Paket Kue Bulan untuk Keluarga Prasejahtera

Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Erik Wardi, Lidyawati (Tzu Chi Tebing Tinggi)

Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi untuk mengadakan kegiatan pembagian paket Kue Bulan untuk membantu 250 keluarga prasejahtera di Tebing Tinggi.

Perayaan Kue Bulan atau Festival Kue Bulan adalah sebuah perayaan tradisional etnis Tionghoa yang dilakukan setiap tahunnya ditanggal 15 bulan ke delapan dalam penanggalan Lunar. Festival ini identik dengan sajian mooncake atau kue bulan. Kue bulan yang berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan. Dalam perayaan tersebut seluruh keluarga akan duduk bersama dan menikmati sajian kue bulan dengan ditemani bulan purnama sebagai bentuk keharmonisan dan rasa syukur di dalam keluarga.

Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia khususnya di Tebing Tinggi. Setiap perayaan mooncake, sebagai bagian tradisi setiap keluarga wajib membeli mooncake untuk sembayang kepada leluhur. Mengingat pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda di seluruh dunia dan masyarakat kurang mampu sangat terpengaruh perekonomiannya. Harga Kue Bulan yang lumayan mahal di pasaran menjadi beban tersendiri bagi warga yang kurang mampu untuk membelinya.

Maka dari itu, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan pembagian paket Kue Bulan kepada 250 keluarga prasejahtera di Tebing Tinggi yang diadakan pada Minggu, 4 September 2022. Sebelum melakukan pembagian, relawan juga telah melakukan survei dengan mengunjungi rumah-rumah para penerima bantuan untuk menyerahkan kupon secara langsung kepada mereka selama 2 minggu berturut-turut.

Sebelum pembagian, relawan mengunjungi rumah-rumah para penerima bantuan untuk menyerahkan kupon secara langsung sekaligus bersilahturahmi dan menggenggam jodoh baik dengan mereka.

“Hari ini kita membagikan paket Kue Bulan dan beras 5 kg sebagai wujud kepedulian kita kepada 250 keluarga prasejahtera di Tebing Tinggi. Seperti yang kita ketahui selama masa pandemi ini warga kurang mampu semakin bertambah, jadi kegiatan ini sekaligus untuk meringankan beban masyarakat yang akan dikeluarkan untuk membeli Kue Bulan,” kata Wardi, koordinator kegiatan.

Dalam pembagian paket Kue Bulan ini, relawan juga menggalang hati para donatur Tzu Chi Tebing Tinggi untuk turut bersumbangsih bagi para penerima bantuan. Sumbangan ini juga mengalir dari Medan Parenting Club (MPC) yang dipimpin Dharmawati shijie yang turut memberikan perhatian kepada warga prasejahtera di Tebing Tinggi melalui sumbangsih Kue Bulan.

Tidak ketinggalan relawan juga menggalang hati para penerima bantuan untuk bersumbangsih kembali tanpa memandang besar nominal yang mereka berikan. Hal ini bertujuan agar para penerima bantuan mempunyai kesempatan untuk menciptakan berkah bagi diri mereka sendiri.

Para penerima bantuan juga diajak untuk turut bersumbangsih sesuai kemampuan mereka agar menciptakan berkah bagi diri sendiri.

Kegiatan kali ini melibatkan 31 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi dan 14 sukarelawan yang menyambut para penerima bantuan dengan wajah sukacita. Salah satu sukarelawan yang ikut dalam kegiatan ini adalah Rudi Hartono, mantan warga binaan yang selalu mendengar Dharma saat berada di Lapas.

“Hari ini saya sangat senang dan bersyukur bisa bersumbangsih di Tzu Chi. Setelah banyak mendengar Dharma yang disampaikan Wardi shixiong saat saya masih di Lapas, saya sangat tersentuh dan saya berjanji akan bersumbangsih di Tzu Chi setelah bebas. Saya telah bertekad merubah diri, tekun mencari nafkah, lebih banyak melakukan kebajikan dan menghindari kejahatan,” ungkap Rudi Hartono.

Relawan dan sukarelawan bersukacita, para penerima bantuan lebih bersukacita karena melalui paket ini bisa meringankan beban mereka. Rasa syukur dan terima kasih juga disampaikan para penerima bantuan atas perhatian dari Tzu Chi.

“Saya sangat bahagia mendapat rezeki berupa aneka ragam Kue Bulan, juga ada beras, dan angpau. Ini sangat meringankan, terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sangat peduli kepada kami,” kata Yen Yen, salah satu penerima bantuan.

Kegiatan pembagian paket Kue Bulan, beras, dan angpau ini diharapkan bisa meringankan beban para penerima bantuan sehingga mereka bisa menikmati Kue Bulan bersama keluarga dengan sukacita.

Para relawan juga bahagia bisa melihat wajah ceria para penerima bantuan pulang dengan membawa paket Kue Bulan. Mereka masih berkesempatan untuk berkumpul menikmati Kue Bulan bersama keluarga. Satu paket Kue Bulan akan habis dalam sekejap, namun wujud cinta kasih dan kepedulian relawan kepada para penerima bantuan akan memberi kehangatan dihati mereka.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menyatukan Keharmonisan dalam Pekan Amal Kue Bulan

Menyatukan Keharmonisan dalam Pekan Amal Kue Bulan

06 Oktober 2023

Banyaknya permintaan masyarakat akan kue bulan mendorong semangat insan Tzu Chi Batam mengadakan bazar di dua lokasi yang berbeda tahun ini, Batam City Square (BCS) Mall dan Grand Batam (GB) Mall. 

Bazar Di Festival Kue Bulan

Bazar Di Festival Kue Bulan

11 Oktober 2010 Bazar kue bulan dimulai dari tanggal 15 sampai 21 September 2010, tapi persiapan bahan bahannya sudah dimulai sejak sebelum liburan Idul Fitri. Pada tanggal 14 September 2010, Relawan sudah menata lokasi Bazar yang mengambil tempat di Batam City Square (BCS) Mall.
“Kue Bulan” Membina Kerukunan Budaya

“Kue Bulan” Membina Kerukunan Budaya

01 Oktober 2013 Festival kue bulan adalah tradisi masyarakat Tionghoa yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan 8 Imlek. Festival ini juga dikenal sebagai festival pertengahan musim gugur.
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -