Panutan Hidup dari Dharma Master Cheng Yen

Jurnalis : Rangga Setiadi, Brigitta Liga Setiawan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 

fotoRelawan Tzu Chi mendalami Dharma Master Cheng Yen dengan melakukan bedah buku di Kantor Tzu Chi Bandung.

Dalam menjalankan kebersamaan di Tzu Chi, para relawan berpegang teguh pada Dharma yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Guna mendalami hal tersebut maka Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan Bedah Buku Dharma Master Cheng Yen pada tanggal 14 Maret 2011 di kantor perwakilan Tzu Chi Bandung.

Kegiatan ini diawali dengan pemutaran video ceramah Master Cheng Yen. Setelah itu, dilanjutkan dengan bedah buku yang membahas Kata Perenungan Master Cheng Yen. Tema yang diangkat pada pertemuan kali ini adalah “Mengenai Waktu : Kinilah saat yang paling tepat”.

Setelah membaca Kata Perenungan, para relawan satu-persatu mulai menceritakan kisah mereka. “Setiap hari yang saya lakukan adalah kalo setiap pagi bangun tidur saya lalu berdagang. Kemudian pulang dari dagang saya selalu menjalankan ajaran Master Cheng Yen, yaitu mengumpulkan daur ulang. Kadang dapat banyak kadang sedikit. Setelah itu, barang daur ulang tersebut langsung saya bereskan hari itu, tanpa harus menunda waktu. Semua ini dilakukan dengan senang hati dan lapang dada,” ungkap Ratna Dewi, relawan Tzu Chi Bandung yang mengikuti kegiatan ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung, Ratna Dewi (kanan), membaca Kata Perengunan Master Cheng Yen serta menceritakan perubahan hidupnya menjadi lebih bermakna. (kiri)
  • Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja mengungkapkan perasaan hatinya setelah membaca buku Kata Perenungan Master Cheng Yen. (kanan)

Ada juga relawan Tzu Chi yang bertekad untuk mengubah kekurangan di masa lalunya. “Saya merasa banyak membuang waktu, benar-benar merasa belum ada sumbangsih di usia ini. Tapi sekarang, saya akan benar-benar berbuat kebajikan, dan tidak membuang waktu lagi,” kata Imelda.

Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berjudul “Awal Kehidupan”. Ia berkata, “Setiap hari adalah permulaan. Ketika kita bangun di pagi hari, apa yang dapat kita lakukan, bisa dimulai dengan melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain.” Herman puny menyimpulkan bahwa semua orang perlu membiasakan diri melakukan yang terbaik agar tidak ada penyesalan dalam menjalani hidup.

foto  foto

Keterangan :

  • Kata Perenungan Master Cheng Yen penuh dengan ajaran kebajikan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (kiri)
  • Para relawan Tzu Chi Bandung melakukan doa bersama bagi korban bencana gempa dan tsunami di Jepang. (kanan)

Dharma untuk Kemajuan Batin
Kegiatan bedah buku ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap mawas diri melalui ajaran Master Cheng Yen. Ini menurut salah seorang relawan Tzu Chi Bandung, Roselyn Tirta Sadikin di sela-sela kegiatan. “Tujuannya untuk mempelajari Dharma Master, supaya kita melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga harus selalu mawas diri dan rendah hati, karena dalam Dharma Master itu diajarkan banyak sekali hal yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti daur ulang sampah, hingga daur ulang hati, membersihkan kotoran-kotoran hati,” cetusnya. “Nah, ini kalo tujuan pertamanya membersihkan batin, yang harus diperhatikan adalah pikiran dan perbuatan kita, untuk kemajuan batin dan panduan hidup,” tambahnya lagi.

Kata Perenungan Master Cheng Yen mengarahkan umat manusia untuk menggenggam kesempatan yang ada dengan tekad berbuat kebajikan, serta membiasakan diri dalam menjalankan hidup yang baik dengan melakukan tindakan dan pikiran yang benar. Kesalahan dan kekurangan di masa lalu adalah sebuah pelajaran untuk menyambut hadirnya hari ini dan hari esok yang merupakan kesempatan berbenah untuk melakukan kebajikan. Seusai kegiatan bedah buku, acara ditutup dengan doa bersama bagi para korban gempa dan tsunami di Jepang.

  
 

Artikel Terkait

Setetes Cinta Kasih Menyelamatkan Banyak Nyawa

Setetes Cinta Kasih Menyelamatkan Banyak Nyawa

30 Mei 2024

Para relawan Tzu Chi di Banda Aceh terus mencurahkan perhatian untuk kemanusiaan di kota yang dijuluki serambi Mekkah. Kali ini Tzu Chi bekerja sama dengan PMI Banda Aceh kembali menggelar donor darah.

Belajar Humanis dari Da Ai Mama

Belajar Humanis dari Da Ai Mama

18 Oktober 2013 Semenjak beberapa bulan yang lalu saat relawan Tzu Chi mengajaknya untuk bergabung dalam perkumpulan Da Ai Mama, Pong langsung menyanggupinya. Dan menurutnya, di Da Ai Mama ia justru mendapatkan banyak kebahagiaan yang tak didapat di luar.
Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

15 November 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung menggelar Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif pertama pada Minggu, 13 November 2016 untuk warga Gunung Sulah, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Sebanyak 361 pasien datang mengikuti baksos.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -