Relawan Tzu Chi Padang, Rosneli Kamal mengunjungi Aulia Sukira di ruang pemulihan RS Tentara dr. Reksodiwiryo Padang sehari pascaoperasi langit-langit mulut (Palato).
Setelah delapan tahun, Aulia Sukira (12) yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat kembali berjodoh dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-140 di Kota Padang pada tahun 2023 ini. Dulu saat usianya 4 tahun, Aulia yang sejak lahir menderita bibir sumbing berhasil ditangani oleh dokter dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Indonesia saat Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-109 di Kota Padang pada tahun 2015. Namun langit-langit mulutnya yang ikut terbelah (Palato) saat itu belum dapat dioperasi oleh Tim Medis karena harus dilakukan secara bertahap penanganannya.
Aulia Sukira lahir pada 1 Juli 2011. Sebelum lahir, ayahnya pergi meninggalkan ibu dan Aulia saat ia masih di dalam kandungan. Kesedihan pun semakin bertambah saat Aulia lahir, keluarga tak menyangka Aulia akan terlahir dengan kondisi bibir sumbing. Kondisi ini pun membuat ibu Aulia depresi dan sakit-sakitan. “Melihat Aulia lahir dengan kondisi seperti ini (sumbing) keluarga sedih. Saya gendong Aulia untuk mencari nafkah, minta sedekah (bantuan) buat beli susu,” cerita Kimas (75), nenek Aulia.
Kimas pun harus melakukan hal tersebut (meminta bantuan orang) lantaran sudah tidak ada yang menafkahi Aulia, sedangkan ibunya sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Semenjak lahir Aulia diurus olah neneknya. Selain mengandalkan dari kebaikan orang lain, Kimas juga bekerja serabutan di ladang milik orang lain, mengumpulkan barang bekas, dan terkadang ada orang yang membantu karena iba.
Aulia bersama neneknya Kimas, bibinya Helmida, dan sepupu-sepupunya di depan rumahnya yang berada di Desa Sungai Gemuruh, Kelurahan Indrapura Selatan, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Saat Aulia berusia 4 tahun, ada Babinsa di Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan yang memberitahukan adanya informasi pelaksanaan baksos kesehatan bibir sumbing gratis di Kota Padang. Saat itu Kimas tidak tahu yang mengadakan kegiatan baksos kesehatan di tahun 2015 tersebut adalah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia hanya berpikir ada pengobatan bibir sumbing gratis dan ingin mengobati Aulia.
Sebelum dioperasi oleh Tim Medis Tzu Chi Indonesia, Aulia sering tersedak saat makan dan kesulitan berbicara karena kondisi bibir sumbingnya hingga langit-langit mulut. “Aulia operasi pada umur 4 tahun di Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo Padang waktu itu saya yang gendong,” kenang Kimas. Namun saat itu hanya bibir Aulia saja yang dapat dioperasi oleh dokter, sedangkan untuk langit-langit mulutnya dapat dilakukan pada kegiatan baksos kesehatan tahun berikutnya karena harus dilakukan secara bertahap.
Karena keterbatasan informasi dan kondisi keluarga, Aulia tidak pernah lagi mengikuti baksos kesehatan yang dilakukan Tzu Chi di Kota Padang semenjak tahun 2015 tersebut. Karena sakit-sakitan, ibu Aulia akhirnya meninggal dunia pada tahun 2022. Aulia yang sehari-hari diasuh neneknya pun semakin bertumbuh besar dan mulai mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Walaupun bersuara sengau, Aulia tetap fasih membaca Al-Quran. Tampak Aulia sedang membaca salah satu ayat dalam surat Al-Ikhlas.
“Waktu mama Aulia meninggal ada yang bantu beras, kalau lihat kondisi sekarang nenek cari nafkah sendiri, nggak ada yang bantu. Nenek rawat 8 orang cucu, tidak tiap hari dapat uang. Nenek biasa cari pakis buat dijual, bantu orang di kebun sawit, jika tidak kerja ya istirahat di rumah,” jelas Kimas.
Kegetiran kerap kali dirasakan Aulia dan keluarga. Dalam beberapa kesempatan, ada momen harus menahan lapar karena tidak makan sambil menunggu Kimas pulang dari ladang. “Pernah nggak makan, harus tunggu nenek dulu pulang dari ladang. Beli 4 buah telor di warung tapi hutang dulu, nanti kalau dapat uang baru bayar,” cerita Kimas.
Di sekolah, Aulia biasa bergaul sewajarnya dengan teman-temannya, tidak ada yang menjauhi. Kondisi Aulia dan keluarga terkadang juga membuat gurunya iba dan memberikan bantuan. “Sekali-kali di kasih belanja sama ibu gurunya. Aulia dari sekolah TK sampai SD makan dulu di rumah, nggak ada jajan di sekolah,” ungkap Kimas.
Kembalinya Jalinan Jodoh Baik
Tahun 2023, Kodim 0311/Pesisir Selatan mulai menyisir warga Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki penyakit katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan karena akan diadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-140 di Kota Padang. Dan salah satu warga yang terdata memiliki bibir sumbing adalah Aulia Sukira.
Kimas bersama dengan anggota Kodim 0311/Pesisir Selatan menemani Aulia Sukira saat akan melaksanakan operasi langit-langit mulut di RS Tentara dr. Reksodiwiryo Padang.
Setelah diberikan informasi, Aulia dan neneknya berangkat ke Kota Padang didampingi petugas dari Kodim 0311/Pesisir Selatan untuk mengikuti proses screening pasien pada 9 September 2023 di SMA Negeri 1 Padang. Dari hasil screening tersebut, Aulia dinyatakan lolos untuk mengikuti operasi bibir sumbing pada Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-140 yang akan dilaksanakan pada 23 - 24 September 2023 di RS Tentara Dr. Reksodiwiryo Padang.
Beberapa hari sebelum mengikuti baksos kesehatan, tepatnya tanggal 21 September 2023, relawan Tzu Chi Padang didampingi petugas dari Kodim 0311/Pesisir Selatan juga mengunjungi Aulia di kediamannya di Desa Sungai Gemuruh, Kelurahan Indrapura Selatan, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Saat bertemu relawan, Aulia pun tampak malu-malu dan takut karena akan dioperasi. Neneknya Kimas juga bingung jika ikut operasi, ia nantinya tidak bisa bekerja karena harus mengurus Aulia selama-berhari-hari dalam proses pemulihan pascaoperasi nantinya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari relawan Tzu Chi dan diberikan bantuan biaya hidup untuk 3 bulan ke depan, akhirnya Kimas pun setuju cucunya mengikuti operasi. Aulia pun juga kembali ceria di depan relawan dan para petugas dari Kodim 0311/Pesisir Selatan. Dalam kesempatan ini, Aulia juga menunjukkan kemampuannya membaca Al-Quran walaupun dengan suara yang sedikit sengau.
Dr. Yantoko, Sp.BP (dokter spesialis bedah plastik) dari TIMA Indonesia sedang melakukan tindakan operasi pada langit-langit mulut Aulia Sukira.
Aulia memiliki hobi membaca buku cerita dan buku pelajaran. Karena ia sudah pandai mengaji, Aulia juga sering mengajari adik-adik sepupunya yang baru belajar mengaji. “Pengen ngomongnya lurus biar bagus kalau baca surat pendek, seperti Al-Kautsar, Al-Ikhlas, An-Nas. Aulia mau normal dan ngomongnya sempurna,” harap Aulia saat dikunjungi relawan Tzu Chi Padang.
Kimas juga berharap dengan menjalani operasi yang kedua ini, cucunya dapat berbicara dengan jelas dan tidak sengau. “Hari Sabtu (23 September 2023) Aulia operasi, perasan nenek takut dan cemas. Nanti kalau Aulia sembuh, nenek senang semoga bicara bisa jelas,” kata Kimas kepada relawan.
Memperbaiki Langit-Langit Mulut Aulia
Pada saat pelaksanaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-140 di RS Tentara Dr. Reksodiwiryo Padang, Aulia datang bersama neneknya Kimas dan bibinya Helmida (39). Relawan pun segera menyambut dan mengarahkannya untuk melakukan tes antigen dan menuju ruang pendaftaran pasien di halaman RS Tentara Dr. Reksodiwiryo Padang.
Setelah 45 menit operasi, Aulia dibawa menuju ruang transit sebelum ditransfer menuju ruang pemulihan. Jari-jari Kimas tampak memutar tasbih sambil mendoakan kesembuhan untuk cucunya.
Setelah diperiksa dan sudah menjalankan puasa, Aulia bersama pasien bibir sumbing lainnya secara bergilirian masuk ke ruang operasi. Harap-harap cemas dirasakan Nenek Kimas dan Helmida saat Aulia berada di ruang operasi. Tak henti-hentinya jari Kimas memutar tasbih dan berdoa untuk kelancaran dan keberhasilan operasi cucunya. Setelah 45 menit proses operasi, akhirnya Aulia dibawa keluar untuk dipindah ke ruang pemulihan pasien.
Keesokan harinya (24 September 2023), tim dokter Tzu Chi mengunjungi pasien-pasien yang berada di ruang pemulihan dan salah satu yang dikunjungi adalah Aulia Sukira. Dr. Yantoko, Sp.BP (dokter spesialis bedah plastik) yang menangani Aulia kemudian melihat kondisi langit-langit mulut Aulia sehari pascaoperasi.
Menurut dr. Yantoko, Sp.BP seharusnya operasi langit-langit mulut Aulia dilakukan sejak dulu, tetapi karena minimnya informasi jadi baru bisa dilakukan sekarang. “Aulia ini dulu pernah dioperasi bibirnya saja, seharusnya langit-langitnya juga mendapatkan pelayanan dan dilakukan sejak dulu, tetapi pada anak ini (Aulia) tetap kita lakukan karena secara psikologi akan berdampak,” kata dr. Yantoko, Sp.BP.
Kondisi Aula saat dr. Yantoko, Sp.BP memeriksa langit-langit mulutnya sehari pascaoperasi di ruang pemulihan.
Walaupun tidak sepenuhnya memulihkan suara Aulia, tetapi operasi ini dapat membantu Aulia mengatasi beberapa keluahan lain yang terkait dengan kondisi langit-langit mulutnya sebelum dioperasi. “Untuk suaranya, kami tidak bisa jamin akan kembali (normal) karena sudah terekam oleh otak. Yang masih kita harapkan adalah ada sekat antara rongga hidung dan rongga mulut sehingga sekat itu akan membatasi makanan tidak masuk rongga hidung, bau mulut juga lebih baik dan bagus, dan operasi langit-langit ini juga mengurangi resiko infeksi saluran telinga. Bagaimanan pun, apa yang kita lakukan pasti sangat bermanfaat bagi pasien,” lanjut dr. Yantoko, Sp.BP.
Relawan Tzu Chi Padang yang sejak awal ikut mendampingi Aulia juga senang karena apapun hasilnya, Aulia sudah kembali ditangani oleh Tim Medis Tzu Chi Indonesia. “Saya senang sekali, karena kita bisa membantu Aulia untuk penyembuhannya. Semoga dengan apa yang kita lakukan Aulia bisa percaya diri dan semakin maju masa depannya,” ungkap Rosneli Kamal setelah mengunjung Aulia Sukira di ruang pemulihan.
Editor: Hadi Pranoto