Warga Percut Sei Tuan mengantre dengan tertib dan teratur menukarkan kupon dengan paket sembako.
Bulan Ramadan menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan antar sesama. Dengan tema “Satu Orang Satu Kebajikan Menghimpun Cinta Kasih”, komunitas Hu Ai Mandala yang menjadi bagian dari Tzu Chi Medan berbagi kasih dengan membagikan paket sembako bagi warga prasejahtera di Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Paket sembako ini dibagikan di Lapangan Yayasan Perguruan Tunas Bangsa, Minggu 24 Maret 2024.
Warga yang mendapat berkah Ramadan ini adalah dari Desa Sambirejo Timur, Desa Sei Rotan, Desa Bandar Klippa, Desa Tembung dan Desa Amplas. Sembako yang dibagikan sebanyak 984 paket yang masing-masing terdiri dari 1 sak beras 10 kg, 1 bungkus minyak goreng 1,8 liter, 2 botol sirup dan 2 bungkus DAAI Mie. Kegiatan tahunan yang dilaksanakan serentak di beberapa lokasi di Kota Medan ini adalah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang jatuh pada 10 dan 11 April 2024 mendatang.
Simin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Percut Sei Tuan yang memberikan kesempatan bagi Tzu Chi untuk berbagi kasih melalui pembagian sembako.
Kepala Desa Sambirejo Timur, Muhammad Arifin mengapresiasi sumbangsih Tzu Chi Medan kepada warganya.
“Bakti sosial ini tentunya untuk membantu masyarakat Percut Sei Tuan yang kurang mampu di bulan Ramadhan sebagai perwujudan cinta kasih Yayasan Buddha Tzu Chi terhadap sesama. Selain berbagi kasih, juga sebagai jalinan jodoh antara Tzu Chi dan warga Percut Sei Tuan,” kata Simin, koordinator utama.
Simin menambahkan, alasan dipilihnya daerah Tembung di Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai ladang berkah relawan Tzu Chi adalah masih banyak warga Percut Sei Tuan dengan kondisi ekonomi tidak layak dan banyak yang belum pernah menerima bantuan seperti bakti sosial ini.
Tiga pekan sebelumnya yaitu pada 3 Maret dan 10 Maret 2024, para relawan terlebih dahulu melakukan survei di desa dan dusun, serta berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat untuk mendapat data warga prasejahtera. Tidak serta merta berdasarkan data dari kepala desa, para relawan turun langsung mengunjungi rumah-rumah warga untuk memastikan layak tidaknya diberikan bantuan sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Relawan Tzu Chi menyerahkan kupon bantuan sembako kepada warga saat survei lapangan. Warga pun sangat tersentuh dan senang dengan kehadiran insan Tzu Chi di daerah domisili mereka.
Penyerahan paket sembako berupa 1 sak beras 10 kg, 1 bungkus minyak goreng 1,8 liter, 2 botol sirup dan 2 bungkus mi DAAI secara simbolis kepada warga Percut Sei Tuan.
Sekitar satu jam sebelum pembagian paket cinta kasih, sebagian besar relawan telah tiba di lokasi. Mereka mendirikan tenda, memasang spanduk dan bendera Tzu Chi, menyiapkan perlengkapan yang diperlukan, menyiapkan jalur keluar masuk penerima bantuan hingga menyusun sembako di meja. Hadir juga Kepala Desa Sambirejo Timur, Muhammad Arifin, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Jhonson Sitompul, S.H., M.H., Babinsa (Bintara Pembina Desa) dari Koramil 13 / PST, N. E. Tanjung dan personilnya serta Pimpinan Yayasan Perguruan Tunas Bangsa, DR. H. Amrudi, S.T., S.H., M.H.
Setelah pembukaan oleh MC Paulia, Simin yang juga Ketua Misi Amal Hu Ai Mandala periode 2024-2025 mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyampaikan kata sambutan. “Terima kasih kepada warga Percut Sei Tuan yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mewujudkan rasa cinta kasih kami kepada sesama melalui bakti sosial pembagian sembako pada hari ini,” kata Simin.
Simin menjelaskan secara singkat mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi Internasional yang merupakan yayasan sosial kemanusiaan yang didirikan Master Cheng Yen pada 1966 sebagai perwujudan cinta kasih kepada sesama terutama memberikan pertolongan kepada mereka yang dilanda kesusahan. Dalam pelaksanaan misinya, Tzu Chi memegang teguh falsafah memberikan bantuan tanpa membedakan ras, agama, kebudayaan bahkan batas-batas negara.
Relawan Abu Putih Logo, Juwari dengan sukacita membantu warga lanjut usia membawakan beras sambil mengobrol ringan.
Anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) tidak kalah bersemangat membantu warga lanjut usia membawakan beras.
Muhammad Arifin, Kepala Desa Sambirejo Timur sangat mengapresiasi bakti sosial ini dan memuji Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu sesama tanpa memandang suku, agama dan ras. “Saya mewakili pemerintah kecamatan Percut Sei Tuan menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia cabang Medan yang luar biasa atas penyelenggaraan bakti sosial ini mengingat harga sembako termasuk beras melonjak menjelang hari lebaran,” kata Muhammad Arifin.
Selama berlangsungnya pembagian paket cinta kasih, lagu-lagu Tzu Chi pun diputarkan. Cuaca panas tidak mematahkan semangat relawan yang bahu-membahu. Demikian pula warga penerima bantuan, meski sedang menjalankan puasa, keceriaan dan kebahagiaan terpancar dari wajah mereka saat menerima sembako. Para relawan membantu membawakan beras sampai pintu keluar terutama untuk warga yang telah lanjut usia sambil mengobrol ringan. Bagi warga yang tidak leluasa bergerak atau berjalan, telah disediakan tempat khusus dan dibantu relawan. Sebagian warga penerima bantuan turut bersumbangsih memberikan donasi ke dalam kotak dana yang telah disediakan.
Warga merasa tersentuh dan sangat senang dengan kehadiran insan Tzu Chi di tempat tinggal mereka. Salah satunya Fitri (35) yang baru pertama kali menerima bantuan paket sembako. Ibu dua anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kota Medan ini merasa sangat terbantu dengan bantuan sembako dari Tzu Chi. “Di bulan puasa apalagi menjelang lebaran harga sembako semua naik, masih ada yang peduli dengan rakyat kecil seperti kami. Terima kasih banyak untuk Yayasan Buddha Tzu Chi. Semoga semakin berkembang dan tidak berhenti memberikan bantuan bagi masyarakat susah,” ujar Fitri.
Murid SMA Yayasan Perguruan Wiyata Dharma, Cindy Septiani, merasakan sukacita dapat bersumbangsih dalam bakti sosial pembagian sembako bagi warga prasejahtera Percut Sei Tuan.
Warga yang datang mengambil sembako turut bersumbangsih dengan berdonasi.
Sebanyak 16 murid dan guru SMA Yayasan Perguruan Wiyata Dharma ikut ambil bagian dalam bakti sosial ini. Cindy Septiani baru pertama kali ikut dalam kegiatan bakti sosial Tzu Chi. Cindy mengenal Tzu Chi setelah menjadi anggota OSIS. “Saya senang ikut bakti sosial ini, rasanya seru karena ini kali pertama saya ikut kegiatan seperti ini. Semua mempunyai tugas masing-masing. Saya ikut membantu menyusun sembako di atas meja dan membawakan beras untuk warga yang lanjut usia,” kata Cindy dengan wajah gembira.
Berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari relawan, aparat pemerntah, dan warga penerima bantuan, pembagian sembako berlangsung lancer. Bakti sosial ini diharapkan dapat menjadi penyambung tali persaudaraan dan meningkatkan rasa saling kasih di antara relawan Tzu Chi dan warga Percut Sei Tuan. Selain itu, juga akan menjadi katalisator bagi seluruh rakyat Indonesia untuk selalu peduli satu sama lainnya, menjunjung persaudaraan dan memupuk cinta kasih.
Editor: Khusnul Khotimah