Oleh-oleh Dari Taiwan (Bag.2)
Jurnalis : Mei Hui (He Qi Utara), Fotografer : Ciu Yen, Erli Tan (He Qi Utara)
|
| |
Kita tidak takut untuk kerja keras, karena kita mau belajar. Master tidak pernah berhenti melakukan. Selama 40 tahun lebih Master terus mengerjakan dan mengemban begitu banyak permasalahan yang ada di dunia ini. Jangan pernah menyerah sebelum mencoba melakukan. Jika apa yg kita lakukan itu adalah benar, lakukan saja. Lakukan yang kamu katakan, katakan yang kamu lakukan. Melakukan dengan sepenuh hati maka tidak ada yang sulit. Selama kita memilili keyakinan, percaya, mau belajar dan giat, maka kita akan melewati kesulitan itu. Inilah yang mendorong para Shifu berhasil mengatasi kesulitan ketika menerima tanggung jawab membuat produk-produk pangan dan lainnya, meskipun tidak memiliki latar belakang keahlian di bidang tersebut. Pulang Kampung Halaman Batin Lim Jishou Shixiong yang hadir di Kamis malam itu pun turut memberikan sharing, ia mengatakan “Mengapa relawan yang ke Taiwan, selalu memakai istilah “pulang”? Istilah “pulang” biasanya untuk pulang kampung atau rumah. Sebenarnya ada apa di kampung atau rumah? Walaupun tidak ada bentuk fisik ataupun siapa, karena Ada sesuatu dalam batin hati kita, maka kita katakan pulang. Di Tzu Chi selalu dikatakan saudara se-dharma, ada perasaan kekeluargaan yang lebih akrab. Kita belajar dari seorang Guru, dan kita mendapatkan, merasakan sesuatu dalam batin kita. Kalau merasa tidak ada hubungan, tentu tidak ada rasa mendalami.”
Keterangan :
Jishou Shixiong melanjutkan “Mengapa setiap kali relawan mau pulang ke Taiwan? Ada satu perasaan, lingkungan dan orang yang kita temui benar-benar menguatkan batin kita, agar mau ada di jalan ini, di dunia ini. Dengan pulang, merasakan kehidupan Tzu Chi, Tzu Chi is a LifeStyle. Mengapa mereka begitu bahagia mau melayani setiap orang yang datang? Sesungguhnya, pulang itu bisa pulang ke Taiwan, dan pulang kemana-mana saja, Dunia Tzu Chi.” Rasa kekeluargaan tersebut juga dirasakan oleh Dyna Shijie, ia merasakan dalam kelompoknya didampingi Dui Fu yang benar-benar membimbing. Selalu Ingat untuk Bersyukur Pada kesempatan terpisah, Sjukur Shixiong menambahkan hal yang dirasakannya pada saat pelatihan di Taiwan. “Umumnya sharing relawan dimulai dengan rasa bersyukur dari seorang murid kepada seorang guru (Master Cheng Yen). Dengan hati yang memiliki rasa syukur, ada rasa rendah hati sebagai seorang murid yang mau belajar, rasa hormat dan cinta kasih kepada Guru dan saudara se-Dharma dengan tanpa membeda-bedakan. “Dengan hati yang memiliki rasa syukur, kita baru sadar berkah, menghargai berkah dan menciptakan berkah. Menjadi begitu menghargai sumbangsih dari “semua Relawan” dan menghormati kontribusi dari “Relawan Pendahulu atau sebelumnya” atas semua keberhasilan dan pencapaian saat kini, sehingga menjadi berkurangnya kemelekatan pada diri sendiri. Kamis malam itu, Posan Shixiong merasa sangat terharu setelah mendengarkan sharing yang disampaikan oleh relawan-relawan yang dibimbingnya di bedah buku. Ia pun bertanya “Waktu bertemu Master Cheng Yen, apakah kita tahu; Apa yang diharapkan Master dari kita? Apa yang dikhawatirkan Master dari kita? Apakah pencapaian itu yang Master harapkan, apakah secara statistik atau angka-angka? Yang Master khawatirkan adalah bila kita tidak bertumbuh kebijaksanaan. Malah jika semakin terlena dengan statistik, Master khawatir bisa membuat lengah, tumbuh ego. |
|
Artikel Terkait
Kamp 4 in 1: Inspirasi dari Taiwan dan Malaysia yang Membuka Kebijaksanaan
30 September 2024Kamp 4 in 1 kali ini menghadirkan pembicara dari Taiwan dan Malaysia. Yang Guan Xin dan Chen Su Xiang, relawan dari Taichung membawakan topik "4 in 1” dan awal terbentuknya sistem 4 in 1.
Baksos Kesehatan Degeneratif untuk Warga Duri Utara
29 Mei 2024Antusiasme warga Duri Utara terlihat jelas dengan hadirnya 414 orang Lansia yang memeriksakan kesehatannya. Selain pemeriksaan kesehatan juga dilakukan penyuluhan untuk menjaga kesehatan secara mandiri.
Upaya Membantu Warga Lette di Tengah Kesusahan Akibat Pandemi Corona
20 Mei 2020Tzu Chi Makassar membagikan 220 paket bingkisan kepada warga di Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Makassar, 16 Mei 2020. Pembagian bingkisan ini merupakan upaya Tzu Chi Makassar untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi corona.