Pameran Pendidikan dan Seminar Universitas Tzu Chi di Medan

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Liani, Agustina, Leo Ryanto, Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan)

Peserta seminar dan para relawan berfoto bersama tim Universitas Tzu Chi.

Universitas Tzu Chi (Tzu Chi University / Tzu Chi Da Xue) kembali ikut serta dalam Education Expo 2023 (pameran pendidikan) setelah tertunda selama tiga tahun sebagai dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Februari 2020. Bersama dengan 36 universitas, akademi, sekolah dan lembaga pendidikan lain dari dalam dan luar negeri, Universitas Tzu Chi ikut ambil bagian dalam pameran pendidikan yang berlangsung pada 15 – 19 Februari 2023 di Main Atrium Centre Point Mall.

Dalam pameran selama lima hari tersebut, banyak tamu/pengunjung yang menghampiri stand Universitas Tzu Chi untuk mendapatkan informasi mengenai program studi dan fakultas yang terdapat di Universitas Tzu Chi, fasilitas yang tersedia, akomodasi, prosedur dan tata cara pendaftaran serta biaya yang diperlukan selama kuliah. Dengan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjangkau masyarakat luas, Universitas Tzu Chi mengadakan seminar di Gedung DAAI TV yang berlokasi di Komplek Jati Junction Blok P No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan pada Minggu, 19 Februari 2023.

Koordinator Bidang Pendidikan He Qi (wilayah) Jati selaku koordinator kegiatan, Merry Sudilan, mengatakan tujuan Universitas Tzu Chi berpartisipasi dalam Education Expo 2023 dan mengadakan seminar agar masyarakat Medan dapat mengenal lebih mengenal Universitas Tzu Chi dan mendapatkan informasi yang lebih detil.

Tamu/pengunjung menanyakan informasi mengenai Universitas Tzu Chi pada staf pameran.

“Pengunjung stand Universitas Tzu Chi selama masa pameran sangat banyak dan mereka begitu antusias untuk mengetahui info seputar perkuliahan. Kebanyakan dari mereka adalah para siswa yang akan tamat SMA tahun ini dan tahun depan. Pengunjung yang menghadiri seminar di gedung DAAI TV juga cukup banyak. Harapan saya semoga semakin banyak generasi muda berbakat bisa menimba ilmu di Universitas Tzu Chi. Setelah lulus mereka dapat melayani masyarakat dengan tulus dan sepenuh hati. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang bagus, tapi juga berkarakter baik dan berbudi luhur,” terang Merry.

Seminar diawali oleh Johnson Chang, Chief of Education Section (Kepala Bagian Pendidikan) dari Office of International Affairs (Divisi Hubungan Internasional), yang menjelaskan keunggulan Universitas Tzu Chi yang tidak terdapat di universitas lain, yaitu yi de papa mama (relawan yang berperan sebagai orang tua bagi para mahasiswa layaknya keluarga sendiri). Johnson Chang memberikan contoh tentang mahasiswa asal Ukraina yang tidak pernah berkunjung ke Asia sebelumnya. Pihak Universitas Tzu Chi tidak hanya menjemput mereka di bandara dan mendampingi mereka ke universitas, tapi juga siap membantu dan selalu ada kapanpun diperlukan.

Selanjutnya, Novelyn Putri Kinanti, mahasiswi Universitas Tzu Chi asal Medan yang tengah menjalani tahun ke-3 di Fakultas Kedokteran Jurusan Kedokteran Laboratorium dan Bioteknologi, menjelaskan latar belakang dan sejarah berdirinya Universitas Tzu Chi, tokoh pendiri, prestasi yang diraih Universitas Tzu Chi dan kelebihan berkuliah di Universitas Tzu Chi. Pada awalnya, Master Cheng Yen mendirikan Tzu Chi University of Science and Technology pada 1989 untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga medis di Tzu Chi Medical Centre yang didirikan pada 1986, kemudian berkembang menjadi Tzu Chi University pada 1994. Kini Universitas Tzu Chi memiliki empat fakultas, yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Kemanusiaan dan Ilmu Sosial, Fakultas Pendidikan dan Komunikasi, dan Fakultas Internasional.

Novelyn Putri Kinanti, mahasiswi Universitas Tzu Chi asal Medan, menjelaskan tentang Universitas Tzu Chi pada Education Expo 2023 tanggal 15 Februari 2023 di Main Atrium Centre Point Mall.

Universitas Tzu Chi menduduki peringkat pertama di Taiwan, peringkat 10 di Asia dan peringkat 67 di dunia oleh Times Higher University Impact Ranking tahun 2019 yang dinilai dari aspek akademis dan kontribusi / sumbangsih bagi masyarakat dunia. Universitas Tzu Chi termasuk salah satu universitas yang paling diminati di Taiwan dan negara-negara Asia tidak hanya dari segi kualitas, tapi karena sejalan dengan empat misi Tzu Chi, yaitu bersumbangsih / amal, pendidikan, kesehatan dan menghargai budaya negara lain. Selain itu, Universitas Tzu Chi memiliki kelebihan-kelebihan yaitu relasi / hubungan yang luas dengan negara-negara di dunia, bekerjasama dengan lebih dari 70 sekolah / universitas di Amerika Serikat, Kanada, China, Malaysia, Indonesia, Singapura, India, Jepang, Filipina, Swedia, Inggris dan Korea. Lalu ada program pertukaran mahasiswa dan gelar akademik ganda (dual-degree), tenaga pengajar bergelar Ph.D. dan Profesor lulusan universitas ternama dari luar negeri. Sumber daya yang mendukung pendidikan siswa berupa Rumah Sakit Tzu Chi sebanyak 7 cabang di seluruh Taiwan sebagai wadah magang bagi mahasiswa Jurusan Kedokteran dan stasiun radio dan televisi DAAI TV bagi mahasiwa Jurusan Sosial dan Komunikasi, beasiswa bagi yang berprestasi dan subsidi bagi yang kurang mampu, biaya studi dan biaya hidup yang terjangkau.

Para peserta seminar kemudian disuguhi video yang memperlihatkan suasana kehidupan dan kuliah  serta sharing kesan dan pengalaman mahasiswa Indonesia yang menjalani studi di Universitas Tzu Chi. Olivia Gustri Amanda, mahasiswi Fakultas Internasional Jurusan Manajemen Industri Jasa Internasional asal Indonesia bagian Timur sejak musim semi 2022, menceritakan kesan dan pengalamannya selama kuliah di Universitas Tzu Chi. Olivia aktif di SDG Center (Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang merupakan sasaran / tujuan global yang disepakati negara-negara di dunia termasuk Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Olivia adalah salah satu duta mahasiswa untuk SDG Center.

“Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengenal mahasiswa dari negara lain, mengenal budaya dari berbagai negara dan belajar bahasa baru. Selain kegiatan kemahasiswaan, saya juga sangat menikmati kegiatan akademik. Para pengajar di Universitas Tzu Chi sangat berpengaruh kepada saya. Mereka mengajari banyak hal baru dan menjelaskan konsep yang kompleks dengan kesabaran dan antusiasme yang membuat saya sangat terbantu,” ujar Olivia.

Profesor Lin Kuang Huey, dosen pengajar Jurusan Kedokteran Laboratorium dan Biotekologi, menjelaskan tentang penelitian yang dilakukannya bersama para mahasiswa hingga memproduksi alat diagnosis Covid-19.

Dalam kesempatan itu, peserta seminar dikenalkan pada Fakultas Kedokteran Universitas Tzu Chi oleh Profesor Lin Kuang Huey, dosen pengajar di Jurusan Kedokteran Laboratorium dan Bioteknologi sekaligus Dekan Fakultas Internasional, dan Jurusan Kesehatan Masyarakat oleh Profesor Yiin Lih Ming, Kepala Jurusan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Tzu Chi menempati peringkat 5 di Taiwan karena kualitas pendidikannya dan aktif melakukan penelitian yang inovatif serta didukung peralatan dan laboratorium yang memadai.

Profesor Lin Kuang Huey berbagi pengalamannya membentuk tim riset bersama mahasiswanya melakukan penelitian terhadap virus Covid-19 generasi 1, 2 dan 3. Setelah melalui serangkaian eksperimen dan proses yang tanpa kenal lelah, mereka berhasil mengembangkan alat diagnosis Covid-19 yang telah didistribusikan ke 7 negara termasuk Indonesia di urutan pertama. Sedangkan Jurusan Kesehatan Masyarakat berperan melakukan observasi dan pengumpulan data di lapangan sehubungan dengan pandemi Covid-19 kemudian melakukan perencanaan dan bekerjasama dengan pemerintah dalam menetapkan prosedur dan protokol kesehatan yang dibutuhkan.

Profesor Yiin Lih Ming, Kepala Jurusan Kesehatan Masyarakat, menjelaskan tentang program studi Kesehatan Masyarakat dan peranannya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Sebanyak delapan siswa-siswi SMA Buddhis Bodhicitta hadir di seminar tersebut. Mereka tampak antusias dan tertarik dengan presentasi tim Universitas Tzu Chi. Dalam sesi tanya jawab, mereka juga aktif bertanya. Tentunya seminar tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. Salah satu siswa bernama Steve Daesen Lie yang sedang duduk di kelas XI SMA merasa tertarik dengan Universitas Tzu Chi.

“Minat dan bakat saya adalah komputer. Kebetulan sekali Universitas Tzu Chi memiliki Fakultas Sains dan Teknologi. Seminar ini memberikan referensi bagi saya dan menjadi pertimbangan utama saya untuk melanjutkan studi setelah tamat SMA,” ujar Steve penuh percaya diri.

Penyerahan souvenir kepada tim Universitas Tzu Chi oleh Yanny, Wakil Ketua He Qi Jati.

Pameran pendidikan dan seminar Universitas Tzu Chi di Medan kali ini berlangsung dengan baik dan lancar berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari semua relawan misi pendidikan, relawan peserta, tamu / pengunjung dan tim Universitas Tzu Chi. Seminar diakhiri dengan penyerahan suvenir kepada tim Universitas Tzu Chi oleh Yanny, Wakil Ketua He Qi (wilayah) Jati, dan foto bersama. Melihat antusiasme dan ketertarikan masyarakat Medan terhadap Universitas Tzu Chi, Merry Sudilan selaku Koordinator Bidang Pendidikan He Qi Jati, mengatakan akan diadakan lagi kegiatan seperti ini pada tahun-tahun mendatang.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pameran untuk Kemanusiaan dan Lingkungan

Pameran untuk Kemanusiaan dan Lingkungan

07 Oktober 2019

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menggelar pameran Visi dan Misi Tzu Chi yang bertemakan Bumi Kita Menangis – Stop 2050, 5 dan 6 Oktober 2019. Pameran ini merupakan pameran misi amal kemanusiaan dan lingkungan yang diselenggarakan dengan kerja sama antara Tzu Chi dan Mall PIK Avenue.

Sampah Bukan Warisan

Sampah Bukan Warisan

10 Juli 2019

Kegiatan pameran Jing Si Books & Cafe diadakan untuk kedua kalinya di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten dengan topik Misi Pelestarian Lingkungan bertema Sampah Bukan Warisan. Pameran yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, 22 – 23 Juni 2019 ini banyak didukung oleh para relawan dari Komunitas He Qi Barat 2. Pada hari Sabtu 22 Juni tercatat 114 relawan dan 23 Juni ada 111 relawan Tzu Chi yang hadir untuk mendukung kegiatan pameran pelestarian lingkungan ini.

Pameran Budaya Humanis Tzu Chi

Pameran Budaya Humanis Tzu Chi

09 Juni 2014 Dalam rangka menyambut HUT Kota Bogor yang ke-572, Ekalokasari Plaza mengadakan serangkaian acara “Visit Bogor 2014” yang digelar lebih kurang selama sebulan di lantai 3 mal. Manajemen pun mengundang Tzu Chi untuk mengadakan kegiatan pameran dan sosialisasi Tzu Chi kepada masyarakat Bogor yang berkunjung ke mal.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -