Relawan Tzu Chi memberikan paket sembako Imlek di aula Sekolah Bodhisatta.
“Seberapa banyak cinta kasih yang Anda sumbangkan, sebanyak itu pula cinta kasih yang akan Anda dapatkan.”
(Master Cheng Yen)
Jelang perayaan Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025, relawan Xie Li Serpong 1 dari Wisma Indah Kiat berbagi paket sembako untuk 115 warga yang tinggal di Kampung Melayu, KecamatanTeluknaga, Tangerang, Banten pada Sabtu, 25 Februari 2025. Suasana penuh kehangatan saat relawan disambut Bhante Anando di Sekolah Bodhisatta yang dijadikan titik kumpul relawan sebelum menyerahkan bantuan ke rumah-rumah warga yang sudah terdata.
Bhante Anando mengapresiasi bantuan yang dilakukan relawan. Terlebih di sekitar Sekolah Bodhisatta masih banyak warga yang memerlukan bantuan. “Saya sangat menyambut baik bantuan yang relawan berikan. Di sekitar sekolah ini memang masih banyak saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa yang hidupnya kurang mampu. Apalagi ini mau Imlek, tentu bantuan yang diberikan relawan sangat bermanfaat bagi mereka untuk menyambut Imlek. Meskipun kita dari latar belakang yang berbeda namun kita semua dapat bersama untuk memberikan cinta kasih kepada sesama,” ujarnya.
Bhante Anando menyambut baik bantuan yang diberikan relawan Tzu Chi dari komunitas Xie Li Serpong 1.
Inisasi bantuan jelang Imlek ini diusulkan Dewi Susanti, salah satu relawan di Wisma Indah Kiat. “Waktu itu memang saya mengusulkan untuk membantu teman-teman kita yang akan merayakan Imlek. Tapi kami juga masih bingung mau kemana, tapi setelah berdiskusi dengan tim Tzu Chi Sinar Mas, akhirnya kami ke wilayah ini. Lalu kita lakukan survei dan memang di sini banyak yang layak mendapat bantuan,” jelas Dewi Susanti, “dan ini menjadi kegiatan perdana bagi kami di daerah ini, di hari libur dapat berkumpul bersama relawan untuk berbagi cinta kasih kepada yang membutuhkan. Jadi sangat senang bisa ikut membantu.”
Selesai ramah tamah, penyerahan bantuan paket Imlek segera dilakukan di aula Sekolah Bodhisatta. Warga yang sudah datang sejak pagi baris mengantri sesuai urutan. Bhante Anando juga turut menyaksikan penyerahkan paket sembako yang telah disiapkan.
Taslim Jailani, relawan Tzu Chi menyehkan paket sembako Imlek untuk Cantika dan keluarganya.
Selain diberikan bantuan sembako, relawan mengajak penerima bantuan untuk turut membagikan berkahnya dengan cara berdonasi melalui celengan bambu yang dibawa oleh relawan. Peserta nampak antusias saat menerima sembako dan juga bersumbangsih.
Selain di aula sekolah, relawan juga mengantarkan langsung paket sembako ke rumah-rumah warga. Selain digunakan sebagai sarana silaturahmi, momen ini juga digunakan relawan untuk mengetahui langsung kehidupan warga yang dibantu. Dengan membawa paket sembako relawan menyusuri jalan perkampungan.
Relawan juga berinteraksi dengan Cantika dan neneknya.
Bisa meluangkan waktu menyalurkan bantuan memberi kesan tersendiri bagi relawan. Seperti yang disampaikan Taslim Jailani. Ia bertemu Cantika, siswa SMK kelas 3 yang tinggal bersama nenek dan kakeknya yang sakit-sakitan. Sang nenek sakit paru dan liver, sementara kakeknya kesulitan berjalan. Orang tua Cantika sudah lama meninggal dunia. Cantika sendiri adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ia bersama kakak dan adiknya tinggal bersama nenek dan kakeknya di rumah yang sangat sederhana. “Hari ini kita menyusuri jalan setapak, mengantarkan paket sembako, dan saya bertemu Cantika. Dia sosok remaja yang sangat ramah. Dengan segala keterbatasan dia masih bisa tersenyum menyambut kami. Mengajak kami masuk ke rumahnya. Sungguh pengalaman yang mengharukan. Semoga bantuan yang kita berikan bisa membantu Cantika dan keluarganya menyambut Imlek,” ujarnya seusai kegiatan.
Mewakili kakek neneknya, Cantika bersyukur atas bantuan yang diberikan relawan. “Berterima kasih sekali dan semoga ke depannya banyak orang yang bisa dibantu dan saya juga bisa ikut membantu orang lain,” ucapnya sambil tersenyum.
Relawan Tzu Chi bersama pengurus Sekolah Bodhisatta dan warga mengabadikan momen kebersamaan mereka.
Meski tidak berlangsung lama, penyerahan paket sembako Imlek ini membawa kebahagiaan, tak hanya penerima bantuan tetapi juga para relawan. “Hari ini saya belajar bahwa memberi dan menerima, sama-sama mendapatkan berkat,” tutur Marlina, salah satu relawan.
Editor: Hadi Pranoto