Orientasi Pengenalan Cinta Kasih

Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy

Fauziah Sri ingin ikut bersumbangsih melalui recehan

Masa orientasi merupakan pintu gerbang mahasiswa baru mengenal kehidupan di lingkup perguruan tinggi. Hal inilah yang menginspirasi Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memperkenalkan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi atau dikenal dengan SMAT kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Trisakti, pada 14 Agustus 2014. Sekitar 840 mahasiswa baru hadir langsung diberikan celengan bambu untuk menampung uang receh. Hasil yang terkumpul dari celengan bambu akan ditarik setiap tiga bulan sekali dan akan digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Zainah Mawardi, salah satu Insan Tzu Chi sekaligus Kepala Sekolah SD Cinta Kasih Tzu Chi menuturkan bahwa acara SMAT di STIE Trisakti ini selain bertujuan memperkenalkan visi misi Yayasan Buddha Tzu Chi juga untuk menarik mahasiswa untuk menjadi relawan informasi di lingkungannya. “Relawan informasi ini akan menjadi sumber informasi mengenai kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi bagi lingkungan sekitarnya,” ujar wanita yang telah menjadi relawan Tzu Chi sejak tahun 2003 itu di depan para mahasiswa baru. Selain itu, Zainah pun mengisahkan para gan en hu yang mendapat bantuan dari Tzu Chi. Melalui kisah tersebut, Zainah ingin menunjukkan bahwa cinta kasih dapat menular.

 Mahasiswa baru antusias untuk ikut bersumbangsih melalui celengan bambu

Sepakat dengan Zainah, Miflah Toha Al-Haris, salah satu mahasiswa baru, menilai SMAT merupakan program baik. Selain dilatih untuk menabung, mahasiswa juga diberikan kesempatan berbuat kebajikan. Mahasiswa asal Kota Semarang itu  berharap Yayasan Buddha Tzu Chi dapat tumbuh menjadi organisasi kemanusiaan besar sehingga dapat menyasar masyarakat Indonesia yang membutuhkan hingga ke pelosok-pelosok. “Setelah mendengar tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, saya akan memberitahukan kepada orang sekitar, siapa tahu ada yang membutuhkan,” tutupnya. Hal itu diamini oleh Fauziah Sri, mahasiswa baru asal Bekasi. Menurut Fauziah, meskipun bernama yayasan buddha, Tzu Chi menerapkan prinsip-prinsip cinta kasih yang universal. “Sebelumnya belum pernah dengar tentang Tzu Chi, tapi melihat tujuannya sih bagus. Jadi  bisa beramal dengan menyisihkan recehan,” tutur gadis kelahiran 29 Februari 1996 itu.

Berbagi cinta kasih di tengah kesibukan

Selain Zainah, Mayjen (Purn.) Dr. Bimo Prakoso, MPA., Msc., selaku Ketua Yayasan Trisakti turut diberi kesempatan berbagi pengetahuan kepada para mahasiswa baru. Bimo yang ditemui sesudah sharing  menuturkan bahwa SMAT dapat melatih kedisiplinan mahasiswa. “Karena dengan celengan bambu itu, mahasiswa dilatih menyisihkan uang sedikit demi sedikit setiap hari,” ujar Bimo yang dulu sempat aktif di kegiatan relawan Tzu Chi. Bimo pernah bertugas sebagai relawan saat bencana tsunami di Banda Aceh pada tahun 2004 dan membantu pembagian beras bantuan dari Taiwan. Meskipun harus vakum dalam kegiatan kerelawanan karena kesibukan yang menyita waktu, Bimo mengaku masih tetap berusaha bersumbangsih dengan menularkan cinta kasih universal yang diajar Master Cheng Yen. “Nanti saja saya juga akan sharing dengan sekolah tinggi pariwisata di Bintaro,” pungkas alumni doktoral dari Universitas Indonesia itu.

Bimo Prakoso tetap semangat berbagi kabar baik di tengah kesibukannya


Artikel Terkait

Training Perdana SOP Misi Amal Tzu Chi Palembang

Training Perdana SOP Misi Amal Tzu Chi Palembang

06 Agustus 2014

Pada tanggal 18 Juli 2014, Tzu Chi Palembang menerima tamu relawan misi amal dari Jakarta, yaitu Harmanto Shixiong, Jhonny Shixiong, Wei Sioeng Shixiong, dan Hok Cun Shixiong. Mereka akan sharing memberikan arahan mengenai SOP Misi Amal yang perlu diperhatikan oleh setiap relawan ketika melakukan survei, kunjungan kasih, dan menyalurkan bantuan.

Terus Menjalin Jodoh Baik di Cilaku

Terus Menjalin Jodoh Baik di Cilaku

24 Agustus 2020

Tzu Chi Indonesia terus membantu warga yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19. Kali ini, paket sembako dibagikan di Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 100 paket sembako dibagikan kepada warga di perbatasan Kabupaten Bogor dan Tangerang ini. 

Tanggap Darurat Gunung Sinabung

Tanggap Darurat Gunung Sinabung

26 Mei 2016

Sabtu, 21 Mei 2016, Gunung Sinabung kembali menyemburkan awan panas, Tzu Chi Medan membagikan 6.000 masker kepada warga Brastagi yang terkena dampak abu vulkanik dari semburan awan panas tersebut.

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -