Open House Aula Jing Si

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

foto
Open House Aula Jing Si adalah sebuah kegiatan untuk mengenalkan Tzu Chi kepada masyarakat umum sekaligus mengajak warga umum untuk berpartisipasi dalam kegiatan Waisak Tzu Chi pada tanggal 12 Mai nanti.

Bulan Mei merupakan bulan penuh berkah bagi para relawan Tzu Chi, karena sepuluh tahun yang lalu tepatnya tanggal 1 Mei 2003, dalam ceramahnya Master Cheng Yen mencanangkan bulan ke-5 ini sebagai bulan untuk bervegetaris. Tentunya Master Cheng Yen berharap para relawan tidak hanya bervegetaris pada bulan ini saja, tetapi bisa berkelanjutan untuk selamanya.

 

 

Di bulan Mei, relawan Tzu Chi juga merayakan tiga hari besar: Waisak, Hari Ibu International, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Para relawan Tzu Chi juga mulai mempersiapkan berbagai cara untuk mensosialisasikan acara ini kepada masyarakat umum. Pada tahun sebelumnya, relawan Tzu Chi melakukan pembagian flyer tiga hari besar kepada masyarakat di sekitar wilayah Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.  Tetapi di tahun 2013 ini, relawan Tzu Chi melakukan kegiatan open house ”Aula Jing Si” untuk mensosialisasikan acara tiga hari besar ini sekaligus memperkenalkan sejarah Tzu Chi kepada masyarakat umum.

Sabtu, tanggal 4 Mei 2013 pukul 15.30 WIB di Lantai 3 Aula Jing Si, Guo Yi Ting, sebanyak lebih kurang 100 orang datang untuk menyaksikan penayangan film “Kemilau Hati Bunda” yang menceritakan perjuangan seorang ibu yang mengidap penyakit kanker payudara. Dalam kondisi fisiknya yang lemah, ia tetap dengan penuh tanggung jawab dan sukacita mengasuh ketiga anaknya hingga wafat akibat penyakit yang dideritanya. Hebatnya, wanita ini dapat memotivasi dan memberikan nasihat kepada anak-anaknya sehingga saat ia tiada anak-anaknya dapat hidup mandiri (memasak, mencuci, dan membersihkan rumah).

Bersyukur Atas Berkah yang Dimiliki
Dalam acara ini turut hadir Samin dan keluarga yang menyempatkan akhir minggu mereka untuk datang ke Aula Jing Si. Samin sendiri telah mengenal Tzu Chi sejak tahun 2003, dimana pada waktu itu Tzu Chi sedang gencar-gencarnya mendirikan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat untuk warga Kali Angke yang terkena normalisasi. Sejak saat itu, Samin mulai mengenal Tzu Chi dan beberapa tahun kemudian, dirinya juga aktif menjadi donatur Tzu Chi hingga saat ini.  “Penayangan filmnya sangat bagus dan pameran posternya juga sangat indah,” terang Samin yang tinggal di daerah Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Samin merasa takjub dengan Tzu Chi yang terus berkembang setiap waktunya. Dulu yang bertempat di sebuah rumah kecil kini telah memiliki sebuah rumah baru dengan 4 misi berkumpul di dalamnya.

Selain Samin, putra sulungnya juga merasa sangat tersentuh melihat tayangan film Kemilau Hati Bunda.  “Ceritanya sangat bagus sekaligus mengharukan. Saya merasa bersyukur bisa memiliki tubuh yang sehat, memiliki waktu yang banyak untuk berkreasi dan mengejar mimpi,” terang Wilson yang duduk di kelas dua SMP ini. Kunjungan mereka ke Aula Jing Si semakin menambah keyakinan mereka (Samin dan keluarga) jika Tzu Chi merupakan sebuah yayasan yang baik dan tidak memandang suku maupun agama. 

foto   foto

Keterangan :

  • Samin dan keluarga yang datang berkunjung untuk mengenal lebih dekat mengenai Tzu Chi (kiri).
  • Satria, Yuli dan ibunya yang datang berkunjung ke Aula Jing Si (kanan).

Bertekad di Jalan Bodhisatwa
Beberapa menit setelah berbincang-bincang dengan Samin dan keluarga, secara tidak sengaja saya melihat Satria dan Yuli yang tinggal di Apartemen teluk Intan. Ternyata mereka juga mendapat undangan untuk mengikuti open house kali ini. Mereka datang dengan ibunda Yuli. Sambil berbincang-bincang saya pun memberikan beberapa penjelasan singkat mengenai poster-poster yang ada di dalam ruang pameran.

Ketika saya menceritakan kejadian mengenai sejarah berdirinya Perumahan Cinta KAsih Tzu Chi, dan bagaimana Master Cheng Yen memberikan program 5P (Pembersihan sampah, penyedotan air, penyemprotan hama, pengobatan, dan pembangunan perumahan cintcheng ya kasih) kepada para insan Tzu Chi Indonesia, Satria pun merasa tersentuh dengan kasih sayang Master  Cheng Yen kepada Indonesia.  “Master Cheng Yen sungguh welas asih. Padahal Master berada jauh di Taiwan tetapi beliau masih sangat peduli terhadap Indonesia,” ucap Satria dengan haru. Satria pun semakin takjub ketika mengetahui jika Tzu Chi tidak hanya membangun perumahan untuk warga Kali Angke tetapi juga membimbing mereka untuk menjadi produktif dan mandiri.

Mendengar perihal Tzu Chi yang terus produktif di bidang sosial, Satria pun mengajak ibunda Yuli untuk mencoba mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi. “Sebenarnya ingin agar mama mertua tidak berdiam diri saja tetapi bisa turut berolah raga dan menggerakkan badan melalui kegiatan pemilahan barang daur ulang, supaya sehat selalu,” ujar Satria.

Selain itu, Satria juga semakin bersemangat untuk membantu relawan Tzu Chi menyebarkan cinta kasih. Rencananya pada tanggal 18 Mei 2013 ini, sekolah Sinar dharma akan mengadakan kegiatan donor darah dengan dibantu oleh anggota PMI dan relawan Tzu Chi He Qi Pusat. “Kali ini saya akan mencoba menyebarkan info ini kepada masyarakat sekitar sekolah agar semakin banyak kantong darah yang didapat dan semakin banyak orang paham artinya berdana melalui darah mereka,” terang Satria dengan penuh semangat.

Melihat semangat Satria yang sangat kuat untuk berjalan di jalan Bodhisatwa membuat saya sangat senang karena kini bertambah lagi satu tangan dan kaki Master Cheng Yen dalam menyebarkan cinta kasih di Indonesia. Semoga dengan adanya kegiatan ini akan semakin banyak warga yang terinspirasi dan bergabung dalam barisan Tzu Chi.
  
 

Artikel Terkait

Janji di Bulan Penuh Berkah

Janji di Bulan Penuh Berkah

26 Agustus 2010 Sejak ribuan tahun silam, masyarakat Tionghoa telah menghormati arwah para leluhur dan arwah telantar melalui upacara-upacara yang tertata sangat rapi. Gema dari tradisi tersebut masih bertahan hingga hari ini.
Menyalurkan Beras kepada Warga Suku Laut

Menyalurkan Beras kepada Warga Suku Laut

19 Oktober 2015 Tzu Chi Batam mengadakan pembagian beras bagi warga Suku Laut. Sebanyak 3.865 kg beras disalurkan kepada 185 keluarga Suku Laut  yang tinggal di 3 Pulau Nelayan.
Bersama untuk Taiwan

Bersama untuk Taiwan

25 Agustus 2009 Geri Danoko, salah satu mandor mengatakan bahwa kegiatan ini berawal dari keinginan sejumlah mandor untuk turut bersumbangsih pada kegiatan kemanusiaan.
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -