Niwano Peace Price Untuk Master Cheng Yen
Jurnalis : Dok. Tzu Chi Indonesia, Fotografer : Dok. Tzu Chi Indonesia The Niwano Peace Foundation memberikan Niwano Peace Prize ke-24 kepada Master Cheng Yen dari Taiwan, pendiri Tzu Chi. Penghargaan akan diberikan di Tokyo, Jepang tanggal 10 Mei 2007 nanti. Stephen Huang akan mewakili Master Cheng Yen dan Tzu Chi untuk menghadiri pemberian penghargaan tersebut dan pemberian hadiah sebesar 20 juta yen. | |
Menurut komite penghargaan, dasar penghargaan ini diberikan kepada Master Cheng Yen adalah, “Sebagai seorang wanita dan pemimpin spiritual yang meskipun pada awalnya gerakannya sangat sederhana, namun upaya meningkatkan kualitas hidup jutaan orang adalah integritas yang dimilikinya dalam semangat dan tindakan. Master Cheng Yen sangat layak menerima Niwano Peace Prize.” Niwano Peace Prize merupakan pemberian penghargaan yang dimulai sejak tahun 1983 dan diberikan kepada individu dan organisasi yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman dan kerja sama antar agama, lebih jauh lagi yang mampu menciptakan perdamaian di dunia. Penerima penghargaan berasal dari berbagai agama dari seluruh dunia. The Niwano Peace Foundation sendiri didirikan pada tahun 1978 sebagai sebuah kontribusi untuk menciptakan perdamaian dunia dan pengembangan budaya damai. Yayasan ini mengadakan riset dan aktivitas lain berdasarkan ajaran agama dan mendorong perdamaian dalam berbagai bidang, semisal pendidikan, sains, agama, dan filsafat. | |
Artikel Terkait
Bertenggang Rasa Terhadap Sesama
10 Oktober 2018Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.
Filosofi dalam Memasak
16 Oktober 2015Sebanyak 8 orang mengikuti kelas memasak pada tanggal 13 Oktober 2015. Kelas memasak vegetaris setiap hari Selasa setiap minggunya dibuka di Tzu Chi Center. Dalam kelas ini tidak hanya belajar memasak tetapi juga belajar memaknai filosofi dalam memasak itu sendiri.