Tanggal 8 Desember 2022 relawan Tzu Chi membagikan kupon paket Natal untuk umat Gereja Khatolik ST. Servatius. Urbanus dan Nona, sepasang suami istri ini sangat gembira menerima kupon paket sembako dari relawan, karena paket yang akan diterima ini sangat berguna untuk keseharian mereka.
Menyambut perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2022, Tzu Chi membagikan 533 paket Natal berupa sembako dan beras untuk umat Gereja St. Servatius, Kampung Sawah, Bekasi. Kamis, 8 Desember 2022 sebanyak 18 relawan Tzu Chi komunitas Bekasi turun langsung membagikan kupon paket Natal ke 66 lingkungan dan 14 wilayah untuk jemaat pra-sejahtera di gereja tersebut.
Saat pembagian kupon, jemaat yang sebelumnya sudah didata tersebut terlihat sangat bahagia dan antusias saat mengetahui akan diberikan paket sembako Natal. Salah satunya Urbanus (62) yang sehari-harinya bekerja sebagai
security. Saat relawan datang memberinya kupon, Urbanus menyambut dengan sangat ramah dan senang, ia merasa bersyukur karena masih ada yang peduli dengan mereka.
Suasana pembagian paket Natal di aula Gereja St. Servatius berjalan dengan lancar, tertib dan penuh dengan sukacita.
“Dapat memperhatikan kita umat yang sederhana begini, bisa datang langsung, dan saya senang (para relawan) bisa sampai ke tempat tinggal kita ini. Terima kasih sudah memperhatikan kita, untuk kebutuhan sehari-hari ini nantinya akan sangat membantu meringankan beban kami,” ungkap Urbanus penuh syukur.
Pembagian Paket Disambut dengan Wajah Sukacita
Seminggu kemudian yaitu 15 Desember 2022, pembagian paket Natal diadakan di aula Gereja St. Servatius. Wajah-wajah penuh sukacita terpancar saat para jemaat yang memiliki kupon datang untuk menerima paket Natal tersebut. Dalam menyambut Natal, paket ini sangat membantu mereka yang memiliki penghasilan minim.
Antonius menerima paket Natal dengan penuh syukur dan sukacita. Di usianya yang sudah tidak muda, ia masih mendedikasikan diri untuk melayani di gereja.
Seperti Antonius Yepta Noron (69) yang di masa tuanya ini masih mendedikasikan diri untuk melayani di gereja. Antonius adalah salah satu pengurus yang aktif dalam kegiatan gereja, dalam menyambut Natal ini ia ikut ambil andil mendekorasi Gereja St. Servatius dengan membuat kandang domba yang menjadi ciri khas Natal.
“Artinya hidup saya masih berarti, tenaga saya masih bisa saya sumbangkan untuk pelayanan khususnya untuk gereja dan sesama. Masih diberi kesehatan untuk ke gereja memuji nama Tuhan dan aktif dalam pengurusan, meskipun secara fisik saya sudah lemah tapi masih dibutuhkan ya. Puji Tuhan masih diberi kesehatan sampai saat ini,” kata Antonius.
Menjelang Natal, Antonius terlibat banyak dalam dekorasi untuk Natal, salah satunya membuat kandang domba yang menjadi ciri khas dan menjadi dekorasi utama setiap tahun di Gereja St. Servatius.
Mendapatkan paket Natal dari Tzu Chi menjadi sebuah kebahagiaan baginya yang memang sudah 9 tahun ini ia menghidupi keluarganya hanya dari sebuah warung kecil dan dana pensiun yang tidak banyak. Mewakili perasaan umat gereja St. Servatius, Antonius menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas kepedulian Tzu Chi yang tulus tanpa memandang agama, suku, dan ras dalam membantu.
“Cukup membantu sekali baik untuk keluarga saya maupun umat-umat lainnya yang mendapatkan sembako dan beras. Terima kasih untuk paket cinta kasihnya dari Tzu Chi, kami umat Gereja St. Servatius ini sangat terbantu menjelang Natal ini, artinya semua bisa merasakan sukacita Natal,” ungkap Antonius.
Makna Natal sendiri baginya ialah berasal dari hati yang bisa merasakan damai sukacita terutama dalam keluarganya, lalu juga untuk seluruh umat gereja. Antonius berharap semoga Natal tahun ini benar-benar membawa damai sukacita bagi seluruh umat.
Ani Bali (kanan) sangat gembira dan terharu menerima paket Natal dari Tzu Chi. Untuk kehidupan sehari-hari ia hanya bergantung pada penghasilan anak bungsunya. Suaminya sudah meninggal dan anak keduanya baru kehilangan pekerjaan.
Penerima paket lainnya, Ani Bali (62) juga merasakan sukacita saat menerima paket. Ani yang selalu menebarkan senyum dan sapaan ramah ini mengaku sangat bersyukur dan terharu saat menerima paket Natal ini. Untuk kehidupan sehari-hari saat ini ia hanya bergantung pada penghasilan anak bungsunya. Suaminya sudah meninggal dan anak keduanya baru kehilangan pekerjaan, sedangkan dirinya sudah tidak lagi bekerja. Meski begitu Ani tidak pernah mengeluh, ia hanya mengikuti jalan yang Tuhan berikan padanya dan percaya pasti dicukupkan.
“Saya sangat bersyukur dapat bantuan,
nggak nyangka, ini membantu
banget… banget, jadi bisa menyambut Natal dengan sukacita. Saya terharu karena kepeduliannya Tzu Chi tanpa membeda-bedakan agama, bangga saya, memberi contoh, jadi kita
tuh namanya beragama saling gotong royong. Terima kasih untuk Yayasan Buddha Tzu Chi telah meringankan beban kami menjelang Natal ini,” ungkap Ani sambil menangis haru.
Romo Yohanes Wartaya (kanan) memberikan piagam penghargaan sebagai kenang-kenangan untuk Yayasan Buddha Tzu Chi yang diterima oleh relawan Tzu Chi Denasari.
Kegiatan ini juga disambut gembira oleh Romo Yohanes Wartaya, ia kagum akan kepedulian dan toleransi sangat baik yang disebarkan oleh Tzu Chi. Gereja ini pun selalu mengedepankan toleransi dan kerukunan antarumat.
“Sungguh merasa gembira ada kerjasama yang bagus dangan Tzu Chi, ini salah satu dialog kehidupan yaitu berbagi satu dengan yang lain sehingga yang membutuhkan sungguh-sungguh bisa merasakan manfaatnya. Ini sangat penting ya, dasar untuk mengembangkan toleransi, kerukunan, kedamaian karena dasarnya adalah persaudaraan dan kemanusiaan,” kata Romo Yohanes.
Selain memberikan paket Natal berupa sembako dan beras, Tzu Chi juga membagikan celengan bambu.
Relawan Tzu Chi dari komunitas Bekasi juga bergembira saat membagikan paket Natal yang berisi beras, minyak, gula, mi instan DAAI, dan masker ini. Mereka juga merasakan sukacita yang terpancar dari para penerima paket.
“Pembagian semua berjalan dengan lancar, sangat tertib, penuh sukacita, kami relawan juga sukacita memberikan paketnya. Seperti kata Master Cheng Yen, beras ini akan habis pada masanya, tetapi cinta kasih ini akan menyebar semakin banyak, itu yang kami harapkan. Semoga semakin banyak juga yang mengenal Tzu Chi dan bisa menyebarkan jejak cinta kasih semakin luas lagi,” harap Denasari.
Editor: Erli Tan