Paket Lebaran 2019: Perhatian yang Tak Ada Habisnya
Jurnalis : Indarto Zhang (He Qi Barat 1), Fotografer : Indarto Zhang, Merry Christine, Aditya (He Qi Barat 1)Ibu Wartinah (60) menerima kupon Paket Lebaran dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Besoknya, relawan juga akan mendatanginya untuk memberikan Paket Lebaran.
Tidak seperti biasanya, pagi itu, Sabtu, 18 Mei 2019, relawan Tzu Chi sudah berkumpul di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Ada 27 relawan Tzu Chi dan 29 siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang tengah bersiap untuk membagikan kupon Paket Lebaran kepada warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Paket Lebaran sendiri akan dibagikan keesokan harinya.
Paket
sembako yang akan dibagikan ini berupa 10 kg beras, 20 bungkus mi instant DAAI,
1 liter minyak goreng, 1 kg detergen, dan sabun mandi yang dikemas dalam sebuah
paket. Paket ini akan diantarkan kepada warga yang memperoleh kupon paket
Lebaran ini. Mereka yang menerima kupon tentunya adalah mereka yang memang
benar-benar membutuhkan bantuan. Itulah pentingnya proses survei hari ini.
Sebelumnya, relawan juga mendapatkan briefing tentang prosedur pemberian kupon. Sebelum dilakukan pembagian kupon, target penerima paket sebelumnya sudah disurvei dan ditentukan oleh pengurus RT setempat beserta dengan relawan yang menempati lingkungan tersebut sehingga para relawan yang bertugas membagikan kupon hanya tinggal mengikuti petunjuk alamat rumah yang ada. Relawan dibagi menjadi 16 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 2 - 3 orang.
Eko Rahardjo, relawan yang juga guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menjelaskan prosedur pembagian kupon dan paket lebaran kepada para relawan dan siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Tidak hanya membagikan kupon, para relawan yang dibantu oleh murid murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga bersilahturahmi dengan warga. Salah satunya bernama Wartinah, seorang nenek yang mengurus cucunya yang sudah yatim piatu. Wartinah hanya menggantungkan hidupnya kepada kedua anaknya yang bekerja sebagai pekerja bangunan dan pengemudi ojek online. Cukup lama relawan berbincang-bincang dengan Wartina. Mereka merasa terharu dengan kondisi sang nenek yang tinggal di Blok A15 ini.
Perjalanan dilanjutkan ke blok berikutnya. Warga lainnya yang dikunjungi adalah Lilik, berusia 59 tahun. Ibu Lilik terserang penyakit stroke setahun yang lalu dan sudah pernah dirawat di beberapa rumah sakit. Walaupun tidak dapat bergerak dengan leluasa, Ibu Lilik masih tetap berusaha berjualan nasi di Pujasera Blok A Rusun Cinta Kasih Tzu Chi untuk membantu menghidupi keluarganya. Setelah berbincang-bincang, relawan pun memberikan kupon kepada Ibu Lilik.
Pembagian Paket Lebaran
Hari yang dinanti tiba. Setelah pembagian kupon sehari sebelumnya, akhirnya pembagian Paket Lebaran dilaksanakan. Tepat jam 8 pagi, para relawan dan siswa–siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng berkumpul di halaman sekolah. Ada 150 paket yang akan dibagikan kepada 141 keluarga prasejahtera di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.
Kebahagiaan terlihat di wajah Ibu Wartinah ketika relawan Tzu Chi mengantarkan Paket Lebaran untuknya.
Teknis pembagian paket kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini para relawan yang mengunjungi para penerima paket lebaran ke rumah mereka masing-masing. Ibu Wartinah adalah yang pertama dikunjungi. Wanita berusia 60 tahun ini merasa bersyukur dengan perhatian yang diberikan relawan Tzu Chi. “Paket sembako ini untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.
Ibu Wartina memiliki 5 orang anak yang salah satunya sudah menikah dan memiliki anak yang saat ini tinggal bersama beliau. Dari 5 orang anak, 3 diantaranya meninggal dunia dan salah satunya merupakan orang tua dari cucunya tersebut. Saat ini Ibu Wartinah tinggal bersama anaknya yang ke 3 dan ke 4. Dalam kesempatan ini Ibu Wartina yang sudah tinggal di Rusun Cinta Kasih selama 16 tahun ini juga mengajak para penghuni Rusun Cinta Kasih lainnya untuk bersyukur dan saling menjaga, terutama menjaga kebersihan lingkungan. “Warga harus bersyukur karena sudah mendapatkan tempat tinggal dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang bersih dan nyaman,” katanya. Terlebih relawan Tzu Chi juga terus memberi perhatian kepada warga seperti dirinya.
Warga lainnya, Sukirno menerima kupon dan paket lebaran dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ada yang 150 paket yang diberikan kepada warga yang kurang mampu.
Eko Rahardjo, koordinator kegiatan ini mengatakan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia secara rutin membagikan paket lebaran setiap tahunnya di bulan Ramadan kepada warga kurang mampu di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. “Tujuannya untuk memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi yang kurang beruntung agar bisa merayakan Lebaran dengan penuh sukacita,” kata Eko.
Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi sudah menjadi target tahunan bagi Yayasan Buddha Tzu Chi dalam pembagian paket sembako, namun kali ini agak berbeda karena yang diberikan hanya mereka yang kondisi ekonominya kurang mampu. Dari 1.100 orang warga Perumahan Cinta Kasih, hanya 100 lebih yang dinyatakan layak mendapatkan bantuan paket lebaran ini. Selebihnya, mayoritas warga sudah berangsur-angsur membaik kondisi perekonomiannya.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Paket Lebaran 2019: Menjalani Hari yang Tenang Menjelang Lebaran
28 Mei 2019Suryati mencoba menyembunyikan rasa gembiranya. Ia mendekap tas berisi paket bantuan sambil tersenyum kecil saat seorang staf DAAI TV yang hari itu turut menjadi relawan membantunya memanggul beras. “Alhamdullilah, rasanya tenang,” kata Suryati, “Ibaratnya saya nggak pernah punya beras langsung sebanyak ini. Biasa cuma bisa beli seliter dua liter. Ini tenang sekali.” Sebanyak 1.100 paket cinta kasih lebaran dibagikan kepada warga Bojonegara, Banten, Sabtu 25 Mei 2019.