Panen Eco Enzyme Di Depo PIK

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari


Relawan Tzu Chi memanen dua toren berkapasitas 300 liter eco enzyme di Depo Pelestarian Lingkungan PIk. Dari toren tersebut masing-masing didapatkan sekitar 180 cairan eco enzyme.

Hari ini, Jumat 9 April 2021, delapan relawan He Qi Utara 1 memanen dua toren eco enzyme di Depo Pelestarian Lingkungan PIK, Jakarta Utara. Toren berkapasitas 300 liter tersebut masing-masing terisi 60 persen-nya, sehingga hasil panen satu toren terhitung sekitar 180 liter cairan eco enzyme.

“Hari ini kami sudah panen toren ke-8 dan 9, jadi ada 2 toren. Pagi ini kerja sama dengan lebih banyak relawan untuk panen, karena panen butuh tenaga lebih banyak,” kata Usman Sutanto, koordinator kegiatan.


Secara total, relawan membuat 30 toren kapasitas 300 liter dan drum kapasitas 200 liter eco enzyme yang dibuat secara bertahap sejak November 2020 lalu.


Setelah dipanen (bahan organik dipisahkan dengan cairan), ampas eco enzyme masih harus diperas kembali sehingga tidak ada cairan yang terbuang sia-sia.

Sejak November tahun 2020 lalu, relawan memulai proses pembuatan eco enzyme di depo PIK secara bertahap, mulai dari mengumpulkan bahan organik, molase, hingga toren kapasitas 300 liter ataupun drum kapasitas 200 liter. Dari kegiatan tersebut terkumpul total 30 toren dan drum. Relawan memperoleh bahan organik (sampah organik) dari donasi salah satu super market dimana satu hari bisa memberikan 3 sampai 4 karung sampah organik. Sementara itu untuk molase dan toren, adalah donasi dari relawan.

“Donatur dan relawan semua sangat mendukung untuk kegiatan eco enzyme ini. Saya sangat banyak terima kasih atas donasinya sehingga kami bisa memproduksi eco enzyme sebanyak ini,” tutur Usman. “Harapannya kami akan bisa menggunakan sebaik-baiknya eco enzyme ini untuk menyelamatkan bumi dan lingkungan kita,” ungkapnya.


Ampas eco enzyme dijemur dan dikeringkan, setelah kering bisa dihaluskan untuk nantinya bisa dicampurkan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

Menyambut Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2021 nanti, Jumat pekan depan (16/4/21) relawan juga akan mengadakan penuangan eco enzyme di danau Tzu Chi Hospital.

“Nanti kami akan mengajak relawan untuk sama-sama menuangkan eco enzyme sehingga nantinya di danau akan tercipta ekosistem yang sehat dan menjadi lingkungan yang bersih juga. Ini salah satu wujud cinta kami untuk Bumi,” tutur Usman.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Segudang Manfaat Eco Enzyme

Segudang Manfaat Eco Enzyme

31 Oktober 2020

Belum tergerak untuk bikin Eco Enzyme di rumah padahal sebenarnya sayang banget sama lingkungan? Elly Widjaja, relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat 2 sudah memanfaatkan Eco Enzyme untuk banyak keperluan sehari-hari. Jadi dengan Eco Enzyme, ia pun bisa mengurangi penggunaan produk pembersih berbahan kimia yang merusak lingkungan. 

Penuangan dan Penyemprotan Eco Enzyme di Kawasan PIK

Penuangan dan Penyemprotan Eco Enzyme di Kawasan PIK

10 Oktober 2023

Relawan Tzu Chi Indonesia bersama komunitas Eco Enzyme melaksanakan kegiatan penyemprotan Eco Enzyme ke udara dan penuangan Eco Enzyme ke beberapa danau di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.

Melestarikan Lingkungan dengan Eco Enzyme

Melestarikan Lingkungan dengan Eco Enzyme

27 Januari 2021

Untuk mengenalkan Eco Enzyme ke relawan Tzu Chi dan masyarakat, Tzu Chi Medan, Komunitas Hu Ai Mandala mengadakan sosialisasi tentang Eco Enzyme dan manfaatnya. Sosialisasi ini berlangsung secara virtual pada Sabtu, 23 Januari 2021, mulai pukul 19.00 – 21.00 WIB.

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -