Paket untuk Warga Kali Baru

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Miyono menerima bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi berupa satu kontainer berisi peralatan mandi, pakaian, sarung, selimut, sandal, ember dan terpal untuk kebutuhan sehari-hari. Rumah Miyono yang berlantai dua hangus terbakar, seluruh harta bendanya juga hangus terbakar.

Relawan komunitas Tzu Chi Pademangan Barat memberikan paket bantuan kebakaran sebanyak 121 paket kontainer, 120 ember, 69 terpal, dan 120 dus air mineral ukuran 600 ml di Jalan Kali Baru Timur Dalam, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada 26 April 2016.

“Kita membagikan paket bantuan kebakaran ini untuk warga korban kebakaran di Poncol ini seperti pakaian, alat mandi, sarung, sandal, selimut, tenda, dan air mineral,” ujar Yoppy, koordinator kegiatan di lokasi pembagian. Sebelumnya, pada pagi harinya pukul 08.00 WIB relawan Tzu Chi telah membagikan kupon langsung kepada warga di lokasi kebakaran sambil melihat kondisi rumah para korban kebakaran. Survei ini untuk menentukan jenis bantuan, apakah warga memerlukan terpal untuk tenda sementara. Sebanyak 10 orang relawan Tzu Chi siang harinya menyiapkan paket bantuan berupa 1 kontainer yang berisi alat mandi, pakaian, sarung, sandal, ember dan terpal.

Dari pantauan Tzu Chi di lokasi, pihak dinas sosial telah menyediakan dua tenda besar yang terletak di tanah lapang. Masing-masing tenda berkapasitas 15-20 orang. Sementara itu satu tenda digunakan untuk menampung bahan makanan logistik warga dan dapur umum. Bantuan dari organisasi kemasyarakatan pun juga telah sampai di posko tenda pengungsi.

Lokasi rumah yang terbakar menghanguskan 78 rumah warga yang berada di RT. 08,013,014/05 Jalan Kali Baru Timur, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Dua Tenda pengungsi yang di siapkan oleh suku dinas sosial Jakarta Pusat dapat menampung 15 hingga 20 orang warga, selain itu satu dapur umum juga telah berjalan menyajikan makanan matang bagi korban kebakaran.

“Beberapa warga ada yang memilih untuk tinggal sementara di tempat keluarganya dan tetangga yang rumahnya tidak terkena (kebakaran),” ujar Suhardi (54) yang rumahnya juga habis terbakar. Suhardi menumpang tinggal di tetangga sebelah rumahnya bersama dua keluarga lainnya yang menjadi korban kebakaran.

Miyono, salah satu korban kebakaran menuturkan kejadiaannya sangat cepat sekali. Miyono tidak menyangka kalau rumahnya tersambar api karena awal api sangat jauh dari rumahnya. Namun setelah satu jam angin berubah arah ke rumah Miyono dan mulai membakar bagian belakang rumahnya. “Anginnya kenceng langsung ngebakar bagian belakang rumah dulu terus menjalar ke depan,” ucapnya dengan mimik wajah pasrah. Rumah Miyono adalah rumah terakhir yang terbakar dari 78 rumah yang ludes disambar api, dan setelah itu api dapat di padamkan semuanya oleh dinas pemadam kebakaran.

Penyebab kebakaran kemungkinan hubungan arus pendek listrik dari salah satu rumah warga yang terjadi pada pagi hari. Kebakaran ini merambat cepat yang bermula dari RT. 14 menjalar ke RT. 13 dan RT. 08. Api dapat cepat membesar karena daerah lokasi berada di pemukiman padat penduduk serta angin besar dan mobil pemadam kebakaran sangat sulit untuk menjangkau lokasi.

Kebakaran rumah terjadi pada Sabtu (23/4/2016) lalu pada pukul 09.30 pagi dari di salah satu rumah warga gang 3 RT. 14/05 Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Sebanyak 78 rumah di kawasan Kalibaru Timur hangus terbakar. Kebakaran ini mengakibatkan 3 orang korban meninggal, seorang ibu hamil dan bayi yang di kandungnya serta seorang pemuda yang keduanya dari RT. 014. Sementara sang suami, Cepi dan seorang anaknya sedang dalam perawatan di rumah sakit Islam Cempaka Putih Jakarta.

Artikel Terkait

Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

17 Maret 2015 Tiada firasat jika pada siang itu, bencana kebakaran sedang melanda komplek perumahannya yang terletak di Jalan Kebon Pala, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah yang ia huni bersama putri dan ibunya beserta 40 rumah sekitar hangus terbakar.