Paket Lebaran bagi Warga Pekojan

Jurnalis : Lestin Trisiati, Vincent Salimputra (He Qi Pluit), Fotografer : Lestin Trisiati, Vincent Salimputra (He Qi Pluit)

Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit 1 membagikan paket lebaran berupa beras 10 kg dan 20 pcs mi instan kepada warga RW 10 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora.

Di tengah melambungnya harga beras, paket lebaran Tzu Chi Indonesia tahun ini yang berisi 10 kilogram beras dan 20 bungkus mi instan menjadi sangat berarti bagi warga prasejahtera yang menerimanya. Warga RW 10 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora misalnya, sejak pagi mereka telah berkumpul di depan Kantor Sekretariat RW 10 Pekojan dan tak segan meluapkan kebahagiaannya kepada relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit 1 yang membagikan paket lebaran kepada mereka pada, Minggu, 24 Maret 2024.

“Sangat senang dan bersyukur sekali dapat bantuan dari Tzu Chi. Semoga Tzu Chi bisa maju terus kedepannya bantu banyak orang-orang yang kekurangan seperti saya,” ujar Oey Jelli. Nenek yang saat ini berusia 74 tahun ini, masih bekerja sebagai asisten rumah tangga di usia senjanya. Pendapatan yang diterimanya tergolong pas-pasan, hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya beserta kedua anak yang tinggal bersamanya.

Koordinator kegiatan, Agus Hartono menjelaskan tata cara pengisian kupon sembako oleh relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit 1, sebelum nantinya dibagikan kepada warga prasejahtera.

Oey Jelli yang termasuk warga RT 009/10 Pekojan ini sempat kesulitan ketika hendak pulang ke rumahnya sembari membawa paket sembako yang diterimanya. Beruntung, ada Andi Winata, relawan Tzu Chi yang sigap membantunya. Awalnya, Oey Jelli sempat menolak tawaran bantuan tersebut dengan alasan tidak ingin merepotkan relawan. Namun, melihat kesungguhan hati Andi yang terus menyakinkannya, akhirnya nenek tersebut bersedia diantar pulang ke rumahnya. Karena lokasi rumah nenek tersebut berada cukup jauh dari titik pengambilan paket sembako, Andi harus menggunakan sepeda motor miliknya untuk mengantar nenek beserta paket sembakonya  tersebut.

Tidak hanya Oey Jelli, beberapa warga Lansia juga di antar pulang oleh Andi dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Seperti Suryati juga awalnya menolak tawaran bantuan dari Andi. “Sudah cukup senang dibantu sembako oleh Tzu Chi. Ini udah cukup. Saya nggak mau ngerepotin relawan,” ucap Suryati. Melalui pendekatan yang dilakukan oleh Andi, nyatanya bisa meluluhkan hati nenek tersebut hingga akhirnya bersedia diantar pulang. Saking terharunya, nenek tersebut juga menitikkan air mata atas niat baik Andi tersebut.

Dengan menggunakan motor miliknya, Andi menunjukkan kesungguhan hatinya untuk mengantar Nenek Oey Jelli hingga tiba selamat di rumahnya, yang ternyata berada cukup jauh dari titik pengambilan paket sembako.

Perjuangan Andi juga tidaklah mudah karena harus melewati gang sempit yang berlika-liku untuk tiba di rumah Suryati. Andi pun sempat berkata, “Saya terharu melihat perjuangan dan semangat para warga lanjut usia hari ini. Di Tzu Chi, saya bisa turut merasakan suka cita yang mereka rasakan ketika nerima bantuan. Sangat bersyukur sekali”.

Rasa bahagia juga diungkapkan oleh Christine Trisnawati, salah satu tunas relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan pembagian paket sembako ini. “Pertama kali diajak Shijie Hany ikut kegiatan ini, saya sangat excited, bisa mengenal Tzu Chi lebih dalam lagi,” ujar Christine. “Saya mulai mencari tahu tentang Tzu Chi setelah anak saya dirawat di Tzu Chi Hospital beberapa waktu lalu. Waktu itu, saya tersentuh dan ngerasain kehangatan dari relawan, jadi mau tahu lebih jauh kegiatan-kegiatan di  Tzu Chi,” tambahnya.

Christine Trisnawati (kanan) salah satu tunas relawan Tzu Chi mengemas 20 bungkus mi instan ke dalam kantong plastik.

Cuaca cerah pada saat pembagian paket lebaran ini seakan-akan turut mendukung kelancaran kegiatan dan kesungguhan hati para peserta kegiatannya. Tidak hanya Andi dan Christine, namun juga 28 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit 1 dan tunas relawan yang telah berkumpul sejak jam 07.00 WIB. Mereka bersatu hati menyiapkan tenda serta menata meja dan kursi agar warga yang datang untuk menukar kupon sembako dapat duduk tanpa merasa kepanasan. Tidak hanya itu, mereka juga mengemas dan menyusun 530 paket lebaran yang dibagikan kepada warga agar lebih mudah dibawa mereka. Bahkan, bazar pakaian murah juga turut digelar oleh relawan dengan harapan warga bisa mengenakan pakaian baru saat merayakan Lebaran.

Dengan kekompakan dan kesungguhan hati relawan, maka niat baik untuk membagikan paket sembako kepada warga prasejahtera pun menjadi lebih mudah terwujud. Senada yang diungkapkan oleh Agus Hartono, koordinator kegiatan pembagian paket sembako. “Mulai dari awal hingga akhir acara semuanya terlaksana dengan baik. Martha Shijie sebagai MC sangat membantu keberlangsungan acara, termasuk para relawan, ketua RW, ketua RT, Babinsa dan orang-orang yang turut membantu yang dengan kompak bekerja bersama-sama. Semoga di acara-acara selanjutnya tetap kompak seperti sekarang ini,” pungkas Agus.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Paket Cinta Kasih untuk Warga Percut Sei Tuan

Paket Cinta Kasih untuk Warga Percut Sei Tuan

02 April 2024

Dengan tema “Satu Orang Satu Kebajikan Menghimpun Cinta Kasih”, Tzu Chi Medan berbagi kasih dengan membagikan paket sembako bagi warga prasejahtera di Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Indahnya Berbagi, Tzu Chi Salurkan 1.329 Paket Lebaran di Muara Angke

Indahnya Berbagi, Tzu Chi Salurkan 1.329 Paket Lebaran di Muara Angke

25 Maret 2024

Derasnya hujan tidak mengurangi semangat relawan Tzu Chi dari He Qi Muara Karang dan He Qi PIK melayani warga Muara Angke dalam pembagian paket lebaran Tzu Chi. 

Paket Lebaran Tzu Chi, Hadir di Tempat dan Waktu yang Tepat

Paket Lebaran Tzu Chi, Hadir di Tempat dan Waktu yang Tepat

20 Maret 2024

Di tengah merangkaknya harga beras, paket lebaran Tzu Chi Indonesia yang tahun ini berisi 10 kilogram beras dan 20 bungkus DAAI Mie menjadi sangat berarti bagi warga yang menerimanya.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -