Paket Sembako Bagi Umat Wihara Pitakananda

Jurnalis : Vincent Salimputra (He Qi Pluit), Fotografer : Vincent Salimputra (He Qi Pluit)
Juny Leong menyampaikan sambutan penuh kehangatan, mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan harapan kebahagiaan di hadapan umat Wihara Pitakananda.

Pagi itu, 1 Februari 2025, sinar mentari menyentuh lembut halaman Wihara Pitakananda, seolah menyambut hadirnya sebuah kebersamaan yang penuh makna. Sejuknya udara berpadu dengan gemuruh doa yang mengalun syahdu, menciptakan suasana yang menenangkan hati. Di tengah keheningan yang khidmat, tangan-tangan penuh kasih mulai bergerak, menyusun dan menyalurkan 180 paket sembako berisi 10 kilogram beras dan 20 bungkus Mi DAAI bagi umat wihara yang hidup dalam keterbatasan.

Setiap butir beras yang terbungkus rapi, setiap bungkus Mi DAAI yang tersusun dalam paket, bukan sekadar bahan pangan. Ia adalah simbol dari welas asih yang mengalir tanpa batas dan sebuah kepedulian yang nyata. Dari relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pluit (Hu Ai Pluit Mas) hingga pengurus wihara, semua bersatu dalam semangat berbagi, membentuk lingkaran kebaikan yang menjangkau mereka yang membutuhkan.

Kegiatan dimulai dengan sambutan penuh kehangatan dari relawan Tzu Chi, Juny Leong yang menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak wihara dan para relawan yang telah bersama-sama menyalurkan bantuan. Dengan ketulusan yang terpancar dari setiap kata, ia menyampaikan harapan agar bantuan ini membawa kebahagiaan bagi para penerima, khususnya dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Para relawan dengan penuh kasih menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada umat wihara yang membutuhkan.

"Kami dari Yayasan Buddha Tzu Chi merasa sangat bersyukur bisa hadir di sini dan berbagi dengan saudara-saudara semua. Terima kasih kepada Wihara Pitakananda yang telah memberikan tempat dan kesempatan bagi kami untuk menyalurkan bantuan ini. Terima kasih juga kepada para relawan yang dengan sepenuh hati turut membantu. Semoga paket sembako ini dapat meringankan kebutuhan sehari-hari dan membawa kebahagiaan dalam merayakan Tahun Baru Imlek," ucap Juny Leong dengan senyum hangat.

Namun, lebih dari sekadar bantuan, Juny Leong menekankan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan dari semangat welas asih yang diajarkan oleh Buddha. "Imlek bukan hanya soal perayaan, tetapi juga tentang berbagi, mempererat persaudaraan, dan menciptakan kebahagiaan bersama. Kami bahagia bisa menjadi bagian dari kebersamaan ini," lanjutnya.

Sambutan hangat juga disampaikan oleh Sadan, Koordinator Wihara Pitakananda, yang menyatakan rasa syukur atas perhatian yang diberikan kepada umat wihara. Baginya, kegiatan ini bukan sekadar pembagian sembako, tetapi juga pembelajaran nyata tentang bagaimana welas asih harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Di wihara ini, kita belajar tentang kebajikan dan welas asih. Hari ini, kita tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mempraktikkannya. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan perhatian kepada umat wihara yang membutuhkan," ucapnya penuh rasa haru.

Menghadirkan Kebahagiaan
Saat paket sembako mulai dibagikan, suasana semakin terasa syahdu. Relawan bergerak dengan penuh semangat, menyerahkan bantuan dengan senyum tulus. Di antara mereka, Auliani Gunawan terlihat sigap membantu para penerima bantuan yang telah lanjut usia, memastikan bahwa setiap orang mendapatkan haknya dengan layak.

Dengan membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan, Auliani Gunawan tidak hanya menyerahkan bantuan sembako kepada Tan Kim Nio, tetapi juga menyalurkan rasa cinta kasih dan kepedulian yang mendalam. 

"Melihat kebahagiaan mereka saat menerima bantuan ini membuat saya sadar bahwa berbagi itu tidak hanya soal materi, tetapi juga soal menghadirkan rasa hangat dan kepedulian di tengah mereka," ujarnya sambil tersenyum.

Tak jauh dari sana, The Kim Hoa, seorang relawan senior, tampak lincah mengeluarkan paket-paket sembako dari gudang. Meski usia tak lagi muda, semangatnya tetap membara. Dengan penuh kesungguhan, ia memastikan bahwa setiap paket sampai ke tangan yang tepat.

"Ketika kita memberi dengan tulus, bukan hanya penerima yang berbahagia, tetapi hati kita sendiri juga dipenuhi kehangatan. Saya merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan ini," katanya dengan mata berbinar.

The Kim Hoa, relawan senior, dengan sigap mengeluarkan paket sembako dari gudang, memastikan bantuan siap disalurkan.

Para relawan lain pun dengan penuh perhatian membantu umat lansia yang kesulitan membawa paket sembako. Beberapa dengan sabar mengantarkan bantuan hingga ke kendaraan, sementara yang lain memastikan bahwa mereka menerima dengan nyaman.

Senyum Kebahagiaan Penerima Bantuan
Di antara umat wihara yang menerima bantuan, Tan Kim Nio, seorang Lansia yang tetap setia beribadah, tampak tak kuasa menahan haru. Tangannya bergetar saat menerima paket sembako, matanya berkaca-kaca saat ia mengucapkan rasa syukurnya. "Terima kasih banyak, saya merasa sangat diperhatikan. Semoga semua yang membantu mendapat berkah," ucapnya penuh ketulusan.

Relawan Tzu Chi dan pengurus Wihara Pitakananda berfoto bersama usai pembagian sembako, sebagai simbol kebersamaan dan semangat welas asih yang terjalin dalam kegiatan tersebut.

Bagi banyak umat wihara yang hadir, bantuan ini bukan hanya tentang sembako, tetapi juga tentang kehangatan dan kepedulian yang semakin mempererat ikatan sebagai satu keluarga besar. Ketika paket terakhir telah dibagikan, para relawan mengakhiri kegiatan dengan penuh rasa syukur. Agus Hartono, koordinator kegiatan, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut.

"Hari ini kita berbagi, bukan karena kita berlebih, tetapi karena kita peduli. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk menebar kebaikan. Karena sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan, dampaknya bisa sangat besar bagi yang menerima," ujarnya.

Di Wihara Pitakananda, hari itu bukan hanya sekadar acara sosial, tetapi juga perwujudan nyata dari semangat welas asih yang diajarkan oleh Buddha. Semoga cinta kasih yang ditebarkan hari ini terus mengalir, menumbuhkan harapan, dan menjadi cahaya yang menerangi langkah umat wihara menuju kehidupan yang lebih baik.

Editor: Arimami Suryo A

Artikel Terkait

Tzu Chi Salurkan Paket Sembako Menyambut HUT RI ke-77 di Rawa Buaya

Tzu Chi Salurkan Paket Sembako Menyambut HUT RI ke-77 di Rawa Buaya

15 Agustus 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Kodim 0503/ Jakarta Barat menggelar Bakti Sosial Gebyar Kemerdekaan HUT RI ke-77 dengan menyalurkan beras dan buku tulis untuk warga Kelurahan Rawa Buaya.

Peduli Bencana Banjir Bandang di Padang Lawas

Peduli Bencana Banjir Bandang di Padang Lawas

20 Januari 2022

Tzu Chi Medan dan Tzu Chi Tebing Tinggi memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang di Kab. Padang Lawas, Sumatera Utara pada Sabtu, 8 Januari 2022.

Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

11 Maret 2022

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Smartfren menyalurkan 210 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal relawan.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -