Paket Lebaran: Berbagi di Hari Nan Fitri

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto

“Bukan sekadar memberi, semangat berbagi di bulan suci (Ramadan) ini banyak menuai arti. Bantuan hanya sebagai sarana, yang terpenting adalah perhatian yang tulus dan memahami bahwa dengan berbagi maka kita akan lebih berarti.”

Minggu, 26 Juni 2016, relawan Tzu Chi membagikan 500 paket sembako kepada warga di Sekolah Surya Dharma, Jalan Toapekong No. 14, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Hari Raya Lebaran (Idul Fitri) segera tiba (6 – 7 Juni 2016). Di hari bahagia ini umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa menahan diri dari rasa lapar, haus, dan mengendalikan hawa nafsu. Biasanya, menjelang hari raya, harga-harga bahan kebutuhan pokok melambung naik seiring banyaknya permintaan dan pembelian dari masyarakat. Bagi masyarakat kelas menengah dan atas mungkin hal ini tidak begitu terasa (berpengaruh), namun bagi mereka yang berpenghasilan terbatas (warga kurang mampu) kenaikan harga-harga sembako itu tentu membebani pengeluaran mereka, jika tidak bisa dibilang mengurangi “kualitas” kebahagiaan mereka.

Memahami kesulitan masyarakat kurang mampu tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan berupa sembako murah kepada masyarakat di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada hari Minggu, 26 Juni 2016 di Sekolah Surya Dharma (Samping Vihara Hok Tek Cen Sin), Jalan Toapekong No. 14, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seminggu sebelumnya, 19 Juni 2016, para relawan Tzu Chi telah melakukan survei dan membagikan kupon ke rumah-rumah warga. “Hal ini agar bantuan yang diberikan benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak (kurang mampu),” kata Nasandi, koordinator kegiatan ini. Sebanyak 500 kupon dibagikan kepada warga. Dengan membawa kupon dan uang sejumlah 50 ribu rupiah, warga dapat menukarnya dengan sembako berisi: beras (5 kg), minyak goreng (1 liter), gula pasir (1 kg), dan gelas kaca (2 buah). Selain itu, sebagai bentuk “sosialisasi pelestarian lingkungan”, saat survei, relawan Tzu Chi juga meminta warga untuk membawa kantong plastik sendiri saat pembagian sembako. 

Sati menuangkan celengan bambu Tzu Chi yang telah terisi penuh didampingi relawan Tzu Chi, Eva Wiyogo. “Ya meski kita orang nggak ada (kurang mampu –red), tapi kita juga ingin berbuat amal kebajikan, membantu sesama,” kata Sati menyampaikan alasannya.


Sembako murah ini sangat bermanfaat bagi Sati dan keluarganya.

Semangat Berbagi

Minggu pagi, 26 Juni 2016, sejak jam 6 pagi relawan Tzu Chi sudah bersiap-siap di halaman Sekolah Surya Dharma. Selain menyiapkan paket sembako, relawan juga mendirikan tenda dan tempat duduk sebagai ruang tunggu bagi warga yang akan mengambil sembako. Meski sudah diinformasikan sembako akan dibagian sejak pukul 08.00 – 12.00 WIB, namun warga ada yang sudah hadir setengah jam sebelumnya. Salah seorang warga yang turut antri itu adalah Sati (47), warga yang tinggal di RT 006/011, tidak jauh dari Sekolah Surya Dharma. Ibu 5 anak ini datang dengan membawa celengan bambu Tzu Chi di tangannya. Usai menukarkan kupon dan uang dengan sembako, Sati pun segera menuju lokasi penuangan celengan bambu. “Terima kasih Ibu,” sambut Eva Wiyogo, relawan Tzu Chi yang mendampingi Sati menuangkan celengan bambunya. Gemerincing uang koin terdengar beraturan, membuat setiap orang yang mendengarnya menjadi bersemangat untuk terus berbuat kebajikan. “Ya meski kita orang nggak ada (kurang mampu –red), tapi kita juga ingin berbuat amal kebajikan, membantu sesama,” kata Sati menyampaikan alasannya.

Sati memperoleh memperoleh celengan bambu Tzu Chi sejak bulan Februari lalu, saat Tzu Chi mengadakan Baksos Kesehatan Umum (Degeneratif) di Sekolah Surya Dharma. Selama tiga bulan (Februari, Maret, dan April 2016), Sati dan Hambali, suaminya mendapatkan pelayanan kesehatan. “Saya sakit kolesterol, kalo suami sering pusing dan kesemutan,” terang Sati. Dari sini semangatnya untuk bisa berbagi juga tumbuh. Setiap hari, Sati menyisihkan uang belanjanya (seribu sampai dua ribu rupiah) untuk dimasukkan ke dalam celengan bambu Tzu Chi. “Asal diniatkan di dalam hati untuk bantu orang, Insya Allah nggak terasa berat,” ungkapnya. Wanita asal Kebumen, Jawa Tengah ini juga tak merasa canggung ketika harus bersumbangsih melalui Yayasan Buddha Tzu Chi. “Intinya kita sedekah untuk bantu orang, buat siapa saja dan dimana saja,” tegasnya.

Sati bersama Hambali, suaminya yang baru pulang sehabis bekerja (jaga malam).


Johanes yang tergabung dalam Indo Relawan merasa senang dan bangga bisa berbuat kebajikan bersama insan Tzu Chi. Johanes juga turut dalam survei dan pembagian kupon minggu sebelumnya (19 Juni 2016).

Senada dengan sang istri, Hambali juga tak keberatan dengan inisiatif istrinya tersebut. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga satuan pengamanan (Satpam) di salah satu perumahan di Jakarta Selatan ini justru bangga dengan semangat istrinya dalam bersumbangsih. “Sejak dulu dia memang suka ‘berbagi’, meski kita bukan orang mampu dan penghasilan saya sangat terbatas,” ujar Hambali. Menempati rumah kontrakan, pasangan suami-istri ini tinggal bersama anak keempat dan kelimanya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. “Kalo kakaknya yang dua sudah menikah dan satunya sudah bekerja dan tinggal sendiri,” terang Hambali. Sudah 13 tahun Sati dan Hambali tinggal di rumah petakan ini. Sebulan sekali ia meski merogoh kocek 350 ribu untuk biaya sewa. Penghasilan Hambali sendiri 1,5 juta rupiah per bulan. “Ya gimana lagi, dicukup-cukupin aja. Anak-anak minimal sampe SMA sekolahnya,” terang pria asli Jakarta ini.

Baik Hambali maupun Sati merasa bersyukur dengan perhatian dari Tzu Chi ini. “Terima kasih sudah ada bantuan ini, bisa sedikit meringankan beban kami. Kalo beli di warung kan harganya mahal,” terang Sati. “Pengobatannya juga sangat membantu,” tambah Hambali.

Nasandi (dua dari kiri) saat melakukan koordinasi dengan para relawan sebelum pembagian kupon sembako pada Minggu, 19 Juni 2016.

Menjadi Relawan Kemanusiaan

Kegiatan survei dan pembagian sembako (paket lebaran) ini tak lepas dari peran para relawan Tzu Chi dari Xie Li Selatan dan juga komunitas dari Indo Relawan. Johanes Subagio (36) yang bergabung dengan Indo Relawan sejak setahun lalu mengaku senang bangga bisa ikut dalam kegiatan ini. “Saya bangga bisa ikut berpartisipasi langsung, berbuat sesuatu kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya. Meski bukan yang pertama ikut dalam kegiatan kemanusiaan, menurut Johanes berkegiatan di Tzu Chi memberi pengalaman dan kepuasan batin yang berbeda. “Pengalaman ikut kegiatan hari ini (bagi sembako -red) dan minggu kemarin (bagi kupon -red),  ada perasaan haru, menyenangkan, dan  membanggakan juga. Terharu dalam arti saya dapat menjadi kepanjangan tangan dari Tzu Chi dalam membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan tanpa memandang agama dan kepercayaan yg dianut. Semuanya itu adalah demi nilai kemanusiaan yang suci dan luhur,” terangnya. Pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan alat-alat kesehatan ini juga mengaku tak sulit meski untuk ke Sekolah Surya Dharma ini membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari rumahnya di Jatinegara, Jakarta Timur. “Meskipun ada perasaan lelah, tetapi saya senang karena dapat turun tangan langsung bersama Tzu Chi. Kegiatan seperti ini juga dapat mempererat hubungan antar pemeluk agama dan meningkatkan persatuan sesama anak bangsa,” tegasnya.

Semangat yang sama disampaikan Nasandi, Koordinator kegiatan ini. “Semoga bisa meringankan beban warga yang kurang mampu sehingga bisa merayakan Lebaran dengan penuh sukacita. Ia berharap ke depannya warga bisa lebih mengenal Tzu Chi lebih dekat, terlebih sebulan sekali relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan daur ulang di Sekolah Surya Dharma. “Kalo ada warga yang bergabung tentu kita sangat senang sekali,” kata Nasandi. Sebagai koordinator kegiatan, Nasandi juga berterima kasih atas partisipasi dari semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini hingga berjalan dengan baik dan lancar. “Relawannya semua bekerja sama dan kompak, begitu juga dengan warganya yang tertib dan mengikuti semua arahan dari relawan,” kata Nasandi.  


Artikel Terkait

Paket Lebaran: Sembako untuk Warga Desa Jagabita

Paket Lebaran: Sembako untuk Warga Desa Jagabita

27 Juni 2016

Pembagian sembako di Desa Jagabita Parung Panjang Bogor, Minggu (26/6/2016) berlangsung lancar. Sekitar 1.000 warga yang mengantre, dengan tertib mengikuti arahan para relawan.

Paket Lebaran: Berbagi di Hari Nan Fitri

Paket Lebaran: Berbagi di Hari Nan Fitri

27 Juni 2016
Memahami kesulitan masyarakat kurang mampu , Tzu Chi memberikan bantuan berupa sembako murah kepada masyarakat di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada hari Minggu, 26 Juni 2016 di Sekolah Surya Dharma, Jalan Toapekong No. 14, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seminggu sebelumnya, 19 Juni 2016, para relawan Tzu Chi telah melakukan survei dan membagikan kupon ke rumah-rumah warga.
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -