Pameran Budaya Humanis Tzu Chi
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
Salah satu relawan memberikan penjelasan semangat celengan bambu kepada pengunjung mal yang melintasi ataupun mampir ke stan Tzu Chi.
Berawal dari kegiatan perayaan Waisak salah satu wihara di Bogor yang diadakan di Ekalokasari Plaza, salah satu relawan Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing kemudian bertemu dan berbincang-bincang dengan manajemen mal. Dari sinilah jalinan jodoh Tzu Chi dan Ekalokasari Plaza mulai terajut. Dalam rangka menyambut HUT Kota Bogor yang ke-572, Ekalokasari Plaza mengadakan serangkaian acara “Visit Bogor 2014” yang digelar lebih kurang selama sebulan di lantai 3 mal. Manajemen pun mengundang Tzu Chi untuk mengadakan kegiatan pameran dan sosialisasi Tzu Chi kepada masyarakat Bogor yang berkunjung ke mal. “Kami mengetahui seperti apa Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih dengan beramal. Kita sangat mendukung sekali. Makanya kita mendukung Tzu Chi untuk hadir di sini untuk menyosialisasikannya kepada warga,” kata Ryani Mutiara, advertising and promotion Ekalokasari Plaza. Ryani menambahkan bahwa ajaran dan misi Tzu Chi patut disebarluaskan kepada masyarakat Bogor untuk mengajak mereka memberikan kebahagiaan dengan membantu sesama yang membutuhkan. “Kami ingin Ekalokasari bisa menjadi jembatan antara Tzu Chi dengan masyarakat,” ungkap Ryani.
Pada tanggal 5-6 Juni 2014, pameran Tzu Chi digelar di Ekalokasari Plaza, Bogor. Terdapat 27 relawan dari Jakarta dan Bogor yang bersatu hati untuk menyukseskan kegiatan ini. Di hari pertama pameran, para pengunjung mal yang awalnya hanya melintasi stan mulai mampir untuk sekadar melihat-lihat. Tak jarang juga yang membeli produk Jing Si. Ada pula yang bercakap-cakap dengan relawan mengenai semangat celengan bambu dan kegiatan Tzu Chi. Sebanyak 40 celengan bambu telah diambil para pengunjung yang terinspirasi untuk memilikinya. Kemudian relawan juga mengajak para pengunjung untuk ikut dalam sosialisasi kegiatan Tzu Chi. Pada sosialisasi ini juga dikenalkan tentang kegiatan Tzu Chi beserta misi-misinya. “Semoga lebih banyak warga Bogor membantu Tzu Chi dan mereka terinspirasi untuk bergabung menjadi relawan,” ucap Lie Sioe Ing, koordinator kegiatan.
Para relawan menyiapkan barang-barang yang akan dikenalkan kepada pengunjung mal selama dua hari pada tanggal 5-6 Juni 2014.
Sebanyak lebih kurang 40 pengunjung mengikuti pengenalan tentang Tzu Chi dan kegiatannya di lantai 3 Ekalokasari Plaza, Bogor, Jawa Barat.
Harapan yang sama juga ditunjukkan oleh manajemen mal. Ryani mengaku tidak ingin hanya sekali ini saja menjalin jodoh dengan Tzu Chi, tetapi ada kegiatan yang bersifat rutin. “Tzu Chi bisa bekerjasama dengan Ekalokasari melalui kegiatan yang lain, misalnya daur ulang sampah, karena di mal banyak barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali untuk daur ulang. Kami mendukung gerakan yang daur ulang yang ramah lingkungan,”ucap Ryani.
Ingin Turut
Bersumbangsih
Salah satu pengunjung, Jimmy Chang bersama
istri dan anaknya tanpa sengaja melintasi stan pameran Tzu Chi. Relawan pun
segera mengahmpiri Jimmy sekaligus membawa buletin dan celengan bambu Tzu Chi.
Tanpa berpikir panjang, Jimmy dan istrinya, Susanti pun mengiyakan kata relawan
yang sedang menawarkan celengan. “Saya memang ingin berbuat amal dan menyumbang
ke Yayasan Buddha Tzu Chi,” ucap Jimmy. “Celengan bambu itu bagus bisa membantu
orang yang susah biar pun berapa,” kata Susanti menambahkan. Ternyata Jimmy dan
istrinya sudah mengenal Tzu Chi sebelumnya melalui saluran televisi cinta kasih
Tzu Chi yang menginspirasinya.
Lie Sioe Ing (Biru Putih) bersama relawan lainnya memeragakan isyarat tangan "Satu Keluarga". Para pengunjung pun diajak untuk bersama-sama memeragakannya.
Jimmy Chang (tengah) bersama istri dan anaknya mengunjungi stan Tzu Chi. Mereka pun membeli buku Master Cheng Yen dan mengambil dua celengan bambu.
Bukan hanya mampu menyerap semangat celengan bambu yang dijelaskan oleh relawan saja, melainkan juga ingin belajar dan mengenal lebih dekat dengan Tzu Chi. Jimmy pun membeli salah satu buku Tzu Chi yang berjudul “Master Cheng Yen: Teladan Cinta Kasih”. Ia mengaku tertarik untuk membeli buku-buku Master Cheng Yen. Baginya dengan membaca dan mempelajari buku Tzu Chi bisa dijadikan untuk menambah pengalaman dan menjadikannya untuk pedoman hidup.
Jimmy bersama istri dan anaknya juga ikut dalam sosialisasi Tzu Chi bersama pengunjung lainnya. Dengan antusias mereka mengikuti dan mencermati sosialisasi ini. Bahkan mereka juga memutuskan akan masuk ke dalam barisan Tzu Chi. “Ada niat jadi relawan, tetapi mungkin bukan sekarang ya. Kita ingin galang amal dan ingin menjadi lebih baik ke depannya,” ungkap Jimmy. “Bisa saling membantu. Kalau punya waktu luang sih bagus nggak buang-buang waktu,” timpal istrinya.
Semoga jalinan jodoh baik ini bisa menginspirasi lebih banyak masyarakat Bogor untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. Bersama-sama mempraktikkan ajaran Jing Si dengan mengalirkan cinta kasih kepada semua orang.
Artikel Terkait
Berlari Menuju Kebajikan
03 Juli 2014Tzu Chi diberi sebuah stand berukuran 2 kali 3 meter oleh pihak penyelenggara acara Taiwan Excellence. Tzu Chi dipilih sebagai group charity.