Paket Bantuan Bagi Korban Banjir di Sidrap
Jurnalis : Nur Annisa (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Sutriani (Tzu Chi Makassar)Relawan tengah membawa bantuan untuk warga yang berada di lokasi pertama pembagian bantuan, yakni di Kelurahan Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe.
Banjir menjadi salah satu bencana yang sering melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Yang terbaru adalah banjir parah akibat luapan Danau Tempe dan Danau Sidenreng bulan Juni lalu. Banjir ini bahkan melanda tiga kabupaten yakni Sidrap, Wajo, dan Soppeng.
Untuk mengurangi beban korban banjir, Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar melakukan survei langsung sekaligus memberikan bantuan. Sebanyak 31 orang relawan Tzu Chi Makassar yang dipimpin oleh Fellyati Gozali, berangkat dari Makassar menuju Sidrap menggunakan bus, Rabu (10/7/ 2019) pukul 06.30 WITA.
Tempat pertama yang dikunjungi adalah Rumah Jabatan Bupati Sidrap, H. Dollah Mando untuk bersilaturahmi sebelum melakukan kegiatan. Adapun paket bantuan banjir yang diberikan disalurkan pada dua desa, masing-masing Desa Turungan Teteaji, Kecamatan Tellulimpoe: 123 kepala keluarga dan Desa Wattae, Kecamatan Pancalautan: 217 kepala keluarga.
Warga yang berada di lokasi pertama pembagian bantuan, yakni di Kelurahan Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe sedang menerima bantuan dari relawan Tzu Chi. Warga di sini sangat bahagia ketika mendapat bantuan dari relawan Tzu Chi.
Dua kecamatan ini menjadi lokasi paling terdampak akibat luapan air Danau Tempe dan Danau Sidenreng. Menurut data, Danau Tempe yang kedalaman normalnya pernah mencapai 15 m, kondisinya kini sisa sekitar 8 m. Bahkan pada musim kemarau, kedalaman tertinggi kurang dari 5 m. Luas genangan normal Danau Tempe sekira 20.000 ha. Akan tetapi akibat adanya sedimentasi, di musim kemarau luas genangan menyusut hingga dibawah 1.000 ha. Sedangkan di musim penghujan, airnya meluap menyatu dengan permukaan air Danau Sidenreng dengan luas melebihi 35.000 ha.
Perwakilan Relawan Tzu Chi Makassar, Ronny Japasal mengatakan bantuan yang diberikan tidak banyak. Namun pihaknya berharap bisa mengurangi beban warga di kampung ini. “Jangan liat dari finansialnya bantuan ini, karena ini tidak seberapa. Tapi lihat dari keikhlasannya dan semoga dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik oleh warga di kabupaten Sidrap ini,” katanya.
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada warga bersama Camat Panca Lautang.
Sekretaris PKK Kabupaten Sidrap, Hj. Andi Hasni mewakili Pemda Sidrap mengungkapkan sangat berbahagia dan berterima kasih atas bantuannya. Ia berharap dengan bantuan yang diberikan dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hal yang sama diungkapkan Camat Tellulimpoe, Andi Mauraga. Menurutnya sudah banyak pihak yang sudah memberikan bantuan kepada korban. “Pihak yang sudah memberikan bantuan kepada korban ada hampir seluruh yayasan di Kabupaten Sidrap dan satu-dua yayasan dari Kota Makassar yang memberikan bantuan,” tutur Andi Mauraga.
Tidak hanya dari daerah setempat, bantuan dari luar daerah juga berdatangan, seperti bantuan terjauh datang dari kota Palu. Bantuan yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari sembako seperti mi instan, beras, minyak goreng, gula, juga sabun mandi dan pakaian layak pakai.
Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Ketua Tzu Chi Makassar, Lamsin Indjawati kepada istri Bupati Sidrap di Kel. Wette'e.
Andi Mauraga juga menuturkan, bantuan yang paling diharapkan oleh warga maupun otoritas setempat adalah sebuah tiang yang dapat berfungsi sebagai penahan enceng gondok masuk ke dalam rumah warga. Untuk itu, pihaknya berharap Yayasan Buddha Tzu Chi dapat memberikan bantuan beberapa buah tiang penahan ini. “Kami sangat berharap dari Yayasan Buddha Tzu Chi dapat memberikan bantuan penahan enceng gondok yang sifatnya permanen atau menetap di posisinya,” tuturnya.
Banjir Danau Tempe Sudah jadi Langganan Warga
Sidrap
Hampir setiap
tahun, ketika musim penghujan datang, air Danau Tempe dan Sidenreng meluap.
Kondisi ini membuat beberapa area pemukiman warga yang ada di sekitar danau tergenang
air. Terutama kabupaten yang berada di pinggir danau, Sidrap, Soppeng, dan
Wajo.
Warga pun seperti sudah punya persiapan khusus menyambut banjir tahunan tersebut. Hal ini disaksikan langsung oleh Relawan Tzu Chi Makassar yang melakukan kunjungan ke dua kecamatan di Kabupaten Sidrap, Rabu (10/7/2019).
Warga di Kel. Wette'e, Kec. Panca Lautang menerima bantuan dari Relawan Tzu Chi.
Camat Tellulimpoe Kabupaten Sidrap, Andi Mauraga yang menyambut 31 Relawan Tzu Chi di Desa Turungan Teteaji, menjelaskan banjir yang melanda desa ini memberikan dampak parah terhadap kurang lebih 123 kepala keluarga dan sudah berlangsung sekitar satu setengah bulan.
Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 17 tahun lalu. Bahkan air yang menggenangi pemukiman dan lahan pertanian sudah berlangsung satu bulan lebih.
“Kurang lebih satu bulan setengah, banjir yang lalu melanda wilayah ini. Ketinggiannya kurang lebih 3 meter di permukiman warga, kalau hamparan sawah itu ada yang sampai 4-5 meter. Jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir ada 123 KK,” ucap Andi Mauraga.
Salah seorang warga Desa Turungan Teteaji, Rasna (35) menuturkan bahwa banjir terjadi sebelum Hari Raya Idul Fitri yakni tanggal 3 Juni 2019 . Banjir ini merupakan luapan air Danau Sidenreng. Tinggi air di jalanan sebatas lutut orang dewasa, sedangkan tinggi air yang meluap hingga ke rumah warga menyisakan satu anak tangga (5-6 meter).
Seorang warga lansia sangat bahagia menerima bantuan dari relawan.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Warga hanya menderita penyakit gatal-gatal, batuk, kutu air, gejala buang air besar, demam, dan flu batuk. Penyakit yang menyerang lansia adalah kondisi cuaca yang terlalu dingin. Upaya pemerintah dalam mengatasi hal ini adalah membangun posko di Puskesmas.
“Kan sudah tahu semua, kalo banjir di sini sedia memang orang. Karena sering banjir, setiap tahun. Banjir dapat lebih tinggi hingga 10 m,” sebutnya.
Atas kunjungan dan bantuan yang diberikan oleh Yayasan Tzu Chi Makassar dirinya mengucapkan rasa terima kasih. “Perasaannya senang, bahagia. Terima kasih banyak karena sudah memberikan bantuan kepada kita,” ucap Ibu Rasna.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Banjir Sentani: Merajut Berkah di Danau Sentani
02 April 2019Bantuan Pascabanjir Bangka: Duri Sawit di Kaki Jeki
15 Februari 2016 Kaki Jeki tertusuk duri sawit saat hendak menyelamatkan harta bendanya yang terendam banjir, 8 Februari 2016. Luka itu membengkak itu membuatnya terpincang-pincang. Dia pun mendatangi Baksos Kesehatan Umum yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 13 Februari 2016 di Pokso Pengungsian SDN 23 Sungai Selan.Tzu Chi Salurkan Kembali Bantuan Banjir di Periuk Tangerang
02 Maret 2020Perumahan Garden City Resident Tangerang, Banten ini mengalami beberapa kali banjir dalam 2 minggu ini, relawan Tzu Chi bersama Tim Tanggap Darurat Tzu Chi langsung mensurvei lokasi dan segera berkoordinasi dengan pengurus lingkungan setempat untuk memberikan bantuan paket banjir (29/02/2020).