Olah Rasa dan Ajang Silaturahmi antar-Karyawan DAAI TV

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Kelvin Tan (He Qi Utara 2)


Menjalin Jodoh, Menggenggam Kesempatan, menjadi tema yang diusung dalam  Kamp Humanis DAAI TV 2018 yang digelar pada 9-11 Maret 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

“Menyenangkan kamp-nya. Banyak budaya-budaya dari Tzu Chi yang saya pelajari dan sejauh ini memberikan hal positif buat saya,” ujar Nur Aini, editor Talkshow Mutiara Indonesia saat mengikuti Kamp Humanis DAAI TV 2018. Kamp kali ini merupakan yang pertama bagi Nur Aini yang yang sudah 11 bulan ini bergabung di DAAI TV.

“Tahun ini kan ada lagi kelas kaligrafi, seni merangkai bunga, meracik teh, jadi makin senang nih ikut training-nya. Lalu sekarang menginapnya per-divisi. Kita menginap bareng, dan satu kamar itu 20 orang dengan berbagai jabatan itu gabung jadi satu, seru,” kata Dwi Nur Oktaviani yang hampir tujuh tahun berkarya di DAAI TV.

Menjalin Jodoh, Menggenggam Kesempatan, itulah tema dari Kamp Humanis DAAI TV 2018 yang digelar pada 9-11 Maret 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kamp humanis DAAI TV ini bertujuan menajamkan kembali visi misi DAAI TV bagi para karyawan dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi antarkaryawan.


Kamp yang berlangsung selama tiga hari ini diisi dengan berbagai materi yang sarat akan pengembangan potensi diri dan olah rasa.

“Di sini kan kita menjalin jodoh, trus ini satu tahun sekali. Nah berarti kita menggenggam kesempatan ini untuk menjalin jodoh sesama antara kita. Pemirsa DAAI TV juga kita lihat bagaimana sih mereka menjalin jodoh dengan DAAI TV, lalu apa kesempatan yang digenggam sampai bisa mengubah kehidupan mereka. Jadi bagaimana kita memanfaatkan waktu sekarang, kita genggam dan ternyata yang mungkin kita tidak sadari biasa aja, ternyata memberikan pengaruh besar nantinya,” jelas Dina, Koordinator Kamp Humanis DAAI TV 2018. 

Kamp yang berlangsung selama tiga hari ini diisi dengan berbagai materi yang sarat akan pengembangan potensi diri dan olah rasa. Ada juga penuangan Celengan Bambu dan donasi buku, serta kelas-kelas budaya humanis seperti kelas minum teh, kelas merangkai bunga, serta kelas kaligrafi. Ada pula sharing dari pemirsa DAAI TV yang terbantu dengan adanya tayangan DAAI TV. Dengan ini para karyawan pun semakin menyadari bahwa karya yang sudah mereka buat bermanfaat bagi masyarakat.


Sapto Agus, Department Head program DAAI Refleksi mengajak para karyawan DAAI TV tak hanya sekedar bekerja, tapi juga harus terus mengembangkan diri.

Sapto Agus, Department Head program DAAI Refleksi yang sejak tahun 2005 bergabung di DAAI TV menyampaikan sharing tentang bagaimana menghadapi rintangan pekerjaan dan tetap mengembangkan diri. Sapto membahas soal rasa, empati yang harus terus diasah bagi setiap karyawan DAAI TV. Bagi reporter misalnya, tak hanya datang untuk meliput, tapi juga menyertakan hati dalam setiap pekerjaan.

“Jangan berpikir hanya bekerja, memang kita bekerja di sini, tapi kita berpikirnya kita ini berkarya, jadi kantor ini memberikan fasilitas untuk berkarya. Kalau tidak, capek loh kita harus bangun, harus ini itu. Kalau kita berpikir untuk berkarya kita mencapai sesuatu yang baik, karena karya itu untuk pengembangan potensi kita sendiri,” kata Sapto yang mengajak para karyawan lain untuk terus berkembang.


Merangkai bunga, merupakan Kelas Budaya Humanis Tzu Chi yang digelar pada kamp kali ini. Pada kelas ini para karyawan dapat sejenak refreshing dan belajar tentang filosofi kehidupan.


Dwi Nur Oktaviani (kiri) senang dengan Kamp Humanis DAAI TV tahun ini, karena tak hanya mengakrabkan satu sama lain, ia juga banyak belajar tentang semangat bekerja.

Praktik pelestarian lingkungan juga menjadi salah satu yang ditekankan pada kamp kali ini selain spirit dalam berkarya. Karena itu di hari kedua, sekitar 229 peserta kamp mengunjungi Depo Daur Ulang Tzu Chi di Serpong, Tangerang dan mengunjungi pabrik kompos di Summarecon. Sebelum kunjungan ke depo, di hari pertama kamp para karyawan juga mendengarkan sharing tentang bentuk pelestarian lingkungan di sekitar kantor seperti bagaimana penggunaan lift dan makan yang secukupnya tanpa mubazir.  

“Jadi kita ingin teman-teman bukan hanya melakukannya pada saat kerja sebagai karyawan DAAI TV saja, saat ini saja, tapi agar mereka juga menerapkan di kehidupan sehari-hari menjadi sebuah kebiasaan,” tambah Dina.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Memberikan Contoh Nyata Melalui Tayangan DAAI TV

Memberikan Contoh Nyata Melalui Tayangan DAAI TV

15 Maret 2018
Tak hanya menjelaskan ayat satu melalui ayat lainnya, dosen Universitas Pakuan, Bogor ini kerap menayangkan contoh-contoh konkret isi ceramahnya melalui tayangan video. Salah satunya video dari program-program inspiratif DAAI TV.
Kamp Humanis DAAI TV 2018:

Kamp Humanis DAAI TV 2018: "Tidak Ada Kolam Lumpur, Tidak Ada Teratai"

12 Maret 2018
Kamp Humanis DAAI TV 2018 hari ketiga menghadirkan pemirsa DAAI TV. Mereka diundang untuk sharing pengalaman di mana hidup mereka berubah menjadi lebih baik karena mendapatkan inspirasi dari tayangan-tayangan DAAI TV.
Kamp Humanis DAAI TV: Merekatkan Kembali Kebersamaan

Kamp Humanis DAAI TV: Merekatkan Kembali Kebersamaan

06 September 2022

Setelah sempat dilaksanakan secara online selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, Kamp Humanis DAAI TV (Organization Culture Training) kembali diadakan di tahun 2022 ini secara offline.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -