Padang: HTT dan Tzu Chi Salurkan Bantuan

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Anand Yahya
 

fotoEnam orang relawan Tzu Chi secara bersamaan memberikan bantuan dengan penuh rasa rasa hormat kepada para korban gempa di Padang, Sumatera Barat. Ini merupakan salah satu budaya humanis Tzu Chi untuk berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan.

 

 

Sabtu, 3 Oktober 2009, sejak pukul 10 pagi para relawan Tzu Chi sudah mulai memenuhi kantor Himpunan Tjinta Teman (HTT) yang berlokasi di Jl. Klenteng No 331, Padang. Bersama dengan lebih kurang 100 orang anggota HTT, para relawan Tzu Chi (25 orang) mempersiapkan paket bantuan untuk korban gempa yang terdiri dari minyak goreng 1 liter, 1 dus air mineral, 1 dus mi instan, dan 1 dus biskuit untuk dibagikan kepada seluruh anggota HTT yang terkena musibah gempa.

 

 

 

 

 

Dengan penuh semangat, para relawan dan anggota HTT saling bekerja sama mempersiapkan barang-barang yang akan dibagikan. Mulai dari mengurus logistik hingga mempersiapkan paket bantuan, semua dilakukan dengan saling bergotong royong. “Sudah hampir lima tahun HTT dan Tzu Chi saling berkerja sama,” tutur Sho Tek Him, selaku sekretaris HTT yang juga merupakan relawan Tzu Chi pertama di Padang.

Santunan Bagi Korban Meninggal
Tidak jauh berbeda dengan Tzu Chi, HTT juga merupakan sebuah organisasi kemanusiaan. Namun organisasi HTT lebih mengkhususkan diri kepada kegiatan sosial yang menangani kematian dan kebudayaan Tionghoa. “Selain menyediakan pemakaman gratis, kami juga memiliki klinik kesehatan gratis, gelanggang olah raga, serta sebuah panti asuhan yang akhirnya hancur karena gempa sebelum sempat digunakan,” jelas Sho Tek Him.

Lokasi gedung HTT yang berada di daerah Jl. Pondok dan Klenteng yang terkenal sebagai “Kampung Tionghoa Padang”, merupakan daerah yang menjadi jalur gempa. Belum lagi kondisi mayoritas bangunan yang cukup tua, membuat daerah ini mengalami kerusakan yang cukup parah. “Lihat saja tampak muka gedung HTT ini, tidak jauh berbeda dari pertama kali dibuat kan?” ungkap Soe Tek Him, sambil memperlihatkan foto gedung HTT yang dulu. Oleh sebab itu, maka tidak heran kalau bangunan di sini sangat rentan dengan bencana gempa.

 

foto  foto

Ket :-Saat pembagian sembako ini, seorang dermawan ikut menyumbang 5.000 paket pembalut wanita dan 5.000           paket sabun deterjen untuk dibagikan bersama dengan paket sembako Tzu Chi. (kiri)
       - Sebelum pembagian sembako para relawan Jakarta dan Padang bersama-sama menata barang-barang           menjadi satu paket sembako untuk memenuhi kebutuhan darurat para korban. (kanan)

Kerasnya getaran gempa yang berhasil meluluhlantakkan Kota Padang juga menimpa lebih kurang 1.000 anggota HTT. “Tidak sedikit dari mereka (yang) harus kehilangan rumah maupun sanak keluarga,” ucap Ferryanto Gani, selaku Ketua Tzu Chi Padang. Oleh sebab itu, untuk meringankan beban penderitaan mereka, Tzu Chi Padang bekerja sama dengan organisasi HTT dalam tahap pertama memberikan bantuan berupa santunan dana kepada 24 anggota HTT yang meninggal.

Tidak hanya itu, untuk tahap pertama ini, Tzu Chi juga telah menyebarkan 552 kupon paket bantuan gempa kepada anggota HTT, yang dapat ditukarkan dengan paket pada hari Minggu,  4 Oktober 2009. 

 

foto  foto

Ket :- Pembagian paket sembako dilaksanakan di kantor Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang di Jalan             Kelenteng No. 331 Kota Padang. Area yang banyak ditempati oleh masyarakat Tionghoa ini juga mengalami             kerusakan berat. (kiri)
        - Meskipun mereka sendiri juga menjadi korban, namun saat melihat kedatangan para relawan Tzu Chi dari             luar daerah yang membantu, beberapa warga justru bergabung menjadi relawan dan ikut mendukung             pemberian bantuan. (kanan)

Selain paket bantuan, sebuah dapur umum yang didirikan oleh ibu-ibu yang tinggal di daerah Jalan Klenteng juga mendapat bantuan dari  “koki dadakan” Tzu Chi. “Sebenarnya saya juga sudah sering memasak dalam kegiatan Tzu Chi. Dan karena kebetulan di HTT juga ada dapur umum, maka saya ingin menyumbangkan kebisaan (keahlian –red) ini,” ucap Supardi Sulaiman. Selain menjadi relawan Tzu Chi, pria yang sudah bervegetarian selama 20 tahun ini juga memiliki restoran vegetarian. Jadi tidak heran jika hasil racikan bumbu masakannya di dapur umum HTT mendapat pujian dari banyak pihak.

  Bencana yang terus terjadi memang menambah penderitaan manusia yang mengalaminya. Namun kepedulian yang terus terajut dari banyak hati akan mampu meringankan beban penderitaan mereka.   

 

 
 

Artikel Terkait

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

23 Mei 2014 Jauh hari sebelum perayaan, semangat yang mengebu-gebu terlihat ketika para insan Tzu Chi mempersiapkan segala keperluan untuk merayakan hari yang sakral ini.
Kompetisi Masak Vegan di Tzu Chi Batam

Kompetisi Masak Vegan di Tzu Chi Batam

02 Juni 2017

Tzu Ching Batam mengadakan Vegan Cooking Competition yang kali ini mengusung tema Simple and Colorful. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat menghidangkan makanan vegan yang sederhana, menarik dan menggugah selera.

Internasional: Kue “Perahu Naga”

Internasional: Kue “Perahu Naga”

22 Juni 2010
Semua orang tahu bahwa jika terdapat kue lebih, berarti adanya harapan lebih untuk anak-anak yang kurang mampu. Salah seorang relawan yang datang dari Anhui adalah Xu Tao. "Aku datang untuk melayani karena sebelumnya saya hanya membantu anak-anak lokal," katanya
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -