Paket Beras di Krendang

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

Sebelum acara dimulai, relawan bahu-membahu membungkus paket bantuan sembako ke dalam kantong untuk diberikan kepada kaum kurang mampu.

Di tengah perekonomian yang sedang melamban dan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok, Tzu Chi memberikan perhatian kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Perhatian itu diwujudkan dengan bakti sosial (baksos) pembagian paket sembako pada Minggu, 27 September 2015 di Kelurahan Krendang, Jakarta Barat. Baksos kali ini bekerja sama dengan  Polsek Tambora dan membagikan paket sembako berupa 10 kg beras, 5 bungkus mi instan dan 500 ml minyak goreng dalam tiap paketnya.

Kegiatan baksos ini dilaksanakan di kantor Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sebelum pukul 07.00 WIB, relawan Tzu Chi sudah mendatangi lokasi baksos dan rata-rata baru meninggalkan lokasi setelah pukul 14.00 WIB. Dalam baksos tersebut, sebanyak 756 paket sembako berhasil dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Pemberian bantuan secara seremonial dilakukan oleh aparat setempat dan relawan Tzu Chi.

Koordinator kegiatan baksos di Kelurahan Krendang, Lie Herlina atau yang biasa dipanggil Ahun menerangkan bahwa pembagian paket sembako kali itu lebih difokuskan kepada orang tua jompo, janda miskin, dan anak yatim. Tujuan baksos adalah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang mengalami ekonomi yang sulit.

Bantuan di Musim Paceklik

Salah seorang penerima bantuan sembako Tzu Chi adalah Yahya Cahriya. Pria berusia 45 tahun ini berprofesi sebagai buruh jahit. Ia pun mengatakan jika bantuan Tzu Chi kali itu adalah untuk kali keduanya. Sekitar 1 tahun yang lalu, ia juga pernah menerima bantuan yang serupa. Yahya lebih lanjut berkata,“ Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tzu Chi atas bantuan ini. Beras 10 kg ini dapat digunakan sekitar 10 hari”. Yahya berharap dalam situasi yang sulit seperti saat ini bisa mendapatkan bantuan secara rutin. “kalau bisa, ada bantuan tiap bulan. Usaha jahit sekarang sedang sepi,” tambahnya.

Relawan juga memberikan penghiburan kepada warga yang sedang mengantri sembako.

Marsinah yang ditemui setelah menerima bantuan Tzu Chi merasa bersyukur masih ada yang peduli kepada mereka yang kekurangan

Selain Yahya, penerima bantuan lainnya ialah Marsinah, seorang lansia berusia 65 tahun yang tinggal bersama seorang anak perempuannya yang sudah menjanda dan 2 orang cucunya. Saat dikunjungi setelah menerima paket sembako, tampak rumah Marsinah dalam kondisi yang tidak terlalu baik. Menurut Marsinah, atap rumahnya sudah lama bolong dan saat hujan tiba, air hujan akan menggenangi rumahnya. Marsinah sendiri selalu menjaga 2 orang cucunya yang masih kecil . Selain menjaga kedua cucunya, kegiatan sehari-harinya juga diselingi dengan turut dalam kegiatan PKK, Posyandu dan PSN. Marsinah tidak terlalu lancar dalam mengungkapkan perasaannya. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi atas bantuan yang diterima. Ia juga berterima kasih kepada ketua RW dan pihak kelurahan yang juga ada memberikan bantuan kepadanya.

Kegiatan baksos ini sendiri berlangsung dengan sangat lancar. Para relawan juga kerap membantu membawakan paket sembako yang diterima warga hinggga ke tepi jalan atau kendaraan yang akan membawa mereka pulang. Sesungguhnyalah bahwa paket sembako yang diterima oleh para warga itu tidak akan bertahan lama, tetapi perhatian dan bantuan terhadap masyarakat ini tidak dapat bahkan tidak mungkin dilakukan hanya oleh Tzu Chi sendiri. Tzu Chi berharap dari kegiatan ini warga dapat merasakan adanya perhatian terhadap mereka dalam keadaan sulit . Tzu Chi juga berharap kiranya ada warga masyarakat, perusahaan, organisasi lain yang juga tergerak untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka. Kita semua memang harus bahu-membahu bersama – sama dengan pemerintah untuk memajukan negeri kita, karena kita semua pada hakikatnya adalah “Satu Keluarga”.


Artikel Terkait

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -