu. Bunyi gemerincing uang logam beradu menandakan ketulusan dalam hati setiap anak untuk membantu sesama yang kurang beruntung.  “Dengan celengan bambu ini aku setidaknya bisa mewujudkan salah satu impianku sejak kecil. Aku tuh kadang-kadang kasian juga ya, liat ada anak ngamen sewaktu aku pulang sekolah. Aku juga kasian kalau liat orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, aku tuh kalo liat orang yang kurang mampu, selalu ingin menyumbang.” Dengan polosnya Apriana, siswi kelas 8 SMP St. Marie Joseph bercerita. “Kalau misalnya aku punya uang dan aku masukin ke celengan bambu itu aku ngerasa seneng. Karena setidaknya aku bisa membantu sesama yang membutuhkan,” ujar Apriana. Sungguh merupakan sebuah berkah, seorang anak pada usia yang sebelia ini mampu memiliki pemikiran dan kesadaran untuk berbuat baik dan menolong sesama.

Meskipun peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak terlalu banyak, namun antusiasme para guru, orang tua murid, dan siswa-siswi yang hadir tidak berkurang sedikit pun. “Dari pihak kami mungkin kurang kordinasi saja, ya. Itu satu. Kedua situasi. Karena saat komunitas (Tzu Chi-red) ini datang pas sekolah sedang mengadakan kegiatan yang lain. Jadi bentrok. Dan kegiatannya pas hari kerja. Jadi orang tua hanya datang satu jam kemudian cepat-cepat kerja ke kantornya,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP, Hubertus Nyoman, S,Ag.

Wie Siong Shixiong sharing mengenai  misi amal Tzu Chi.

Membimbing Benih Cinta Kasih
Jalinan jodoh baik Tzu Chi dengan sekolah ini bermula dari Santi Karto Shiije yang berinisiatif untuk memperkenalkan celengan bambu ini kepada sekolah St. Marie Joseph. Kala itu Santi Karto Shijie bertemu dengan salah satu temannya, yaitu kakak dari Iskandar pemilik sekolah st. Marie Joseph. “Kita kan ngumpul ada acara, kemudian saya dikenalkan kepada Pak Iskandar dan juga saya ajak Linda Shijie kenalan dengan pak iskandar. Nah, di situ kita mulai membicarakan kemungkinan-kemungkinannya. Lalu Januari kita diperbolehkan masuk. Disitu kita mulai. Awal pertama kita sosialisasi ke guru-gurunya, sampai merekapun ikut kunjungan ke Tzu Chi Center. Kemudian kita tentukan jadwalnya SMP, SMA, dan TK,” Ingatnya kembali.

Bangku-bangku nyaris terisi penuh dengan hadirnya para relawan, guru, murid-murid dan orangtua murid.

“Kita sebagai relawan sih senang sekali ya kalau banyak anak-anak remaja yang mulai mau dan bisa merasakan, membagi kebahagian dengan menyumbang, berdana. Kita juga senang ya, anggap saja mereka anak-anak kita. Mereka bisa begitu kan kita juga gan en banget. Jadi kita bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdana. Dan juga kerjasama dari sekolah dan guru-gurunya juga membuat kita (relawan) senang sekali.” Santi karto Shijie juga berharap benih-benih cinta kasih ini menyadari di luar sana masih banyak orang yang lebih membutuhkan sehingga tidak ada sikap egois dalam hati mereka ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

Pihak sekolah terbuka menyambut program ini dengan harapan kelak siswa-siswinya terbantu untuk menanamkan nilai tolong menolong, rela memberi, membantu sesama, dan rela berkorban. Namun tidak semua orang tua setuju dengan program ini. Beberapa merasa keberatan namun tidak melarang secara langsung. Dengan sabar pihak sekolah menjelaskan kepada orang tua murid mengenai tujuan dan manfaat dari program celengan bambu ini. Namun ada juga orang tua murid yang antusias dan juga mendukung adanya program ini di sekolah buah hatinya. “Kalau kita membantu seseorang walaupun itu kecil, kita nggak memandang agama dan lainnya. Semua sama, kita bisa membantu seseorang itu sangat baik walaupun kecil yang penting membantu sesama. Anak kita bisa membantu dengan sadar itu sangat baik,” ujar Mery, salah satu orang tua murid SMP St. Marie Joseph.

1.       Bangku-bangku nyaris terisi penuh dengan hadirnya para relawan, guru, murid-murid dan orangtua murid.


Artikel Terkait

Tetap Bersumbangsih di Masa Pandemi

Tetap Bersumbangsih di Masa Pandemi

21 Januari 2021

Minggu, 17 Januari 2021, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melakukan kegiatan pengumpulan celengan bambu yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini pun diikuti 14 orang relawan yang bertugas mengumpulkan koin cinta kasih warga Karimun.

Bersumbangsih dengan Ketulusan

Bersumbangsih dengan Ketulusan

24 Desember 2014 Melalui program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi), Tzu Chi mendorong khalayak luas untuk menjadi bagian dari dunia Tzu Chi dengan menyisihkan sebagian uang untuk membantu sesama. Salah satunya kepada siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) Trinitas, Bandung. Tepatnya pada tanggal 18 Juni 2014, Tzu Chi hadir di sekolah ini untuk melakukan SMAT dengan celengan bambunya.
Niat Baik di Car Free Day

Niat Baik di Car Free Day

12 Juli 2017
Relawan Tzu Chi Sinar Mas menyosialisasikan celengan bambu kepada peserta Car Free Day (CFD) Minggu pagi, 9 Juli 2017 di depan gedung Plaza Sinar Mas Land, Thamrin, Jakarta Pusat. CFD dinilai menjadi momen yang tepat untuk menyosialisasikan celengan bambu karena beragam profil masyarakat ada di sana. Mulai dari remaja hingga dewasa, ada pula yang membawa serta keluarganya dalam kegiatan tersebut.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -