Paket Pelipur Lara
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
Ketakutan dan kepanikan adalah gambaran perasaan yang muncul pada diri seseorang saat mengalami atau melihat langsung musibah yang menimpa dirinya. Setiap orang kalang kabut menyelamatkan diri maupun keluarga, syukur-syukur bisa menyelamatkan barang berharga. Hal tersebut seperti yang terjadi pada warga RT 007/07 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Senin sore (05/06/17) di mana sebagian orang tidak berada di dalam rumah karena bekerja, justru si jago merah mengamuk dan melalap setiap benda yang ada. Tidak hanya puluhan rumah yang rata dengan tanah, namun juga lima kendaraan pribadi juga ikut hangus terbakar.
“Berdasarkan informasi dari pengurus RW, kebakaran berasal dari percikan api yang diduga berasal dari petasan yang mengenai mobil, sehingga mobil tersebut terbakar. Karena angin kencang, api menjalar ke rumah-rumah di sekitar mobil tersebut,” ujar Tulus Silalahi, Lurah Tugu Selatan.
Sebelum pembagian, Johan Kohar (kiri) bersama tujuh relawan Tzu Chi lainnya membagikan kupon paket terlebih dahulu di tenda-tenda pengungsian warga.
Hal ini diiyakan oleh salah satu warga yang menjadi saksi atas musibah ini, Musliyah (28). Di saat dirinya masih asyik momong sang buah hati bersama tetangga, tiba-tiba ia melihat api yang besar menyambar rumah-rumah di pemukiman yang cukup padat penduduk tersebut. Meskipun berada di rumah, Musliyah tidak sempat menyelamatkan banyak barang berharga miliknya.
“Lihat api langsung panik, pokoknya anak aja yang dibawa sampai celana sobek semua. Takut lihat api gede banget,” kenang Musliyah. Namun jodoh baik masih dimiliki Musliyah, sebagian surat berharga miliknya berhasil ia bawa. “Waktu itu langsung samber barang yang dilihat aja, plastik yang tidak tau apa isinya. Ternyata di plastik itu ada akte kelahiran dan Kartu Keluarga (KK),” kata ibu 3 anak ini penuh syukur.
Sebanyak 65 rumah di Rt 007/RW 07 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara ludes terbakar hingga rata dengan tanah akibat musibah kebakaran yang terjadi pada Senin (5/6/17) lalu.
Kehilangan tempat tinggal memang membuat sedih Musliyah karena bisa membeli tempat tinggal tersebut dari hasil jerih payah buruh cuci dan sang suami menjadi buruh bangunan. Terlebih musibah ini terjadi di bulan Ramadhan yang tidak lama lagi merayakan hari kemenangannya, Idul Fitri. Tetapi yang sangat membuatnya terus bersedih karena tidak bisa menyelamatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya.
“Paling penting KJP anakku yang hilang karena butuh banget buat aku, untuk anakku,” ujarnya terbata-bata.
Bantuan Kecil Bernilai Besar
Dua hari pascakebakaran, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Koja, Jakarta Utara. Setelah dilakukan survei di lokasi kejadian, relawan Tzu Chi membagikan bantuan pada Rabu, 7 Juni 2017.
Bantuan berupa paket yang terdiri dari selimut, sarung, pakaian, sandal, perlengkapan mandi, ember, dan air minum yang dikemas dalam satu box kontainer sebanyak 65 paket. Selain paket bantuan kebakaran, relawan juga memberikan 40 terpal untuk pemilik rumah.
Musliyah bersama sang buah hati membuka satu persatu isi paket kebakaran yang diterimanya. Tak henti-hentinya ia mengucap syukur sebagai ungkapan rasa bahagia.
“Makasih banget Tzu Chi sudah bantu semua yang di sini, kalau enggak ada bantuan enggak tahu seperti apa di sini. Beras untuk makan, selimut (dipakai) kalau malam dingin,” ungkap Musliyah yang tak kuasa menahan air mata.
Saat ini, Musliyah bersama suami dan ketiga anaknya tinggal sementara di rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari lokasi kebakaran. Untuk makan, Musliyah dan warga lainnya masih mengandalkan bantuan dari pemerintah setempat.
Saat ini, Musliyah bersama suami dan ketiga anaknya tinggal sementara di rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari lokasi kebakaran. Untuk makan, Musliyah dan warga lainnya masih mengandalkan bantuan dari pemerintah setempat.
Sebagai Lurah Tugu Selatan, Tulus mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Tzu Chi maupun organisasi lainnya, terlebih sebagian besar warga kehilangan semua yang dimilikinya. “Bantuan ini sangat membantu mereka untuk melanjutkan kehidupannya,” ujarnya.
Senyum bahagia warga di tenda pengungsian mereka usai menerima bantuan.
Selain bantuan paket kebakaran, relawan Tzu Chi juga membagikan bingkisan lebaran berupa beras 10 kg, 2 botol syrup, dan 1 kaleng biskuit.
“Saya kira mereka sangat membutuhkan, setidaknya untuk meringankan penderitaan mereka lah,” ucap Johan Kohar, koordinator pembagian bantuan. Bersama tujuh relawan lainnya, Johan berharap cinta kasih yang ditanamkan dapat berkembang menjadi semakin besar.
Editor: Arimami Suryo A.
Artikel Terkait
Paket Pelipur Lara
08 Juni 2017Dua hari pascakebakaran, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Koja, Jakarta Utara. Setelah dilakukan survei di lokasi kejadian, relawan Tzu Chi membagikan bantuan pada Rabu, 7 Juni 2017.