Pagi yang Mengukir Cerita Indah

Jurnalis : Rudi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rudi (Tzu Chi Bandung)
 
foto

Relawan Tzu Chi mempersembahkan isyarat tangan kepada para penghuni Panti Wreda Karitas yang lambat laun dapat menghafal isyarat tangan ini, sehingga mereka dapat bernyanyi bersama.

Selintas, hari ini, 8 Juni 2009, masih saja menyerupai terangnya hari kemarin, namun sedikit kecupan sinar matahari mampu membawa tuturan dan belaian cinta kasih universal membahana ke Panti Wreda Karitas Cimahi. Tepat pukul 08.00 pagi, 17 relawan Tzu Chi Bandung melaju ke panti yang dihuni 35 oma dan 9 opa itu.

Makanan, buah-buahan, 100 butir telur, 2 karung beras, dan 45 eksemplar Buletin Tzu Chi untuk para oma dan opa. Dari arah pintu aula terdengar suara sayup-sayup mesra. “Ibu... Salam, salam,” sapa Oma Amoy kepada para relawan Tzu Chi. Hangatnya sambut pagi mulai memuliakan indahnya arti kebersamaan yang sangat berarti.

Para relawan Tzu Chi mulai menapaki senyum oma dan opa lewat sapaan hangat yang mengharmoniskan hati. Dengan semangat, Opa Boy yang sudah menjadi penghuni panti lebih dari 3 tahun ini, meminta para relawan Tzu Chi untuk mencukur rambutnya yang sudah mulai kelihatan tidak rapi. “Saya mau dicukur ya. Rambutnya dibotakin aja,” ucap Opa Boy sembari dituntun relawan Tzu Chi meninggalkan kursi tempat dia bersandar untuk segera dicukur.

foto  foto

Ket : - Kedatangan relawan Tzu Chi dalam kunjungan kasih rutin ini selalu dinanti oleh para penghuni Panti Wreda
            Karitas. (kiri)
         - Opa Boy menyambut kedatangan relawan Tzu Chi dengan permintaan cukur rambut yang biasa ia dapatkan
            dalam kunjungan kasih ini. (kanan)

Secara bergantian, buletin dan makanan yang tadi sudah dipersiapkan mulai dibagikan kepada oma dan opa secara berurutan. “Terima kasih ya...” ucap tangis bahagia Oma Sutanti kepada Pepeng, salah satu relawan Tzu Chi, yang sangat mengharapkan kedatangan para relawan Tzu Chi untuk selalu berkunjung ke Panti Wreda Karitas.

Waktu yang terus bergulir, cinta kasih yang masih mengalir, membuat indahnya pagi menggelora melalui irama nyanyian Oma Mariana, Oma Sutanti, Oma Kasirah, Oma Iyang, dan Opa Djoko yang sangat bersuka cita dengan belaian kasih para relawan Tzu Chi. Gemericik kebahagiaan para relawan Tzu Chi dan opa oma penghuni Panti Wreda Karitas, terselimut dengan rasa yang tergambar mesra lewat kegiatan memijat, gunting kuku, dan potong rambut yang secara bermakna melampiaskan elemen cinta kasih secara utuh.

foto  foto

Ket : - Oma Amoy dalam setiap kunjungan kasih ini selalu menyalami para relawan yang sudah ia anggap seperti
            anaknya sendiri. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi Bandung dengan tulus menggunting kuku oma seperti melayani orangtuanya sendiri.
            (kanan)

Pukul 11.00, relawan Tzu Chi berpamitan untuk mengakhiri kunjungan kasih hari itu. Sekilas, tampak Oma Thio Swat Lie masih bercakap-cakap dengan para relawan Tzu Chi. “Oma sangat senang para relawan Tzu Chi berkunjung lagi ke panti ini,” terangnya penuh senyum dan tawa. Sekelebat, lantunan sayonara mulai dihembuskan relawan Tzu Chi kepada para penghuni Panti. Saling sahut-menyahut, lantunan lirik lagu tersebut menghantarkan gerak langkah para relawan Tzu Chi dengan secercah rasa cinta kasih di antara oma dan opa.

 

Artikel Terkait

Cinta Kasih sebagai Dorongan, Kebijaksanaan sebagai Arah

Cinta Kasih sebagai Dorongan, Kebijaksanaan sebagai Arah

29 November 2023

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan pelatihan relawan seragam abu putih yang melibatkan tiga narasumber; Sukmawati, AA, dan Lissa. Sebanyak 34 peserta sangat antusias dan semangat mengikuti berbagai rangkaian kegiatan. 

Bantuan Paket Buku dan Alat Tulis untuk SDN 067268 Martubung Medan

Bantuan Paket Buku dan Alat Tulis untuk SDN 067268 Martubung Medan

23 Juni 2023

Dua komunitas relawan Tzu Chi Cabang APP Sinar Mas dari PT Univenus Medan dan Smartfren Medan membagikan alat tulis untuk 81 murid SDN 067268 Martubung Medan, Sumatera Utara. 

Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..

Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..

18 Agustus 2017
Bisa berbicara dengan jelas tanpa terdengar sengau merupakan impian terbesar Angga Ramadhan (8). “Pak, kapan (langit-langit) Angga ditambalnya?” Pertanyaan itu kerap dilontarkan Angga pada ayahnya, Darip. 
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -