Pameran Budaya Humanis
Jurnalis : Fammy Kosasih (He Qi Timur), Fotografer : Fammy Kosasih (He Qi Timur)
Begitu
mengharukan, para pengunjung pameran yang berusia lanjut manula dibantu relawan
mengikuti isyarat tangan Satu Keluarga.
Judul tulisan di atas terpampang dalam spanduk, poster maupun slide show yang ditampilkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Komunitas Hu Ai Kelapa Gading. Melihat empat unsur bumi mengalami kekeruhan serta banyaknya bencana yang melanda Indonesia, sejak awal tahun 2014, khususnya banjir bandang Manado yang belum lama berselang membuat relawan komunitas Hu Ai Kelapa Gading bersatu hati menghimpun kegiatan amal dalam bentuk pameran budaya cinta kasih bekerja sama dengan PT Jing Si Mustika Abadi Indonesia, sebagai penyedia produk-produk pameran dan Summarecon Agung, Kelapa Gading, selaku penyedia tempat lokasi pameran yang terletak di Mall 5 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seperti yang diutarakan oleh Zhou She Cuang Shixiong, selaku Personal in Charge (PIC) pameran ini, bahwa persiapan pameran awalnya dimulai dengan rapat pengurus dan fungsional komunitas untuk pembagian tugas ladang berkah ini yang diadakan pada hari Sabtu 21 April 2014 yang lalu. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan dan penyusunan tata ruang (landscaping) pada hari Minggu 22 April 2014. Lalu hari Rabunya 23 Malam 2014 sekitar jam 10 malam, sejumlah relawan memulai kegiatan dengan penurunan logistik barang-barang yang dipersiapkan untuk dipamerkan. Sekitar 11 relawan biru putih, 5 relawan abu putih dan 6 relawan rompi turut membantu proses persiapan tata ruang dan penurunan logistik. Kegiatan penurunan logistik dan penataan tampilan pameran kali ini dilanjutkan pada hari berikutnya, Kamis malam pada jam yang sama, 24 April 2014, pemasangan dekorasi dan hari Jum’at pagi 25 April 2014 sebelum mall kelapa gading siap dibuka untuk umum, sekitar jam 8 pagi sejumlah relawan mulai bersiap menyusun barang. Tepat jam 10 pagi, saat mall Kelapa Gading mulai dibuka untuk umum , bertempat di Mall 5 Kelapa Gading, maka pameran pun dimulai. “Semua acara berjalan dengan baik’, tambahnya lagi.
Lynda Shijie, Ketua He Qi Timur turut memjbantu melayani pengunjung pameran yang datang melihat produk DAAI Technology.
Tampak beberapa relawan dan komite turut hadir membantu persiapan dan penataan akhir, seperti Dharmawati Shijie , Ketua Hu Ai Kelapa Gading, turut bersumbangsih melayani para pengunjung yang datang ke lokasi pameran. Sejumlah produk dan program disiapkan dalam pameran ini, diantaranya program celengan bambu. Sejumlah gelaran produk makanan vegetarian instan dan siap saji, seperti nasi instan, mi instan vegetarian, beberapa bumbu masak vegetarian, panganan ringan, sejumlah minuman seperti teh, kopi, sebagai bentuk sosialisasi hidup bervegetarian. Produk barang-barang daur ulang produksi DAAI Technology, seperti kaos-kaos dari bahan bekas botol air mineral, payung, tas-tas juga turut dipamerkan.
Setumpuk buku kisah inspirasi buah karya Master Cheng Yen, CD lagu-lagu Tzu Chi, DVD video drama kisah nyata produksi DAAI TV turut dipamerkan. Tidak ketinggalan pula promosi perdana drama seri kisah nyata produksi DAAI TV Indonesia, Seindah Bunga Teratai, yang diambil dari kisah nyata relawan Tzu Chi Indonesia, Ong Hok Cun, yang juga merupakan drama kisah tionghoa Benteng pertama di Indonesia. Tak ketinggalan pula tayangan video kunjungan sejumlah relawan Tzu Chi dari Jakarta ke Manado (Kelurahan Tikala Baru) yang terkena dampak paling parah banjir bandang pada 15 Januari 2014 lalu. Di sana mereka membangkitkan semangat para warga Kelurahan Tikala Baru yang nyaris putus asa karena kampung tercinta mereka porak poranda dilanda terjangan air banjir bandang yang dahsyat.
Para Bodhisatwa Cilik menampilkan lagu isyarat tangan Di Jiu De Hai Zi (Anak Bumi).
Pesan Cinta Kasih
Sore merambat malam, pameran hari pertama di hari
Jum’at 25 April 2014, pengunjung mulai ramai berdatangan. Hari kedua pameran
hari Sabtu 26 April 2014 dan hari ketiga pameran hari Minggu 27 April 2014 berlangsung semakin lama semakin bertambah
ramai dan penuh pengunjung yang datang. Suasana pameran semakin lama semakin bertambah
ramai saat lagu-lagu bahasa isyarat tangan ditampilkan oleh sejumlah relawan
secara bergantian. Yang lucunya lagi, saat lagu bahasa isyarat tangan A Pa Kan Cui Gu (Ayah Menarik Kerbau)
dinyanyikan, semua relawan dan sejumlah pengunjung turut bergoyang mengikuti
irama lagu yang ceria ini
“Banyak pengunjung yang tertarik dengan program celengan bambu yang ditawarkan. Dalam tiga hari pameran ini begitu banyak bodhisatwa yang bermurah hati yang bersedia menjadi donatur celengan bambu ini. Banyak yang ikut melakukan penuangan celengan dalam wadah yang sudah disediakan. Banyak relawan yang mengajak para pengunjung mal untuk menyisihkan sebagian uang kecil mungkin hasil dari sisa belanja. Tidak penting berapa jumlah nominal yang ada, tidak ada target jumlah pengunjung yang datang, asalkan pesan dan manfaat bersumbangsih dapat dirasakan oleh sebanyak-banyaknya pengunjung yang datang sudah merupakan berkah yang besar,” demikian ungkap Tommy Shixiong, staf Jing Si Books & Cafe yang juga sebagai pembawa acara di pameran pada tiga hari tersebut.
Tidak sedikit pengunjung yang merasakan suasana kekeluargaan dari para relawan, walau di antara mereka umumnya tidak saling kenal. Saat beberapa relawan menawarkan gulungan kecil kertas warna-warni berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen, para pengunjung ada yang merasa tersentuh saat mereka mengambil dan membaca gulungan kertas berisi kata perenungan dari dalam keranjang. Rasa kekeluargaan dan keramahan begitu terasa saat para relawan dengan sabar menjelaskan arti dari kata perenungan itu dengan cara yang sederhana sehingga bisa diterima dan dipahami oleh orang-orang yang mengambilnya, walaupun mereka berasal dari beragam keyakinan.
Di hari ketiga pameran, tampak juga terlihat Lynda Shijie, Ketua He Qi Timur yang turut datang membantu melayani para pengunjung pameran di bagian gerai produk barang daur ulang hasil produksi DAAI Technology. Beliau terlihat semangat dan sabar melayani sejumlah pengunjung yang antusias membeli bermacam-macam produk barang daur ulang tersebut.
She Cuang Shixiong, selaku PIC pameran melayani pengunjung yang tertarik dengan celengan bambu Tzu Chi.
“Karena baru pertama kalinya menjadi PIC pameran, saya bersyukur diberi kesempatan menggarap ladang berkah ini bersama-sama, bisa belajar menambah wawasan. Momennya sangat bagus sekali sangat menyenangkan. Apalagi semua relawan turut bekerja penuh semangat, semua saling bekerjasama dengan baik. Semua saling mendukung antar sesama relawan komunitas dan semua bekerja penuh dengan sukacita,” ungkap Zhou She Cuang Shixiong, “dalam kesempatan ini pula saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Summarecon yang telah menyediakan tempat pameran ini berlangsung, juga gan en atas dukungan, partisipasi dan kerja kerasnya para Shixiong-Shijie dari awal sampai akhir acara pameran ini. Sehingga pameran ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan penuh suka cita. Semoga Shixiong-Shijie semua selalu dalam keadaan sehat dan bahagia sehingga kita dapat melakukan pekerjaan Tzu Chi yang mulia, bersama-sama menggarap ladang berkah. You Nimen Zhen Hao.”
Akhirnya Minggu, 27 April 2014, menjelang jam 10 malam, usailah sudah seluruh rangkaian acara pameran itu. Seluruh insan relawan komunitas Tzu Chi Hu Ai Kelapa Gading malam itu berhimpun bersama dalam satu lingkaran besar, sekali lagi bersama-sama menampilkan isyarat tangan Satu Keluarga. Terlihat kebersamaan, kehangatan, kekeluargaan yang kental dan kesungguhan hati para relawan di setiap kesempatan pameran selama tiga hari itu. Sampai bertemu di ladang berkah Tzu Chi berikutnya.
Judul tulisan di atas terpampang dalam spanduk, poster maupun slide show yang ditampilkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Komunitas Hu Ai Kelapa Gading. Melihat empat unsur bumi mengalami kekeruhan serta banyaknya bencana yang melanda Indonesia, sejak awal tahun 2014, khususnya banjir bandang Manado yang belum lama berselang membuat relawan komunitas Hu Ai Kelapa Gading bersatu hati menghimpun kegiatan amal dalam bentuk pameran budaya cinta kasih bekerja sama dengan PT Jing Si Mustika Abadi Indonesia, sebagai penyedia produk-produk pameran dan Summarecon Agung, Kelapa Gading, selaku penyedia tempat lokasi pameran yang terletak di Mall 5 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seperti yang diutarakan oleh Zhou She Cuang Shixiong, selaku Personal in Charge (PIC) pameran ini, bahwa persiapan pameran awalnya dimulai dengan rapat pengurus dan fungsional komunitas untuk pembagian tugas ladang berkah ini yang diadakan pada hari Sabtu 21 April 2014 yang lalu. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan dan penyusunan tata ruang (landscaping) pada hari Minggu 22 April 2014. Lalu hari Rabunya 23 Malam 2014 sekitar jam 10 malam, sejumlah relawan memulai kegiatan dengan penurunan logistik barang-barang yang dipersiapkan untuk dipamerkan. Sekitar 11 relawan biru putih, 5 relawan abu putih dan 6 relawan rompi turut membantu proses persiapan tata ruang dan penurunan logistik. Kegiatan penurunan logistik dan penataan tampilan pameran kali ini dilanjutkan pada hari berikutnya, Kamis malam pada jam yang sama, 24 April 2014, pemasangan dekorasi dan hari Jum’at pagi 25 April 2014 sebelum mall kelapa gading siap dibuka untuk umum, sekitar jam 8 pagi sejumlah relawan mulai bersiap menyusun barang. Tepat jam 10 pagi, saat mall Kelapa Gading mulai dibuka untuk umum , bertempat di Mall 5 Kelapa Gading, maka pameran pun dimulai. “Semua acara berjalan dengan baik’, tambahnya lagi.
Tampak beberapa relawan dan komite turut hadir membantu persiapan dan penataan akhir, seperti Dharmawati Shijie , Ketua Hu Ai Kelapa Gading, turut bersumbangsih melayani para pengunjung yang datang ke lokasi pameran. Sejumlah produk dan program disiapkan dalam pameran ini, diantaranya program celengan bambu. Sejumlah gelaran produk makanan vegetarian instan dan siap saji, seperti nasi instan, mi instan vegetarian, beberapa bumbu masak vegetarian, panganan ringan, sejumlah minuman seperti teh, kopi, sebagai bentuk sosialisasi hidup bervegetarian. Produk barang-barang daur ulang produksi DAAI Technology, seperti kaos-kaos dari bahan bekas botol air mineral, payung, tas-tas juga turut dipamerkan.
Setumpuk buku kisah inspirasi buah karya Master Cheng Yen, CD lagu-lagu Tzu Chi, DVD video drama kisah nyata produksi DAAI TV turut dipamerkan. Tidak ketinggalan pula promosi perdana drama seri kisah nyata produksi DAAI TV Indonesia, Seindah Bunga Teratai, yang diambil dari kisah nyata relawan Tzu Chi Indonesia, Ong Hok Cun, yang juga merupakan drama kisah tionghoa Benteng pertama di Indonesia. Tak ketinggalan pula tayangan video kunjungan sejumlah relawan Tzu Chi dari Jakarta ke Manado (Kelurahan Tikala Baru) yang terkena dampak paling parah banjir bandang pada 15 Januari 2014 lalu. Di sana mereka membangkitkan semangat para warga Kelurahan Tikala Baru yang nyaris putus asa karena kampung tercinta mereka porak poranda dilanda terjangan air banjir bandang yang dahsyat.
Pesan Cinta Kasih
Sore merambat malam, pameran hari pertama di hari Jum’at 25 April 2014, pengunjung mulai ramai berdatangan. Hari kedua pameran hari Sabtu 26 April 2014 dan hari ketiga pameran hari Minggu 27 April 2014 berlangsung semakin lama semakin bertambah ramai dan penuh pengunjung yang datang. Suasana pameran semakin lama semakin bertambah ramai saat lagu-lagu bahasa isyarat tangan ditampilkan oleh sejumlah relawan secara bergantian. Yang lucunya lagi, saat lagu bahasa isyarat tangan A Pa Kan Cui Gu (Ayah Menarik Kerbau) dinyanyikan, semua relawan dan sejumlah pengunjung turut bergoyang mengikuti irama lagu yang ceria ini.
“Banyak pengunjung yang tertarik dengan program celengan bambu yang ditawarkan. Dalam tiga hari pameran ini begitu banyak bodhisatwa yang bermurah hati yang bersedia menjadi donatur celengan bambu ini. Banyak yang ikut melakukan penuangan celengan dalam wadah yang sudah disediakan. Banyak relawan yang mengajak para pengunjung mal untuk menyisihkan sebagian uang kecil mungkin hasil dari sisa belanja. Tidak penting berapa jumlah nominal yang ada, tidak ada target jumlah pengunjung yang datang, asalkan pesan dan manfaat bersumbangsih dapat dirasakan oleh sebanyak-banyaknya pengunjung yang datang sudah merupakan berkah yang besar,” demikian ungkap Tommy Shixiong, staf Jing Si Books & Cafe yang juga sebagai pembawa acara di pameran pada tiga hari tersebut.
Sejumlah relawan ceria bergoyang bersama saat menyanyikan lagu A Pa Kan Cui Gu.
Tidak sedikit pengunjung yang merasakan suasana kekeluargaan dari para relawan, walau di antara mereka umumnya tidak saling kenal. Saat beberapa relawan menawarkan gulungan kecil kertas warna-warni berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen, para pengunjung ada yang merasa tersentuh saat mereka mengambil dan membaca gulungan kertas berisi kata perenungan dari dalam keranjang. Rasa kekeluargaan dan keramahan begitu terasa saat para relawan dengan sabar menjelaskan arti dari kata perenungan itu dengan cara yang sederhana sehingga bisa diterima dan dipahami oleh orang-orang yang mengambilnya, walaupun mereka berasal dari beragam keyakinan.
Di hari ketiga pameran, tampak juga terlihat Lynda Shijie, Ketua He Qi Timur yang turut datang membantu melayani para pengunjung pameran di bagian gerai produk barang daur ulang hasil produksi DAAI Technology. Beliau terlihat semangat dan sabar melayani sejumlah pengunjung yang antusias membeli bermacam-macam produk barang daur ulang tersebut.
“Karena baru pertama kalinya menjadi PIC pameran, saya bersyukur diberi kesempatan menggarap ladang berkah ini bersama-sama, bisa belajar menambah wawasan. Momennya sangat bagus sekali sangat menyenangkan. Apalagi semua relawan turut bekerja penuh semangat, semua saling bekerjasama dengan baik. Semua saling mendukung antar sesama relawan komunitas dan semua bekerja penuh dengan sukacita,” ungkap Zhou She Cuang Shixiong, “dalam kesempatan ini pula saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Summarecon yang telah menyediakan tempat pameran ini berlangsung, juga gan en atas dukungan, partisipasi dan kerja kerasnya para Shixiong-Shijie dari awal sampai akhir acara pameran ini. Sehingga pameran ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan penuh suka cita. Semoga Shixiong-Shijie semua selalu dalam keadaan sehat dan bahagia sehingga kita dapat melakukan pekerjaan Tzu Chi yang mulia, bersama-sama menggarap ladang berkah. You Nimen Zhen Hao.”
Akhirnya Minggu, 27 April 2014, menjelang jam 10 malam, usailah sudah seluruh rangkaian acara pameran itu. Seluruh insan relawan komunitas Tzu Chi Hu Ai Kelapa Gading malam itu berhimpun bersama dalam satu lingkaran besar, sekali lagi bersama-sama menampilkan isyarat tangan Satu Keluarga. Terlihat kebersamaan, kehangatan, kekeluargaan yang kental dan kesungguhan hati para relawan di setiap kesempatan pameran selama tiga hari itu. Sampai bertemu di ladang berkah Tzu Chi berikutnya.
Artikel Terkait
Pameran Budaya Humanis
21 Mei 2014 Tampak beberapa relawan dan komite turut hadir membantu persiapan dan penataan akhir, seperti Dharmawati Shijie , Ketua Hu Ai Kelapa Gading, turut bersumbangsih melayani para pengunjung yang datang ke lokasi pameran.Pameran Budaya Humanis Tzu Chi
09 Juni 2014 Dalam rangka menyambut HUT Kota Bogor yang ke-572, Ekalokasari Plaza mengadakan serangkaian acara “Visit Bogor 2014” yang digelar lebih kurang selama sebulan di lantai 3 mal. Manajemen pun mengundang Tzu Chi untuk mengadakan kegiatan pameran dan sosialisasi Tzu Chi kepada masyarakat Bogor yang berkunjung ke mal.Berlari Menuju Kebajikan
03 Juli 2014Tzu Chi diberi sebuah stand berukuran 2 kali 3 meter oleh pihak penyelenggara acara Taiwan Excellence. Tzu Chi dipilih sebagai group charity.