Oma Opa, Aku datang

Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Johnny C, Jan Fo sj (He Qi Barat)
 
 

foto
Oma Ella yang merasa bahagia mendapat kunjungan dari relawan Tzu Chi pada hari itu(19 Mei 2013)

Dalam mempelajari ajaran Buddha, harus belajar untuk “memahami prinsip kebenaran, menggenggam kesempatan dalam hidup dan berbuat dalam tindakan nyata”.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -

 

“Oma Opa… apa kabar ?... aku datang !!!”, demikian salam pembuka dari saya. Hari ini adalah pertama kali para relawan  mengunjungi  panti jompo Wisma Sahabat Baru yang berada di Kedoya, Jakarta Barat. Sebanyak 19 orang oma dan opa menempati panti jompo ini. Panti ini didirikan sejak tahun 1993 didanai secara pribadi dan diurus oleh anggota Kerabat Kerja Ibu Theresia (KKIT), dengan dibantu  9 orang petugas dan 1 relawan. Panti ini menampung semua orang kurang mampu dan terlantar dari semua suku, agama dan ras. “Menolong orang yang termiskin dari yang miskin” adalah pedoman bagi panti ini. 

Tepat jam 09.30 para relawan Tzu Chi tiba di Wisma Sahabat Baru. Terlihat para oma-opa yang sedang duduk berkumpul di sebuah meja panjang  yang ada di salah satu ruangan besar. Terlihat mereka sudah rapi selesai mandi dan sarapan. Beberapa dari oma ada yang masih berbaring di tempat tidur.  Kebanyakan dari mereka sudah sulit untuk berjalan. Kami langsung menyapa mereka satu persatu dan  membagikan  bingkisan yang telah kami siapkan berupa biskuit, roti, buah pisang dan minuman kepada para oma-opa.

Diantara para Oma, saya menghampiri Oma Ella (93) terlihat di wajahnya yang berseri-seri, senyum merekah dari wajahnya. Diusianya yang sudah lanjut, Oma Ella telihat apik, ceria dan arif. Terlihat sisa-sisa kecantikannya di masa muda. Oma memiliki sepasang anak yang saat  ini telah menjadi dokter. Dengan bangganya Oma menceritakan tentang anak dan cucu-cucu nya. Dia senang sekali mendapat perhatian dan bingkisan. Pada saat ditanya oleh relawan, “Oma mau makan pisang ?”  Oma menjawab, ”Ga usah … saya mau unjukkan ke anak saya nanti, kalo banyak orang yang baik hati ke saya. Saya dikunjungi dan diberi makanan”. “Ah.. Oma di makan aja ga apa apa, nanti kami kasih lagi”, jawab kami (relawan)bersamaan.   

foto   foto

Keterangan :

  • Kunjungan kali ini, relawan memberikan pijatan cinta kasih kepada oma-opa dengan harapan mereka merasa terhibur pada hari itu dan gembira (kiri).
  • Selain memberikan pijatan, relawan juga menyajikan gerakan isyarat tangan yang disambut dengan penuh gembira oleh para opa-oma (kanan).

Seperti biasa setiap hari Minggu pagi, mereka di Panti melakukan misa bersama. Demikian juga pada hari ini  Minggu, 19 Mei 2013 pukul  10.00, terlihat  persiapan misapun dilakukan oleh para suster di sana.   Misa  berlangsung  selama 25 menit , kami para relawan pun ikut kegiatan misa ini bersama 6 orang oma dan 4 orang opa. Walau beberapa dari kami bukan beragama Katolik tapi kami dengan setulus hati dan khusuk mengikuti misa pagi ini. Senang rasanya bisa bersama-sama oma-opa berdoa bersama.

Selesai misa oma dan opa masuk kembali ke ruang besar untuk bergabung bersama oma-opa yang lainnya. Para relawan kembali bercengkrama dengan oma-opa, ada juga relawan yang memijat oma opa. “Wah, enak yah oma dipijat”, kata Rudy Shixiong.

Agar suasana lebih ceria kami relawan menampilkan lagu  isyarat tangan “Apa Khan Cui Gu”. Lagu ini terasa membawa keceriaan bagi oma dan opa. Kami mengajak para oma dan opa untuk turut serta belajar isyarat tangan ini. terlihat semua wajah oma dan opa tersenyum dan tertawa ceria, apalagi ada beberapa bait lagu dengan gerakan lucu.

Jam 11.15 kami pun pamit pulang. Tak terasa hampir dua jam kami bercengkrama dan beraktifitas bersama para oma opa. Tapi waktu jua lah yang mengharuskan kami untuk pamit. “Oma …opa…, kita semua pamit dulu ya .. lain waktu kita akan kembali lagi mengunjungi oma opa”, ucapku.

  
 

Artikel Terkait

Ajang Penganugerahan Relawan Zhen Shan Mei

Ajang Penganugerahan Relawan Zhen Shan Mei

24 November 2014
Zhen Shan Mei Award, sebuah ajang perlombaan dan...
Kekuatan Sebuah Tekad

Kekuatan Sebuah Tekad

24 Juli 2012

Tekad dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Pena, kertas, kamera, dan video semata menjadi sarana pelengkap. Semua tergantung dari sang pemilik yang bertekad untuk mengukir sejarah Tzu Chi.

Bazar Vegetarian Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah

Bazar Vegetarian Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah

20 Agustus 2018
Dalam rangka menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, Tzu Chi Makassar menggelar Bazar Vegetarian. Mengusung tema "Selalu Berbuat Baik, Maka Segalanya Akan Aman Sentosa", kegiatan ini juga tentunya dilaksanakan untuk mendukung Misi Pendidikan dan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi.
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -